38
E. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SD N Mancasan selama proses pembelajaran IPS terdapat beberapa masalah yang terjadi
diantaranya siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS sehingga prestasi belajar IPS cenderung rendah. Kurang antusiasnya siswa
dalam mengikuti pemelajaran IPS dikarenakan model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi monoton. Guru cenderung menggunakan
metode ceramah, Tanya jawab, dan penugasan. Hal ini membuat siswa jenuh dengan pelajaran IPS.
Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa.
Alasan penggunaan model kooperatif tipe TGT yaitu model kooperatif tipe TGT mempunyai beberapa kelebihan. Adapun kelebihan dari model
pembelajaran kooperatif tipe TGT antara lain 1 mendorong kegairahan siswa untuk belajar sambil bermain, 2 mendorong tumbuhnya rasa
kerjasama dan sosial antar kawan, 3 mendorong tumbuhnya rasa tanggung jawab sosial dan individu siswa, 4 menumbuhkan sikap saling menghormati
sesame teman, dan 5 mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan karakteristik
siswa kelas IV SD N Mancasan. Karakteristik siswa kelas IV salah satunya adalah suka bermain dengan kelompoknya. Oleh karena itu, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT cocok diterapkan pada siswa kelas IV SD Negeri Mancasan.
39 Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran IPS kelas
empat SD ini, diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar. Peningkatan ini meliputi pada tiga arah, yaitu arah kognitif berupa nilai-nilai IPS siswa yang
menjadi bagus, arah afektif berupa sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran, dan arah psikomotor berupa keaktifan siswa selama mengikuti
proses pembelajaran. Sasaran yang paling utama pada arah kognitif berupa peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan
uraian di atas, peneliti dapat menggambarkan skema kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangaka Pikir Rendahnya prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD N Mancasan
Gamping karena siswa kurang antusias dalam pembelajaran IPS, dan guru belum menggunakan variasi model pembelajaran model
pembelajaran masih monoton
Penggunaan model pembelajaran kooperatif dari Robert E Slavin.Alasan menggunakan model pembelajaran tipe TGT karena
memiliki beberapa kelebihan, yaitu 1 mendorong kegairahan siswa untuk belajar sambil bermain, 2 mendorong tumbuhnya
rasa kerjasama dan sosial antar kawan, 3 mendorong tumbuhnya rasa tanggung jawab sosial dan individu siswa, 4 menumbuhkan
sikap saling menghormati sesama teman, dan 5 mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penerapan model kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran IPS
Adanya peningkatan prestasi belajar IPS siswa Kelas IV SD Negeri Mancasan Gamping setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament
40
F. Hipotesis Tindakan