11 penerimaan sosial kelompok kelas dengan kepercayaan diri sebesar 0,6264
dengan nilai p0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dinyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
penerimaan sosial kelompok kelas dengan kepercayaan diri pada siswa kelas 1 di SLTP XXX Jakarta. Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian
sebelumnya, yaitu pada penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan sosial kelompok kelas dengan kepercayaan diri,
sedangkan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan sosial.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
“Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Penerimaan Sosial Siswa Kelas VII SMP PIRI Ngaglik”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diindentifikasi permasalahan khusus yang terkait dengan beberapa masalah yang akan dicari
pemecahannya melalui penelitian. Adapun permasalahan yang ada pada penelitian ini dapat dirumuskan dalam pernyataan sebagai berikut :
1. Kurangnya kematangan emosi dari beberapa siswa kelas VII SMP PIRI
Ngaglik yang ditandai dengan saling ejek antar siswa, mengucilkan siswa lain dan intimidasi yang berujung perkelahian.
2. Beberapa siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik belum mampu
menempatkan emosinya dengan baik, cenderung menampilkan emosi
12 negatif dibandingkan dengan emosi positif pada saat menghadapi
masalah. 3.
Sebagian siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik mengalami kesulitan dalam beradaptasi, sehingga timbul penolakan dari lingkungan sosialnya.
4. Penerimaan sosial yang rendah pada sebagian siswa Kelas VII SMP PIRI
Ngaglik yang ditandai dengan munculnya konflik dan perkelahian antar siswa.
5. Terdapat sebagian siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik yang memiliki
pribadi yang tertutup, kurang peka terhadap kondisi sosialnya, dan sulit bekerjasama dengan siswa lainnya.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk lebih memfokuskan
permasalahan yang akan dibahas untuk mendapatkan tingkat kedalaman
penelitian secara maksimal. Penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan sosial siswa kelas VII SMP PIRI
Ngaglik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Adakah hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan sosial siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik?”
13 E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan
sosial siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik. 2.
Mengetahui besarnya sumbangan efektif kematangan emosi dengan penerimaan sosial siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik.
F. Manfaat Penelitian