Pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti
145
derita-Ku ini, tetapi jangan yang apa Aku mau, melainkan apa yang Engkau mau jadilah.”
Yesus bangun dan pergi membangunkan ketiga murid “Petrus, engkau tidur? Mengapa engkau tidak berjaga
selama satu jam bersama Aku?” Petrus
: “Ya Guru,” sambil menggeliat dan menggosok-gosok mata
Yesus : “Roh memang kuat tetapi dagingmu lemah.” Yesus maju
beberapa langkah dan berdoa lagi “Ya Bapa, ambillah
derita-Ku ini, tetapi jangan apa yang Aku mau, tetapi apa
yang Engkau mau jadilah.” Yesus bangun dan pergi membangunkan ketiga murid, tetapi mereka tidur
nyenyak
“Lihat Orang itu sudah datang. Mereka mau menangkap Aku. Bangunlah Marilah kita pergi.”
Yudas bersama beberapa serdadu datang
Yudas : mencium Yesus “Rabuni.”
serdadu - serdadu menangkap Yesus dan Yudas lari 2. Pendalaman
Setelah peserta didik mendramatisasikan Yesus berdoa di Taman Getsemani, maka guru mengajak mereka untuk mendalami isi atau pesan
dari kisah di atas dengan pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Bagaimana perasaanmu ketika memainkan drama tadi?
2. Siapa saja yang ikut berdoa bersama Yesus? 3. Apa yang terjadi ketika Yesus sedang berdoa?
3. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan jawaban peserta didik dan mengembangkannya.
Yesus rajin berdoa. Yesus sendiri mengajar kita untuk berdoa. Ketika mengalami peristiwa sedih, Yesus berdoa kepada Bapa di surga dan mengajak
murid-murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk berdoa. Kebiasaan Yesus berdoa inilah yang membuat Dia selalu gembira dan bersemangat
Buku Guru Kelas I SD
146
berbuat baik kepada orang-orang yang miskin dan menderita. Di mana saja dan kapan saja Yesus selalu berdoa seperti di Bait Allah, di Padang Gurun,
di Taman Getsemani, dan tempat lainnya. Kita pun diajak Yesus untuk selalu berdoa, kebiasaan doa juga dilakukan oleh Santa Theresia.
Mari kita melihat bagaimana pengalaman doanya. Guru menceritakan pengalaman doa Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus sebagai teladan
bagi peserta didik untuk membiasakan diri berdoa. Theresia sudah sejak kecil akrab dengan Tuhan. Ketika melihat bunga yang
indah, burung, kupu-kupu yang berwarna-warni, ia berdoa: “Betapa indahnya ciptaan-Mu ya Tuhan.” Ketika mendengar bunyi guntur, ia berdoa:”Tuhan
jangan marah sama Theresia. Lindungilah aku.” Ketika melihat pelangi yang beraneka warna di langit, ia berdoa: “Oh, Tuhan, bagus sekali kalung
di lehermu.” Macam-macam kata yang diucapkan oleh Theresia kecil yang begitu dekat
dengan Tuhan. Ketika ia berumur tujuh tahun, Theresia selalu berdoa kepada Yesus,
katanya:” Yesus tentu Engkau senang mempunyai mainan. Biarlah saya menjadi mainan- Mu Anggap saja saya ini bola-Mu. Bila akan kau angkat,
betapa senang hatiku. Jika hendak Kau sepak kian kemari, silahkan Dan kalau hendak Kau tinggalkan di pojok kamar lantaran bosan, boleh saja. Saya akan
menunggu dengan sabar dan setia. Tetapi kalau hendak kau tusuk bola-Mu.. O, Yesus, tentu sakit sekali, tetapi terserah pada-Mu.
Guru mengajak peserta didik mendalami doa Santa Theresia dengan pertanyaan berikut dan memberikan peneguhan
1. Kapan Santa Theresia mulai akrab dengan Yesus? 2. Apa doa Santa Theresia kepada Yesus?
3. Sikap apa yang dapat diteladani dari Santa Theresia? Santa Theresia selalu berdoa kepada Tuhan. Ia sudah akrab dengan Yesus
sejak kecil. Apa saja yang dialami baik suka maupun duka diungkapkan kepada Tuhan. Dia mempunyai sikap rendah hati, tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas, sederhana, dan penuh cinta kasih. Hendaknya kita meneladani Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus yang rajin berdoa dan
selalu dekat dengan Tuhan dalam hidup sehari-hari.