46
D. Setting Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Sleman, Yogyakarta dengan setting penelitian masing-masing berada di daerah, Depok dan Gejayan.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
tersebut dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara interviewer yang masing-masing mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2002: 135. Data yang dikumpulkan melalui wawancara umumnya adalah data
verbal yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab dan pertanyaan yang digunakaan bersifat pertanyaan terbuka Tohirin, 2012: 63.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara berulang-ulang terhadap 2 dua subjek. Wawancara dapat dikatakan selesai apabila sudah
menemui titik jenuh, yaitu data yang didapat sudah cukup memadai. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam
mengenai konsep diri pelaku seks bebas.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut pendapat Moleong 2002: 121 merupakan alat untuk mengumpulkan data seperti tes. Instrumen yang digunakan peneliti
dalam hal ini adalah instrumen pokok dan instrumen penunjang. Instrumen
47
pokok yaitu manusia itu sendiri sedangkan instrumen penunjang yaitu wawancara.
1. Instrumen pokok Instrumen pokok dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam hal
ini peneliti berhubungan langsung dengan subjek serta mampu memahami, menilai berbagai bentuk interaksi di lapangan. Kedudukan peneliti dalam
penelitian ini cukup rumit karena ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana penggumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia
menjadi pelapor hasil penelitian Moleong, 2002: 121. Menurut Guba Lincoln dalam Moleong, 2002: 121- 123 ciri-ciri manusia sebagai instrumen
mencakup sebagai berikut: a. Responsif, manusia responsif terhadap lingkungan dan terhadap pribadi-
pribadi yang menciptakan lingkungan. b. Dapat menyesuaikan diri, manusia hampir tidak terbatas dapat
menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulan data. c. Menekankan
keutuhan, manusia
memanfaatkan imajinasi
dan kreativitasnya serta memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan.
d. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, manusia sudah memiliki pengetahuan yang cukup sebagai bekal dalam mengadakan penelitian dan
memperluas kembali berdasarkan pengalaman praktisnya. e. Memproses data secepatnya, manusia harus memproses data secepatnya
setelah diperolehnya data kemudian menyusun kembali, merumuskan
48
hipotesis sewaktu berada di lapangan, dan mengetes hipotesis pada subjeknya.
f. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan, manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan sesuatu yang kurang
dipahami oleh subjek. g. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan
idiosinkratik, manusia memiliki kemampuan untuk menggali informasi yang lain dari orang lain, yang tidak direncanakan sebelumnya, yang tidak
diduga terlebih dahulu, atau yang tidak lazim terjadi. 2. Instrumen kedua dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara.
Menurut Suharsimi Arikunto, 2006: 135 penyusunan instrumen pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara dilakukan dengan tahap-
tahap sebagai berikut: a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam
rumusan judul penelitian. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel
c. Mencari indikator di setiap bagian indikator d. Menderetkan deskriptor menjadi butir-butir instrumen
e. Melengkapi instrumen dengan pedoman Selanjutnya, sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu
membuat kisi-kisi pedoman wawancara sebagai berikut :
49
Tabel 1. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
G. Uji Keabsahan Data