PEMBELAJARAN AKUATIK PRASEKOLAH Mengenalkan Olahraga Air Sejak Dini
139
E. Pembelajaran Renang dengan Gaya Komando dan Inklusi
Gaya mengajar inklusi dapat memberikan pengaruh yang baik dibandingkan dengan menggunakan gaya mengajar latihan terhadap
hasil belajar renang. Pembelajaran renang dengan menggunakan gaya mengajar inklusi, dilakukan dengan memberi kebebasan kepada siswa
untuk melakukan kegiatan belajarnya secara mandiri, dari mulai menentukan awal kegiatan belajar, pelaksanaan belajar hingga penilaian
kemajuan belajar serta menentukan kegiatan belajar berikutnya. Hal ini memungkinkan manakala mahasiswa memiliki sikap yang positif
terhadap pembelajaran renang. Sikap positif siswa terhadap pembelajaran renang biasanya diiringi kesediaan siswa untuk merespon
setiap rangsang yang disediakan guru. Dengan demikian, siswa akan senantiasa melakukan kegiatan belajar secara aktif walau tanpa diawasi
secara ketat oleh guru. Kondisi ini akan terjadi sebaliknya bila siswa memiliki sikap yang negatif terhadap pembelajaran renang, yang
biasanya ditandai dengan sikap tak acuh siswa terhadap program yang ditawarkan guru.
Gaya mengajar komando menuntut guru lebih aktif, baik dalam hal menentukan kegiatan awal belajar siswa, mengontrol secara ketat
pelaksanaan tugas gerak, menilai hasil belajar, serta menentukan kegiatan belajar berikutnya. Dengan demikian, bagi siswa yang memiliki
sikap negatif gaya mengajar seperti ini lebih cocok karena siswa dipaksa untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan kehendak guru.
Sebaliknya bagi siswa yang memiliki sikap positif pengawasan yang terlalu ketat cenderung menghambat terhadap kreativitas dan
kemajuan belajarnya.
Ermawan Susanto
140
Dengan demikian, gaya mengajar komando kurang diminati oleh siswa yang memiliki sikap yang positif, akan tetapi dianggap cocok bagi
siswa yang memiliki sikap negatif. Dengan kata lain, gaya mengajar komando lebih cocok digunakan dalam pembelajaran renang bagi siswa
yang memiliki sikap negatif dari pada menggunakan gaya mengajar inklusi. Gaya komando merinci peranan pendidik, peranan siswa, dan
hasil yang hendak dicapai. Sasaran yang dicapai akan melibatkan siswa yang akan mengikuti perintah guru dengan sasaran sebagai berikut:
1. Respons langsung terhadap petunjuk yang diberikan, 2. Penampilan yang seragam
3. Penampilan yg disinkronkan, 4. Mengikuti model yg telah ditentukan.
Namun, gaya komando ini memiliki kelemahan antara lain tidak demokratis, penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat
terbatas. Guru membuat semua keputusan dan memberi satu per satu perintah untuk semua murid. Sebelum belajar renang dengan gaya yang
sesungguhnya, terlebih dahulu anak perlu belajar tentang dasar-dasar renang, yaitu bagaimana cara mengatur napas ketika berada dalam air,
cara mengapung, dan meluncur di air. Teknik dasar renang yang paling penting adalah bernapas di dalam air, mengapung, dan meluncur.
Pernapasan di dalam air adalah cara mengatur proses pengambilan udara menghisap udara di atas permukaan air, dan mengeluarkan
udara di udara atau di adalam air. Proses pernapasan ini bukanlah hal yang mudah. Proses pembelajaran ini sering membosankan.
PEMBELAJARAN AKUATIK PRASEKOLAH Mengenalkan Olahraga Air Sejak Dini
141
Keterampilan berikutnya adalah cara mengapung. Mengapung di air merupakan modal dasar untuk dapat berenang dengan baik.
Membuat posisi badan mengapung di air perlu senantiasa diupayakan. Posisi badan mengapung dapat dibedakan menjadi tiga macam posisi.
Posisi tegak, telungkup, dan telentang. Daya apung tubuh berhubungan dengan kandungan lemak tubuh. Seorang yang memiliki kandungan
lemak tubuh yang banyak memiliki daya apung yang lebih baik. Meluncur dengan cepat adalah faktor penting yang harus diupayakan.
Gerakan meluncur dapat dilakukan dengan baik apabila hambatan ke depan semakin kecil. Hambatan meluncur tergantung pada posisi badan
membentuk sudut dengan permukaan air.
F. Rangkuman