Perkembangan Kredit Lokasi Proyek

PE P ERKEMBANGAN P ERBANKAN 46

3.2.5 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek

Seiring dengan kondusifnya situasi sosial, politik dan keamanan serta semakin terbukanya arus informasi mengenai perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara termasuk potensi ekonomi yang dimiliki, telah mengundang pelaku usaha luar daerah untuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara. Hal ini terlihat pada meningkatnya kredit berdasarkan lokasi proyek, terutama di sektor pertambangan, konstruksi dan pertanian. Kredit lokasi proyek ini adalah kredit yang disalurkan oleh perbankan di seluruh Indonesia untuk membiayai proyek-proyek yang ada di Sulawesi Tenggara. Posisi kredit berdasarkan lokasi proyek di Sulawesi Tenggara pada triwulan IV-2008 tercatat sebesar Rp4.844,67 miliar, dimana sebesar Rp3.791,37 miliar 78,26 disalurkan oleh perbankan Sulawesi Tenggara sendiri. Sementara dari perbankan DKI Jakarta sebesar Rp881,93 miliar 18,20, perbankan Sulawesi Selatan sebesar Rp126,29 miliar 2,61 dan 0,93 nya dari perbankan daerah lainnya. Kredit yang disalurkan oleh perbankan di luar Sulawesi Tenggara sebagian besar dipergunakan untuk investasi dan modal kerja pada Sektor Pertambangan dan pertanian tabel 3.5. Tabel 3.5. Penyaluran Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek Dalam Jutaan Rp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Sulawesi Tenggara 81.590 12.451 55.168 100 219.345 1.166.659 17.492 163.035 22.256 2.053.273 3.791.369 DKI Jakarta 80.813 613.275 12.628 601 5.709 13.216 155.688 881.930 Sulawesi Selatan 1.277 2.239 35.818 4.431 19.800 146 62.580 126.291 Jawa Timur 950 3.805 10.505 421 15.681 Lampung 13.500 1 13.501 Sulawesi Utara 53 7.017 7.070 Lainya 240 7 8580 8.827 Total 163.680 625.726 70.907 100 267.791 1.172.934 27.006 193.340 35.625 2.287.560 4.844.669 Sektor Ekonomi 1. Pertanian 4 Gas, Listrik, Air 7 Angkutan 10 Lainnya 2. Pertambangan 5 Konstruksi 8 Jasa Dunia Usaha 3. Industri 6 Perdagangan 9 Jasa Sosial DATI Lokasi Bank Penyalur Sektor Ekonomi Dari data kredit lokasi proyek tersebut, terlihat bahwa sebenarnya terdapat peluang bagi perbankan di Sulawesi Tenggara untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang masih dibiayai oleh perbankan di luar Sulawesi Tenggara tersebut. Namun hal ini nampaknya masih terkendala, antara lain terbatasnya kewenangan memutus kredit pimpinan bank serta adanya perusahaan yang berkantor pusat di luar Sulawesi Tenggara khususnya Jakarta, dimana proses pengajuan kredit umumnya dilakukan melalui kantor pusatnya. PERKEMBANGAN P ERBANKAN 47

3.2.6 Perkembangan Non Performing Loans NPLs Bank Umum