Pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti
197
3. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan jawaban dari pengalaman faktual peserta didik.
Berbicara dengan orang tua dan guru harus dengan sopan dan hormat. Demikian juga kalau berdoa. Berdoa berarti berbicara dengan Tuhan. Maka
dalam berdoa juga harus dengan sikap yang baik, sopan dan hormat. Dalam berdoa, kita hanya memikirkan Tuhan, maka tutuplah mata, tundukkan kepala
dan lipatlah tangan di depan dada.
Langkah kedua : Menggali pengalaman Kitab Suci 1. Cerita
Guru menceritakan ajaran Yesus tentang sikap berdoa yang baik berdasarkan Injil lukas 11:1-8.
Pada suatu hari, murid-murid Yesus berkata, “Tuhan ajarilah kami berdoa.” Lalu Yesus mengajar mereka, kata-Nya, “Apabila kamu berdoa, janganlah
berdoa seperti orang-orang munaik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan
raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang ada di tempat tersembunyi itu
akan membalasnya kepadamu. Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan. Janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”z
2. Pendalaman
Guru mengajak peserta didik untuk mendalami isi atau pesan dari cerita Kitab Suci di atas dengan bertanya atau memberikan tanggapan. Contoh
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana sikap berdoa yang diajarkan Yesus ?
2. Mengapa Yesus menasihati kita supaya saat berdoa jangan panjang- panjang?
3. Bagaimana sikap yang baik ketika berdoa?
Buku Guru Kelas I SD
198
3. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan jawaban peserta didik dan mengembangkannya.
Yesus mengajarkan cara berdoa yang baik kepada Bapa di Surga. Yesus mengajarkan agar kita tidak seperti orang munaik, yang suka pamer kepada
orang lain ketika berdoa. Yesus menghendaki apabila berdoa, masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu karena Allah Bapa akan membalas doa kita.
Yesus juga tidak suka kalau kita berdoa dengan bertele-tele. Allah adalah Bapa kita yang Mahabaik dan Mahatahu. Bapa mengetahui apa yang kita perlukan
sebelum kita meminta. Untuk lebih memahami bagaimana sikap –sikap doa, mari mengamati gambar sambil menyimak cerita
Gambar 1: Seorang anak perempuan sedang berdoa dengan sikap berdiri, tangan terbuka dan wajah menengadah ke atas.
menggunakan pakaian adat Sumatera
Ada seorang anak katolik yang berasal dari Sumatera. Rosalia namanya. Ia masuk ke Gereja berdiri sejenak di hadapan tabernakel, menundukkan kepala
dan memberi hormat kepada Tuhan Yesus. Setelah itu ia mencari tempat untuk berdoa. Ia berdiri dengan tangan terbuka dan kepala menengadah ke
atas, lalu berdoa,”Bapa yang Mahabaik. Engkau menciptakan segala sesuatu untukku. Aku bersyukur karena Engkau selalu memelihara dan melindungiku.
Berkatilah orang tuaku, kakak dan adikku, teman-teman dan guru kucintai. Amin.”
Gambar 2: Seorang anak laki-laki sedang berdoa dengan sikap duduk bersila dan tangan terkatup bersujud di atas dahi.
menggunakan pakaian adat Jawa
Agustinus berasal dari Jawa. Ia juga ingin berdoa. Di hadapan tabernakel dia membungkukkan badan dengan tangan terkatup bersujud di dahi memberi
hormat kepada Tuhan Yesus. Agustinus lalu mencari tempat duduk di lantai dengan kedua kakinya bersila dan tangan terkatup di dahi lalu berdoa: “Bapa
yang Mahakasih, aku datang kepada-Mu untuk bersyukur dan memuji nama- Mu. Engkau sangat sayang kepadaku dan keluargaku. Berkatilah semua
orang. Amin.