Identifikasi peranan seks dengan konsep diri

17 b. Harapan Saat-saat tertentu seseorang memiliki suatu aspek pandangan tentang dirinya. Individu juga mempunyai satu aspek pandangan tentang kemungkinan dirinya menjadi apa dimasa depan. Dengan kata lain, individu mempunyai harapan bagi dirinya sendiri untuk menjadi diri yang ideal. Diri yang ideal sangat berbeda pada masing-masing individu. c. Penilaian Dalam penilaian, individu berkedudukan sebagai penilai tentang dirinya sendiri. Apakah bertentangan dengan “siapakah saya”, pengharapan bagi individu “seharusnya saya menjadi apa”, standar bagi individu. Hasil penilaian tersebut disebut dengan harga diri. Semakin tidak sesuai antara harapan dan standar diri, maka akan semakin rendah harga diri seseorang. Menurut Fitts dalam Hendriati Agustiani, 2006:139 konsep diri dibagi menjadi dua dimensi pokok yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri yang terdiri atas tiga bentuk yaitu, diri identitas, diri pelaku, dan diri penilaian. Selanjutnya ada dimensi eksternal yang dimana individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivias sosialnya. Dimensi eksternal terdiri atas diri fisik, diri etik-moral, diri pribadi, diri keluarga, dan diri sosial.

4. Identifikasi peranan seks dengan konsep diri

Identifikasi didahului dengan penentuan jenis kelamin, mencontoh dan meniru tingkah laku sedangkan identifikasi terutama merupakan sebuah proses yang tidak disadari dari menggabungkan keseluruhan kepribadian, 18 penentu jenis kelamin merupakan sebuah proses yang disadari tentang meniru tingkah laku- tingkah laku yang spesifik. Mussen dalam Burn 1993: 35 menyatakan bahwa identifikasi peranan seks yang berhasil dikaitkan pada berperannya fungsi pribadi sosial yang efektif, misalnya konsep diri itu berasal dari seorang wanita yang menarik dan seorang pria yang tampan. Penggambaran tentang suatu konsep diri dengan peranan seks yang spesifik tidak perlu Freud dalam Burn, 1993: 238. Seksualitas merupakan bagian integral dari manusia yang berjiwa dan tidak dapat terpisahkan. Tingkah laku peranan seks, perasaan- perasaan dan sikap-sikap timbul dari konflik dan ketakutan di masa kanak-kanak. 5. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Perilaku Individu Pujijogjanti dalam M. Nur Ghufron Rini Risnawita, 2004: 18- 19 mengatakan ada tiga peranan penting dari konsep diri sebagai penentu perilaku, antara lain: a. Konsep diri berperan dalam mempertahankan keselarasan batin. Pada dasarnya individu selalu mempertahankan keseimbangan dalam kehidupan batinnya. Timbulnya perasaan, pikiran, dan persepsi yang tidak seimbang atau bahkan saling berlawanan akan terjadi perubahan perilaku individu tersebut. b. Keseluruhan sikap dan padangan individu terhadap pengalamannya. Setiap individu akan memberikan penafsiran yang berbeda terhadap sesuatu yang dihadapi. 19 c. Konsep diri adalah penentu pengharapan individu. Pengharapan adalah inti dari konsep diri. Konsep diri merupakan seperangkat harapan dan penilaian perilaku yang menunjuk pada harapan tersebut. Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri menyebabkan individu memiliki harapan yang rendah. Harapan yang rendah menyebabkan individu tidak memiliki motivasi yang tinggi.

6. Sumber-Sumber Konsep Diri