30
C. Kajian Teori Mengenai Perilaku Seks Bebas dan Hiperseksual 1. Definisi Hiperseksual
Menurut Kafka dalam Winder, 2014: 178 hiperseksual merupakan perilaku seksual dengan frekuensi tinggi dimana individu memiliki keasyikan
seksual. Sedangakn menurut Kalichaman Rompa dalam Winder, 2014: 178 hiperseksual adalah dorongan seksual yang dilakukan terus-menerus dan
apabila tidak melakukan dorongan seksual tersebut maka akan menyebabkan timbulnya kecemasan serta tekanan pada individu tersebut.
Mann, Hanson Thornton dalam Winder, 2014: 177 mendefinisikan bahwa hiperseksual merupakan keasyikan seksual yang telah ditetapkan
sebagai ketertarikan abnormal seks yang mendominasi fungsi psikologis sehingga mampu berpotensi menghasilkan frekuensi tinggi dalam perilaku
seksual. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa hiperseksual adalah tingginya frekuensi
libido seseorang yang tidak dapat terkontrol dan ingin melakukan hubungan seks secara terus-menerus.
2. Ciri-Ciri Hiperseksual
Menurut Kafka dalam Winder, 2014: 179 menyebutkan ciri-ciri seorang hiperseksual sebagai berikut:
a. Adanya peningkatan frekuensi dan intensitas seksual. b. Memiliki tingkat libido yang tidak dapat di kontrol.
c. Memiliki pikiran dan perilaku seksual yang tinggi. d. Memiliki banyak fantasi dalam berhubungan seks.
31
e. Melakukan hubungan seks dalam waktu seminggu maksimal 35 kali. Sedangkan menurut Durand Barlow, 2006: 102, ciri- ciri seorang
hiperseksual sebagai berikut: a. Memiliki dorongan dan perilaku seksual yang merangsang.
b. Memiliki banyak fantasi dalam berhubungan seks. c. Melakukan hubungan seks secara intens minimal 4- 5 kali dalam sehari
dengan jangka waktu selama 6 bulan. d. Menggunakan objek seks yang wajar maupun yang tidak wajar.
3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Hiperseksual
Menurut Sutarto A. Wiramiharja, 2005: 124 faktor penyebab seseorang menjadi hiperseks dapat ditinjau dari segi kejiwaan, yaitu :
a. Seks sebagai satu-satunya cara berkomunikasi. Dalam hal ini biasanya terjadi pada oang yang tidak mampu membuka
diri dan berkomunikasi dengan baik. Jadi, kalau ingin berkomunikasi harus melalui hubungan intim.
b. Terobsesi segala hal yang berbau seks c. Pelepas ketegangan
Pelepas ketegangan dialami oleh pekerja yang memiliki tingkat stres tinggi, dan mereka sering melampiaskan ketegangannya dengan cara
berhubungan seksual. d. Perasaan rendah diri inferiority
32
Seseorang yang memiliki latar belakang keluarga, status sosial, atau pendidikan yang lebih rendah, biasanya melampiaskan rasa rendah dirinya
dalam hubungan seks. Sedangkan menurut Kafka dalam Kaplan and Krueger, 2010: 182
menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami hiperseksual sebagai berikut:
a. Adanya penyalahgunaan obat-obatan b. Memiliki tingkat kecemasan, depresi, serta kebosanan.
4. Perilaku Hiperseksual Pada Perempuan Nymfomania