2.4.2. Tipe Armatur Lampu
Setiap lampu memiliki karakter, spesifikasi, kebutuhan daya, dan daya tahan sumber cahaya yang berbeda antara satu dengan lainnya. Namun tanpa
perlengkapan lampu armatur lampuluminair, semua sumber cahaya hampir terlihat sama kecuali pada renderasi warna yang dihasilkan. Tanpa armatur lampu
rumah lampu, soket, ballast, pengatur kemiringan, sumber cahaya terdiri atas dua jenis yaitu sumber cahaya titik sumber cahaya berbentuk bola dan sumber
cahaya linear sumber cahaya lampu fluoresens. Armatur lampu memiliki peran dalam mengarahkanmembelokkan cahaya,
menyebarkan cahaya, dan juga memusatkan konsentrasi cahaya. Pengaturan distribusi cahaya ini memiliki tujuan untuk menciptakan pola cahaya yang
beragam dalam desain pencahayaan dan mengurangi ketidaknyamanan visual akibat kesilauan. Tanpa armatur lampu, setiap sumber cahaya cenderung
menghasilkan cahaya yang datar dan menyebar sehingga akan menciptakan suasana ruang yang monoton. Selain itu, armatur lampu juga sering dilengkapi
dengan berbagai elemen reflektor yang menyebabkan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya menjadi lebih terang beberapa kali lipat.
Menurut Manurung 2009, armatur lampu dikelompokan menjadi beberapa kategori yaitu : armatur berdasarkan distribusi cahaya, armatur berdasarkan arah
cahaya, armatur berdasarkan sudut cahaya, dan armatur berdasarkan peletakan armatur.
2.4.2.1. Berdasarkan Distribusi Cahaya
Berdasarkan distribusi cahaya, armatur lampu dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Pencahayaan Langsung Direct Lighting
Pencahayaan langsung merupakan pencahayaan dengan distribusi sumber cahaya langsung menuju ke sasaran yang dituju. Pencahayaan langsung
biasanya merupakan cahaya yang ditujukan secara fungsional untuk
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kebutuhan cahaya secara kuantitatif pada sebuah ruang atau bidang kerja.
Gambar 2.11 Pencahayaan Langsung Sumber : google images
2. Pencahayaan Semilangsungtak Langsung Semi-directindirect
Pencahayaan semilangsung atau tak langsung merupakan pencahayaan yang pendistribusiannya terbagi pada dua arah distribusi, yaitu sebagian cahaya
yang berasal dari sumber cahaya langsung dan sebagian lagi dipantulkan pada bidang permukaan. Pencahayaan jenis ini sering digunakan karena dapat
diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan kuantitas cahaya dan juga dapat diaplikasikan untuk menciptakan kualitas visual suatu objek arsitektural.
Pencahayaan semilangsung atau tak langsung sering diaplikasikan pada pencahayaan untuk mendefinisikan dinding, kolom, dan bidang vertikal
lainnya.
Gambar 2.12 Pencahayaan semi langsungtak langsung Sumber : google images
Universitas Sumatera Utara
3. Pencahaaan Tak Langsung Indirect Lighting
Pencahayaan tak langsung diaplikasikan dengan memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya pada bidang pemantul atau reflektor. Pencahayaan
tak langsung biasanya digunakan untuk mengurangi tingkat kesilauan yang dihasilkan oleh sumber cahaya sehingga pencahayaan tersebut dapat
menghasilkan cahaya yang lebih lembut. Pencahayaan jenis ini sering diaplikasikan pada ruangan dengan aktivitas yang memiliki tingkat
pergerakan serta ketelitian yang rendah.
Gambar 2.13 Pencahayaan tak langsung Sumber : google images
2.4.2.2. Berdasarkan Arah Cahaya
Berdasarkan arah cahaya, armatur lampu dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Uplight Arah Cahaya ke Atas
Uplight merupakan kelompok armatur yang mendistribusikan cahaya dari bawah ke arah atas dengan sudut tertentu Gambar 2.14. Lampu uplight
sering diletakkan di lantai, trotoar, ataupun di dinding dan kolom untuk memberikan aksentuasi pada kedua elemen arsitektur tersebut. Menurut
Karlen 2004, contoh aplikasi yang paling sering digunakan dalam teknik uplight adalah cove lighting Gambar 2.15. Cove lighting merupakan teknik
menyinari langit – langit ruangan dari sisi langit – langit ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Uplight Sumber : Desain Pencahayaan Arsitektural 2009
Gambar 2.15 Cove Lighting Sumber : Lighting Design Basic
2004
2. Downlight Arah Cahaya ke Bawah
Downlight merupakan kelompok armatur yang mendistribusikan cahaya dari atas ke bawah dengan sudut tertentu. Lampu ini biasanya diletakkan di langit
– langit untuk penerangan umum general lighting dan untuk menciptakan kesan yang bersih pada langit
– langit. Lampu downlight dapat diletakkan di dinding dan kolom untuk menciptakan aksentuasi maupun variasi pola cahaya.
Untuk tujuan tersebut, berbagai variasi armatur dapat digunakan agar menghasilkan pola cahaya yang diinginkan. Beberapa armatur lampu dapat
menampung lebih dari satu sumber cahaya agar intensitas cahaya yang dihasilkan menjadi semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 Downlight Sumber : Desain Pencahayaan Arsitektural 2009
3. Diffuse Arah Cahaya Menyebar
Cahaya dengan arah menyebar merupakan pencahayaan yang paling sering diaplikasikan terutama pada hunian. Arah cahaya yang menyebar secara
merata atau baur sesungguhnya dapat dicapai langsung dari sumber cahaya tanpa menggunakan rumah lampu. Meskipun begitu, rumah lampu tetap
dibutuhkan untuk memaksimalkan intensitas cahaya agar dapat menyebar dalam jangkauan yang lebih luas. Biasanya material yang digunakan pada
rumah lampu agar dapat menghasilkan cahaya yang lembut adalah kaca susu, plastik semitransparan, dan kaca kristal.
Untuk menciptakan distribusi cahaya yang merata, armatur lampu biasanya akan digantung. Penggunaan lampu gantung untuk menunjang pencahayaan
dengan arah merata berfungsi untuk menghindari bayangan yang ditimbulkan oleh perlengkapan lampu yang berada dibawahnya. Dengan menggantung
lampu, bidang – bidang permukaan yang berada di sekitarnya dapat diterangi
secara merata. Pencahayaan dengan arah cahaya menyebar digunakan untuk menciptakan
ruang dengan kesan datar dan terkadang monoton.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Diffuse light Sumber : Desain Pencahayaan Arsitektural 2009
2.4.2.3. Berdasarkan Sudut Cahaya