E PDRB MENURUT PENGGUNAAN

A SESMEN M AKROEKONOMI 21 Grafik 1.11 Realisasi Kredit Modal Kerja dan Investasi Sumber: LBU Bank Umum Lebih lanjut, pelaku usaha di Sulawesi Tenggara juga menahan ekspansi usaha seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat yang mulai dirasakan pada akhir 2008. Kondisi ini antara lain ditandai dengan menurunnya realisasi kredit modal kerja pada triwulan IV-2008 dimana realisasi kredit tercatat sebesar Rp94,39 miliar jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp111,81 miliar. Meskipun masih tumbuh cukup tinggi namun kinerja investasi pada triwulan IV-2008 masih belum optimal terutama terkait dengan pembangunan gedung, perumahan, dan ruko. Kondisi ini antara lain dipengaruhi oleh berkurangnya tenaga kerja di sektor bangunan seiring dengan adanya aktivitas penambangan emas di beberapa lokasi di Sulawesi Tenggara pada bulan September 2008 yang berdampak terjadinya alih profesi dari sektor bangunan menjadi penambang emas.

1.3.3 E

KSPOR I MPOR Komoditas utama yang diekspor Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi beberapa kelompok komoditas seperti biji besi, ferronikel, ikan, kakao, mutiara, dan aspal. Namun demikian, kegiatan ekspor Sulawesi Tenggara masih sangat tergantung dari hasil pertambangan khususnya biji nikel dimana ekspor hasil pertambangan tersebut sangat tergantung dengan permintaan dari luar negeri mengingat hasil pertambangan tersebut dikirim langsung ke luar negeri. A SESMEN M AKROEKONOMI 22 Sumber: Disperindagkop Prov. Sulawesi Tenggara Pada triwulan IV-2008, kinerja ekspor Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kontraksi sebesar -0,20 y.o.y. Kontraksi pada ekspor Sulawesi Tenggara pada triwulan ini terjadi seiring dengan menurunnya ekspor luar negeri dari Provinsi Sulawesi Tenggara dimana total ekspor pada periode laporan tercatat hanya sebesar 133,86 ribu ton jauh di bawah ekspor pada triwulan IV- 2007 sebesar 771,92 ribu ton. Berdasarkan komoditasnya, ekspor yang terjadi pada triwulan IV- 2008 hanya ekspor biji nikel dan ferro nikel ke Jepang, China, dan Switzerland. Sementara itu, pada periode laporan tidak tercatat adanya ekspor kakao dari Sulawesi Tenggara langsung ke luar negeri sedangkan pada triwulan IV-2007 ekspor kakao langsung ke luar negeri tercatat sebesar 6,20 ribu ton. Tidak adanya ekspor kakao pada tiwulan IV-2008 dipengaruhi oleh penurunan produksi kakao yang disebabkan karena usia tanaman tua, serangan PBK, dan tanaman kakao mulai memasuki masa berbunga. Rendahnya produksi kakao pada triwulan IV-2008 tersebut berdampak terhadap tidak terpenuhinya kuota untuk pengiriman langsung ke luar negeri dimana proses pengiriman langsung ke luar negeri dilakukan dengan mendatangkan kapal pengangkut langsung dari luar Singapura atau Malaysia dengan batas minimum satu kali pengiriman 1.000 ton kakao. Tabel 1.7 Volume Ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara Definisi ekspor dan impor dalam pembentukan PDRB adalah seluruh arus perdagangan keluar dan masuk baik yang sifatnya antar wilayah provinsi maupun antar negara. Berdasarkan definisi tersebut, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat masih memiliki nilai net balance perdagangan yang negatif atau impor masih lebih tinggi dari ekspor. Berdasarkan asal barangnya, impor Provinsi Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh perdagangan dalam negeri dimana sebagian besar barang yang masuk ke Sulawesi Tenggara berasal dari Sulawesi Selatan dan Surabaya. Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Biji Nikel 498.60 665.41 427.57 744.34 717.95 882.07 546.65 124.16 Ferro Nikel 145.93 100.86 11.71 21.37 0.45 32.94 14.25 9.70 Ikan 0.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Kakao 1.50 1.00 4.00 6.20 2.00 0.00 0.00 0.00 Mutiara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Bambu Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 Aspal 0.00 0.00 6.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 646.22 767.27 449.78 771.92 720.39 915.01 560.92 133.86 Komoditi 2007 2008 A SESMEN M AKROEKONOMI 23 Grafik 1.12 Arus Bongkar Muat Di Pelabuhan Kendari TonM3 Berdasarkan data dari PT. Pelabuhan IV Kendari, pada triwulan IV-2008 perdagangan dalam negeri masih didominasi oleh arus bongkar barang yang tercatat sebesar 170.651 tonm 3 . Sementara itu, volume barang yang dimuat di PT. Pelabuhan IV Kendari sebesar 105.722 tonm 3 grafik 1.11. Sementara itu, pada triwulan IV-2008 terdapat impor antrasit batu bara dari Cina dengan volume 6.240 ton senilai 1.835,18 ribu. Sumber: Data PT. Pelabuhan IV Kendari diolah A SESMEN M AKROEKONOMI 24 Halaman ini sengaja dikosongkan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Bulanan m.t.m 1.94 -0.07 1.02 0.44 2.13 6.49 1.77 -0.06 1.57 0.91 -0.62 0.45 Thn Berjalan y.t.d 1.94 1.87 2.91 3.36 5.56 10.78 12.74 12.67 14.44 15.48 14.76 15.28 Tahunan y.o.y 7.50 7.65 8.42 8.58 9.57 13.19 13.40 13.98 16.22 16.43 14.89 15.28 Inflasi Umum 2008 BAB II BAB II BAB II BAB II ASESMEN INFLASI ASESMEN INFLASI ASESMEN INFLASI ASESMEN INFLASI

2.1 Kondisi Umum