Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut M. Djunaidi dan Ghony Fauzan Almanshur 2012: 25 adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif dapat menunjukan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Deddy Mulyana 2004: 201, studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu komunitas atau situasi sosial. Penelitian kualitatif dapat dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat, dan waktu Ghony, M. Djunaidi dan Ghony Fauzan Almanshur, 2012: 26. Sedangkan menurut Bogdan Taylor dalam Moleong, 2002: 3 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Menurut Bogdan Taylor dalam Moleong, 2002: 3, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan indivdu atau 43 organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Selain itu, Kirk Miller dalam Moleong, 2002: 3 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang- orang tersebut dalam bahasanya. Menurut Lincoln dan Guba dalam Dedy Mulyana, 2004: 201 penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang di alami pembaca kehidupan sehari-hari. 2. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang telah di teliti. 3. Studi kasus merupakan saranan efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden. 4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas. Pada umumnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap tentang konsep diri dari pelaku seks bebas. Pemilihan metode ini didasari pada fakta bahwa tema dalam penelitian ini termasuk unik dan merupakan gangguan seksual. 44

B. Langkah-Langkah Penelitian