Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

51

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Merriam dalam Tohirin, 2012: 141 marupakan proses pemberian makna terhadap data yang dikumpulkan. Menurut Milles dan Hubberman dalam Tohirin, 2012: 141 analisis data merupakan langkah- langkah untuk memproses temuan penelitian yang telah di transkripsikan melalui reduksi data, yaitu data disaring dan disusun lagi, dipaparkan, diverifikasi atau dibuat kesimpulan. Analisis data menurut Patton dalam Moleong, 2002: 103 merupakan proses menggurutkan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Milles Huberman yaitu interactive model yang mengklarifikasikan analisis data dalam tiga langkah, yaitu: 1. Reduksi Data Data Reduction Reduksi data yaitu suatu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. 2. Penyajian Data Display Data Data disusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun bentuk yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif terdahulu yaitu dalam bentuk teks naratif. 3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi 52 Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai makna dari data yang telah dikumpulkan. Dari data tersebut akan diperoleh kesimpulan tentative yang perlu di verifikasi. Verifikasi ini dilakukan dengan melihat kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Setting Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut disebabkan karena Yogyakarta merupakan kota pelajar yang memungkinkan adanya pertukaran budaya serta gaya hidup. Penelitian ini dilakukan pada subjek yang sedang menjalankan studi pendidikan di Yogyakarta. Yogyakarta merupakan kota yang menawarkan berbagai fasilitas pendidikan yang memadai dan juga menawarkan berbagai macam hiburan serta pergaulan dari berbagai macam budaya dan daerah. Hal tersebut sangat memungkinkan para pendatang atau penduduk asli Yogyakarta dapat terjerumus dalam model pergaulan bebas. Salah satu yang menjadi model pergaulan bebas adalah seks bebas. Hal tersebut sangat didukung dengan minimnya kontrol serta perhatian dari orang tua. Adanya tempat yang dijadikan rumah sementara bagi seseorang yang sedang menjalankan studi pendidikan di Yogyakarta sering disalahgunakan seperti untuk kumpul kebo, tempat mesum, dan sebagainya. Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan banyak pasangan muda mudi yang melakukan berbagai penyimpangan seksual. Hal tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.