30 Dari beberapa definisi mengenai penerimaan sosial diatas maka
dapat disimpulkan bahwa penerimaan sosial adalah keberhasilan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga individu
tersebut dianggap sebagai bagian dari kelompok dan mendapat respon dan tanggapan positif dari anggota kelompok yang lain. Lebih jauh,
anggota kelompok yang lain bersedia melibatkannya dalam suatu interaksi sosial guna mengembangkan relasi sosial yang positif. Dalam
penelitian ini, penulis ingin mengukur penerimaan sosial yang dimiliki oleh siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik terhadap sesama siswa yang lain.
2. Kategori Penerimaan Sosial
Bila penerimaan sosial dipandang sebagai garis lurus, dimana berbagai tingkat penerimaan ditunjukkan secara tepat, kategori “
star
” akan terletak pada salah satu ujung garis dan kategori “
social isolate
” akan terletak pada ujung yang lain Hurlock, 2000:293.
Meskipun kategori penerimaan sosial itu diakui oleh anak-anak, mereka tidak menggunakan istilah teknik yang digunakan oleh para ahli
psikologi dan sosiologi tersebut. Mereka memiliki istilah sendiri untuk menandai kategori ini. Istilah ini mungkin berbeda dari satu generasi ke
generasi yang lain dan dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Hurlock 2000: 294 menjelaskan bahwa kategori penerimaan
sosial adalah sebagai berikut:
31
a. Star
Hampir semua orang dalam kelompok menganggap “
star
” sebagai sahabat karib, meskipun “
star
” tidak banyak membalas uluran persahabatan ini. Setiap orang mengagumi
“star” karena adanya beberapa sifat yang menonjol. Hanya sedikit sekali anak yang
termasuk dalam kategori ini.
b. Accepted
Anak yang “
accepted
” disukai oleh sebagian besar anggota kelompok. Statusnya kurang terjamin dibandingkan dengan status
“
star
”, dan dia dapat kehilangan status tersebut bila dia terus menerus melakukan atau mengatakan sesuatu yang menantang
anggota kelompok.
c. Isolate
“
Isolate
” tidak mempunyai sahabat diantara teman sebayanya. Hanya sedikit sekali anak yang termasuk dalam kategori ini. Ada dua
jenis “
isolate
”: “
voluntary isolate
” yang menarik diri dari kelompok karena kurang memiliki minat untuk menjadi anggota atau untuk
mengikuti aktivitas kelompok; “
involuntary isolate
” yang ditolak oleh kelompok meskipun dia ingin menjadi anggota kelompok
tersebut. “
involuntary isolate
” yang subyektif mungkin beranggapan bahwa dia tidak dibutuhkan dan menjauhkan diri dari kelompok.
“
involuntary isolate
” yang obyektif sebaliknya, benar-benar ditolak oleh kelompok.
32
d. Fringer
“
Fringer
” adalah orang yang terletak pada garis batas penerimaan. Seperti “
climber
”, dia berada pada posisi yang genting karena dia bisa kehilangan penerimaan yang dia peroleh melalui tindakan atau
ucapan tentang sesuatu yang dapat menyebabkan kelompok berbalik menentang dia.
e. Climber
‘
Climber
” diterima dalam suatu kelompok tetapi ingin memperoleh penerimaan dalam kelompok yang secara sosial lebih disukai.
Posisinya genting karena dia mudah kehilangan penerimaan yang telah diperolehnya dalam kelompok semula dan mudah mengalami
kegagalan untuk memperoleh penerimaan dalam kelompok yang baru bila dia melakukan atau mengatakan sesuatu yang bertentangan
dengan anggota kedua kelompok tersebut.
f. Neglectee
“
Neglectee
” adalah orang yang tidak disukai tetapi juga tidak dibenci. Dia diabaikan karena dia pemalu, pendiam, dan tidak
termasuk dalam kategori tertentu. Dia hampir tidak dapat memberikan apa-apa sehingga anggota kelompok mengabaikannnya.
3. Kesadaran akan Penerimaan Sosial