Sektor Pertanian PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

A SESMEN M AKROEKONOMI 11 Dilihat dari kontribusinya terhadap pertumbuhan tabel 1.2, sektor pertanian tercatat sebagai sektor yang memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 2,05. Selain itu, kontribusi sektor perdagangan dan sektor bangunan terhadap pertumbuhan juga cukup besar yaitu 1,33 dan 1,06 sedangkan kontribusi dari sektor yang lain masih di bawah 1,00. Sementara itu, kontribusi terhadap pembentukan PDRB pada triwulan IV-2008 masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel restoran, serta sektor jasa-jasa yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB sebesar 35,40, 15,30 dan 12,53 seperti tampak pada Grafik 1.2. Perkembangan tiap-tiap sektor ekonomi pembentuk PDRB akan dianalisis lebih lanjut dalam sub bab berikut ini.

1.2.1 Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada triwulan IV-2008 tumbuh sebesar 5,70 y.o.y. Pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan ini lebih rendah dibandingkan triwulan III-2008. Perlambatan kinerja sektor pertanian pada periode laporan antara lain disebabkan oleh melambatnya kinerja sub sektor tanaman bahan makanan tabama dan sub sektor perkebunan. Perlambatan yang terjadi pada sub sektor tabama terjadi seiring dengan berakhirnya masa panen raya yang terjadi pada bulan Agustus – September 2008, meskipun demikian masih terdapat beberapa daerah yang mengalami panen seperti di Kabupaten Konawe namun dengan luas panen yang relatif turun dibandingkan dengan Grafik 1.2. Kontribusi Setiap Sektor Thd Pembentukan PDRB Sumber: Proyeksi Bank Indonesia 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa A SESMEN M AKROEKONOMI 12 Sumber: Data BPS Prov. Sulawesi Tenggara ARAM III-2008 Panen Produksi Panen Produksi Panen Produksi Panen Produksi Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton Padi 21,548.00 80,766.67 56,236.00 216,881.67 32,542.00 132,870.98 110,326.00 430,519.31 - Padi Sawah 16,316.00 66,667.00 48,104.00 197,756.00 29,576.00 121,439.00 93,996.00 385,862.00 - Padi Ladang 4,845.00 12,825.00 6,664.00 15,607.00 352.00 894.00 11,861.00 29,326.00 Jagung 22,598.00 55,139.00 11,990.00 28,968.00 3,242.00 8,663.00 37,830.00 92,770.00 Kedelai 1,951.00 1,906.00 1,390.00 1,201.00 690.00 638.00 4,031.00 3,745.00 Kacang Tanah 3,510.00 3,233.00 3,606.00 3,112.00 825.00 759.00 7,941.00 7,104.00 Kacang Hijau 675.00 554.00 801.00 652.00 526.00 448.00 2,002.00 1,654.00 Ubi Kayu 2,926.00 45,646.00 5,377.00 83,779.00 6,656.00 106,563.00 14,959.00 235,987.00 Ubi Jalar 703.00 5,623.00 1,825.00 15,768.00 1,258.00 10,649.00 3,786.00 32,040.00 46,097.00 137,811.67 69,616.00 247,050.67 36,474.00 142,171.98 152,187.00 527,034.31 Komoditi Ramalan III 2008 Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember KabKota 2004 2005 2006 2007 2008 Kolaka Utara 389.3 508.8 678.4 875.4 1,729.9 Kolaka 6,277.4 8,369.9 11,788.6 15,200.1 30,085.3 Konawe 498.7 647.7 907.1 1,170.5 2,321.3 Konawe Utara 1,300.8 1,689.4 2,116.7 2,731.2 4,354.9 Konawe Selatan 768.0 1,011.0 1,658.6 2,463.0 3,742.1 Bombana 1,786.0 2,415.0 3,233.5 4,172.2 7,334.2 Kota Kendari 659.3 856.2 1,141.6 1,473.0 2,384.8 Muna 5,852.1 7,600.2 10,242.8 13,230.2 18,455.9 Buton Utara 1,851.9 2,405.0 3,340.4 4,310.2 7,682.6 Buton 6,403.4 7,617.5 10,574.3 14,532.0 23,292.8 Kota Bau-Bau 798.5 1,040.6 1,660.4 2,142.5 3,280.7 Wakatobi 8,965.8 12,976.7 17,302.3 22,325.5 33,651.6 Sultra 35,551.2 47,138.0 64,644.7 84,625.8 138,316.1 Pertumbuhan 28.41 32.59 37.14 30.91 63.44 triwulan sebelumnya dimana produksi tabama Provinsi Sulawesi Tenggara periode September 2008 – Desember 2008 tercatat 142,17 ribu ton sedangkan produksi tabama untuk periode Mei 2008 – Agustus 2008 tercatat sebesar 247,05 ribu ton tabel 1.3. Sementara itu, perlambatan kinerja sub sektor perkebunan kakao antara lain disebabkan oleh siklus tanaman kakao yang mulai memasuki masa berbunga, usia tanaman kakao yang sudah tidak produktif, dan serangan hama PBK yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Tabel 1.3 Produksi Tabama Prov. Sultra 2008 Pada sisi lain, peningkatan produksi rumput laut memberikan dampak positif terhadap kinerja pertanian Sulawesi Tenggara. Total produksi rumput laut Sulawesi Tenggara tahun 2008 tercatat sebesar 138,31 ribu ton atau meningkat 63,44 dibandingkan tahun 2007 yang tercatat sebesar 84,62 ribu ton. Tabel 1.4 Produksi Rumput Laut Sulawesi Tenggara ton Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sultra A SESMEN M AKROEKONOMI 13

1.2.2 Sektor Pertambangan