39
kehidupan remaja. Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat akibat dari proses modernisasi dan globalisasi telah mengakibatkan perubahan pola
kehidupan, etika dan nilai-nilai moral khususnya hubungan perilaku seksual. Bagi masyarakat masalah seks remaja sekarang ini merupakan masalah sosial
karena perilaku tersebut sudah melanggar norma dan peratauran-peratauran yang telah di tetapkan. Menururt Kartini Kartono, 1981: 264 salah satu
masalah sosialyang ada dalam pergaulan bebas sebagai berikut: 1. Semua bentuk tingkah laku yang melanggar adat-istiadat masyarakat
2. Situasi sosial yang dianggap oleh sebagian besar dari warga masyarakat sebagai menganggu, tidak dikehendaki, berbahaya dan merugikan orang
banyak. Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi jika melihat kenyataan
bahwa pergaulan remaja sekarang sangatlah bebas, dimana free seks juga sering terjadi pada remaja-remaja yang sedang menjalin hubungan. Hal ini
sangat membuat resah orang tua khususnya dan masyarakat pada umumnya, namun kebanyakan para orang tua dan masyarakat hanya menyalahkan
pelaku seks bebas tanpa melihat latar belakang terjadinya perilaku seks bebas tersebut.
D. Kerangka Berfikir
Masa remaja adalah masa dimana waktu untuk menjelajah dan bereksperimen, berfantasi seksual, dan menjadikan seksualitas sebagai bagian
dari indentitas diri Santrock, 2003: 400. Pada masa remaja cenderung memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis, berawal dari rasa nyaman,
40
rasa suka dan berakhir dengan interaksi intim atau yang disebut dengan pacaran. Banyak hal yang terjadi pada fase pacaran salah satunya masalah
seksualitas. Seksualitas merupakan salah satu ranah yang paling pribadi, dan secara umum privasi dalam kehidupan seseorang.
Rumah kontrakan identik dengan pasangan muda suami istri yang telah sah tetapi belum mempunyai rumah sendiri, namun sekarang
kondisinya justru rumah kontrakan tersebut di sewakan kepada seseorang yang belum menikah dan berstatus mahasiswa yang terkadang di salah
gunakan sebagai tempat untuk kumpul kebo dan juga melakukan hubungan seks bebas. Kost ataupun kontrakan memang sangat signifikan untuk
mendukung aktivitas seks bebas. Pada masa remaja, konsep diri telah terbentuk dengan kokoh walaupun
kelak sering ditijau kembali dengan adanya pengalaman sosial dan pribadi yang baru. Pengaruh kelompok teman sebaya dan keluarga mempunyai
kontribusi baik yang positif maupun negatif terhadap perkembangan kepribadian remaja. Konsep diri merupakan gambaran diri terhadap dirinya
sendiri Hurlock, 1978: 81. Setiap orang adalah makhluk seksual yang memiliki minat dan fantasi
dalam berhubungan sekual. Namun, ketika fantasi atau hasrat tersebut mulai membahayakan diri kita dan orang lain, maka hal tersebut dapat digolongkan
abnormal Sutarto, 2005: 118. Remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai seksualitas, hal tersebut membuat seorang remaja
bereksperimen atau mencoba hal-hal yang berkaitan dengan seksual. Banyak
41
remaja yang telah melakukan hubungan seks di atas batas normal atau yang biasa di sebut dengan penyimpangan seksual.
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya dan
biasanya cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan objek seks yang tidak wajar Sutarto, 2005: 118. Salah satu bentuk penyimpangan
seksual yang lagi populer pada remaja adalah hiperseksual. Orang yang mengalami hiperseksual tidak pernah merasa puas saat berhubungan seks,
walaupun sudah mengalami orgasme Lyne Low, 2006: 21. Remaja yang mengalami hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya sendiri,
Nilai- nilai, keyakinan religius dan budaya juga berkontribusi dalam pembentukan konsep diri seseorang.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam hubungan interpersonal, karena setiap individu akan bertingkah laku sesuai dengan
konsep dirinya. Pelaku seks bebas mencari kepuasanya dengan melakukan aktivitas seks, namun sayangnya upaya untuk memenuhi kebutuhan seksual
tersebut sering ditempuh dengan cara yang kurang baik misalnya dengan cara melakukan
perselingkuhan bahkan
tidak segan-segan
melakukan pembunuhan.
E. Pertanyaan Penelitian