Hubungan yang Harmonis dengan Tingkat Kecemasan Pasien

Hasil ini berbeda dengan penelitian Nabolsi Carson 2011 mengenai spiritual, sakit dan tanggung jawab pada pasien kanker menemukan bahwa keimanan membantu memfasilitasi penerimaan individu terhadap penyakit mereka dan mendorong dalam meningkatkan strategi koping. Spiritualitas meningkatkan kekuatan, harapan, dan penerimaan diri dan membantu mereka untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup. Ketika sakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual dapat membantu seseorang ke arah penyembuhan, misalnya individu sering menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk perawatan dan dukungan. Distres spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain.

5.7. Hubungan yang Harmonis dengan Tingkat Kecemasan Pasien

Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara hubungan yang harmonis dengan tingkat kecemasan pasien kanker. Untuk nilai nilai PR=0,49 95 CI= 0,27-0,89 artinya responden yang mempunyai hubungan harmonis baik perkiraan peluangnya 0,49 kali mempunyai tingkat kecemasan berat dibandingkan responden yang mempunyai hubungan harmonis cukup, dimana hubungan yang harmonis baik merupakan faktor protektif untuk timbulnya tingkat kecemasan berat. Universitas Sumatera Utara Hasil ini sesuai dengan penelitian Yong et al 2008 mengenai pengembangan skala validasi penilaian kebutuhan spiritual pada pasien kanker di Korea Hasil ini sesuai dengan penelitian Mcgrath 2004 mengenai kebutuhan spiritual pada pasien kanker hematologi menemukan bahwa pasien memiliki kesempatan untuk mengekspresikan cinta dan mendapatkan cinta, selain itu terhubungnya dengan dunia sosial membuat mereka jauh lebih berguna. Dengan adanya perjalanan spiritual kondisi ini akan mendorong seseorang untuk dapat mengeksplorasi kehidupannya dan menyadari betapa rapuhnya dirinya dan ini akan mendorong seseorang untuk berfikir lebih jauh lagi tentang arti dan tujuan hidup mereka. menemukan bahwa mencintai dan hubungan yang harmonis dengan orang lain merupakan kebutuhan manusia secara universal. Dalam sebuah penelitiannya di rumah sakit 48 dari pasien menunjukkan bahwa mereka selalu harus ada dengan keluarga agar pasien menjadi lebih kuat. Setelah dilakukan analisa multivariat dengan multiple correlation, ternyata hubungan yang harmonis tidak mempunyai hubungan dengan tingkat kecemasan pasien kanker karena nilai p0,05. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tingkat kecemasan lebih dominan ada pada diri pasien dari pada hubungan yang harmonis sehingga hubungan yang harmonis tidak dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa sebanyak 13 orang 13,5 merasa ragu-ragu lebih dekat dan tenang bersama keluarga, 17 orang 17,7 merasa ragu-ragu membutuhkan seseorang yang dapat memberikan rasa nyaman ketika saya mengeluh tentang penyakit saya. Universitas Sumatera Utara Hasil ini berbeda dengan penelitian Murray 2004 mengenai kebutuhan spiritual pada pasien dying yang menderita kanker paru dan gagal jantung yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif pada 149 responden menemukan bahwa pasien mengungkapkan kebutuhan akan dicintai dan kehidupan yang berhubungan dengan transcendence, baik itu pada pasien yang menyatakan akan adanya Tuhan ataupun tidak. Hal ini ditandai dengan kedekatan secara fisik antara caregiver dengan pasien. Dalam hal ini caregiver memberikan tindakan keperawatan di luar tindakan medis dan secara sengaja memberikan perhatian secara penuh terhadap pasien yang berhubungan dengan kebutuhan emosional, sosial dan spiritual. Pasien juga membutuhkan kedekatan dengan anggota keluarganya untuk membangkitkan semangatnya.

5.8. Hubungan Kepercayaan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker