Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pasien Kanker di RSUP. H.

BAB 5 PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa variabel pemenuhan kebutuhan spiritualitas memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan. Penjelasan tentang tiap variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut

5.1. Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pasien Kanker di RSUP. H.

Adam Malik Medan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisa menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan spiritualitas pasien kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan dalam kategori baik sebanyak 76 orang 79,2. Menurut peneliti, hal ini kemungkinan disebabkan karena responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini mayoritas berusia dewasa menengah 34-59 tahun sebanyak 74 orang 77,1. Pada ada usia dewasa menengah, spiritualitas seseorang semakin kuat karena adanya kepercayaan diri yang dipertahankan walaupun menghadapi perbedaan keyakinan yang lain dan lebih mengerti akan kepercayaan dirinya. Hasil penelitian Rohman 2009 menyatakan bahwa perkembangan usia dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini kepercayaan terhadap Tuhan. Pada usia dewasa menengah perkembangan spiritualitas lebih matang sehingga membuat individu mampu untuk mengatasi masalah dan menghadapi kenyataan. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa sebanyak 77 orang 80,2 mempunyai harapan baik, 75 orang 78,1 mempunyai arti dan tujuan hidup baik, 74 orang 77,1 mempunyai pengampunan baik, 78 orang 81,3 mempunyai keyakinan dan nilai-nilai baik, 71 orang 74,0 mempunyai hubungan yang harmonis baik, 70 orang 72,9 mempunyai kepercayaan baik, 68 orang 70,8 mempunyai kreativitas baik dan 79 orang 82,3 pemenuhan kebutuhan spiritualitas yang diberikan perawat baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Balboni et al 2005 mengenai agama dan dukungan spiritual pada pasien kanker lanjut dengan akhir pengobatan hidup dan kualitas hidup menemukan bahwa pasien dengan kanker terminal membutuhkan perawatan yang lengkap. Parameter kesehatan yang digunakan tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan dasar secara fisik namun saat ini sudah berkembang meliputi agama dan spiritualitas. Pasien kanker membutuhkan spiritualitas 50-95 serta memandang bahwa agama dan spiritual memegang peranan yang penting secara personal dan koping religius yang negatif, menganggap penyakit sebagai hukuman Tuhan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Abdullah et al 2011 mengenai perspektif wanita Malaysia Muslim: agama dan spiritualitas dalam mengatasi koping pada pasien kanker payudara lanjut menemukan bahwa penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker dapat menjadi pengalaman emosional yang mendalam. Dengan adanya spiritualitas pada pasien kanker dapat menjadi sumber terbesar pada saat merasa sedih, shock, tidak berdaya dan menjelang kematian. Universitas Sumatera Utara Tuhan dapat dijadikan sebagai sumber kekuatan bagi pasien kanker sehingga pada saat kondisi sakit, pasien dapat mempertahankan kondisi dan menimbulkan kembali kekuatan baru, tidak mudah kecewa pada saat menjalani kesulitan dalam hidup Hasil ini berbeda dengan penelitian Yosalina et al 2012 mengenai gambaran kebutuhan spiritual pada pasien kanker di RS. Hasan Sadikin Bandung menemukan bahwa dengan adanya dampak psikologis yang terjadi pada pasien kanker maka mayoritas pasien kanker memiliki kebutuhan spiritual yang tinggi. Kebutuhan spiritual merupakan gabungan dari empat komponen yaitu kebutuhan beragama, kebutuhan akan kedamaian, kebutuhan akan makna keberadaan dan kebutuhan memberi. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas dapat membantu individu dalam menerima keterbatasan kondisi mereka, memberi kekuatan, memberikan semangat pada individu dalam menjalani kehidupan dan menjalani hubungan dengan Tuhan, orang lain dan lingkungan. .

5.2. Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan