Analisa Bivariat Hubungan Harapan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan n=96

4.4. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mencari hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah chi- square. Uji chi-square sangat baik digunakan pada tabel 2x2 dan nilai expected count tidak ada kurang dari lima. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p0,05. Untuk mengetahui besar atau kekuatan hubungan antara variabel independen dengan dependen digunakan Prevalence Ratio PR. Pada saat peneliti melakukan analisa bivariat untuk mencari hubungan pemenuhan kebutuhan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien kanker dengan menggunakan uji chi square pada tabel 2x5, maka diperoleh hasil bahwa nilai expected count kurang dari lima sehingga peneliti melakukan transformasi data pada variabel dependen tingkat kecemasan menjadi tabel 2x2 dan nilai expected count lebih dari lima. Untuk tingkat kecemasan berat sekali dan berat ditransformasi menjadi tingkat kecemasan berat karena nilai frekuensi tingkat kecemasan berat lebih besar daripada tingkat kecemasan berat sekali. Untuk tingkat kecemasan sedang, ringan dan tidak ada ditrasnformasi menjadi tingkat kecemasan sedang karena nilai frekuensi tingkat kecemasan sedang lebih besar daripada tingkat kecemasan ringan dan tidak ada. Untuk mengetahui adanya hubungan dari bagian sub variabel independen dengan dependen dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara

4.8. Hubungan Harapan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan n=96

Harapan Tingkat Kecemasan Total P Value PR 95CI Sedang Berat n n n Baik Cukup 58 9 75,3 47,4 19 10 24,7 52,6 77 19 100 100 0,017 0,46 0,26-0,83 Pada tabel 4.8 di atas, hasil analisa menunjukkan bahwa dari 77 orang pasien kanker yang mempunyai harapan baik, ditemukan yang mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 58 orang 75,3 dan tingkat kecemasan berat sebanyak 19 orang 24,7. Dari 19 orang pasien kanker yang mempunyai harapan cukup, ditemukan yang mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 9 orang 47,4 dan tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang 52,6 . Nilai p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan harapan dengan tingkat kecemasan pada pasien kanker. Kekuatan hubungan antara harapan dengan tingkat kecemasan pasien kanker dapat dilihat dari nilai PR=0,46 95 CI= 0,26- 0,83 artinya responden yang mempunyai harapan baik perkiraan peluangnya 0,46 kali mempunyai tingkat kecemasan berat dibandingkan responden yang mempunyai harapan cukup, dimana harapan baik merupakan sebagai faktor protektif untuk timbulnya tingkat kecemasan berat. Universitas Sumatera Utara 4.9. Hubungan Arti dan Tujuan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan n=96 Arti dan Tujuan Tingkat Kecemasan Total P Value PR 95CI Sedang Berat n n n Baik Cukup 56 11 74,7 52,4 19 10 25,3 47,6 75 21 100 100 0,049 0,53 0,29-0,96 Pada tabel 4.9 di atas, hasil analisa menunjukkan bahwa dari 75 orang pasien kanker yang mempunyai arti dan tujuan hidup baik, ditemukan yang mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 56 orang 74,7 dan tingkat kecemasan berat sebanyak 19 orang 25,3. Dari 21 orang pasien kanker yang mempunyai arti dan tujuan hidup cukup, ditemukan yang mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 11 orang 52,4 dan tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang 47,6 . Nilai p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara arti dan tujuan hidup dengan tingkat kecemasan pasien kanker. Kekuatan hubungan antara arti dan tujuan dengan tingkat kecemasan pasien kanker dapat dilihat dari nilai PR=0,53 95 CI= 0,29-0,96 artinya responden yang mempunyai arti dan tujuan hidup baik perkiraan peluangnya 0,53 kali mempunyai tingkat kecemasan berat dibandingkan responden yang mempunyai arti dan tujuan hidup cukup, dimana arti dan tujuan hidup baik merupakan sebagai faktor protektif untuk timbulnya tingkat kecemasan berat.

4.10. Hubungan Pengampunan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP. H. Adam Malik Medan n=96