Tolok ukur efektivitas kerja Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan dengan Efektivitas Kerja karyawan

langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. 8. Kebijakan dan Praktek Manajemen Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya lingkungan, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat mempengaruhi atau dapat merintangi pencapaian tujuan, ini tergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen dalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.

2.2.3 Tolok ukur efektivitas kerja

Menurut Tangkilisan 2005:140, memberikan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal dan faktor eksternal organisasi, yang meliputi antara lain: 1. Produktivitas organisasi atau output 2. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan didalam dan diluar organisasi. 3. Tidak adanya ketegangan didalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi. Menurut Amsyah 2003:131, menyebutkan tolok ukur efektivitas kerja sebagai berikut: 1. Volume pekerjaan 2. Akuransi hasil pengolahan Universitas Sumatera Utara 3. Tepat waktu 4. Peningkatan biaya

2.2.4 Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan dengan Efektivitas Kerja karyawan

Menurut Ruky 2003:124 Pelatihan adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dan membantu karyawan untuk menguasai keterampilan dalam pekerjaannya. Pelatihan bertujuan untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil kerja yang ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugasnya. Hermanto, 2005 Terdapat dua hal yang harus diperhatikan pelaku bisnis untuk mencapai pelatihan yang efektif yaitu : 1. Memperhatikan posisi pelatihan dalam proses bisnis 2. Berkaitan dengan tahapan-tahapan pemprograman dan pengimplementasian pelatihan. Dalam konteks strategi manajemen masa kini, penggunaan teknologi tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu, setiap karyawan dituntut dapat menguasai penggunaan teknologi dengan berbagai macam bentuk. Perencanaan strategi yang melibatkan pelatihan meliputi berbagai komponen yaitu : a. Menentukan tinngkat skill karyawan saat ini. Universitas Sumatera Utara b. Menyeleksi tempat yang paling fleksibel dan menjadwalkan program. c. Memilih metode pelatihan yang paling tepat. d. Mengumpulkan dan mengembangkan materi pelatihan. e. Mengevaluasi pelatihan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Disamping itu, program pelatihan tidaklah memperhitungkan apakah perusahaan berskala besar atau kecil. Pelatihan merupakan sarana ampuh mengatasi bisnis masa depan yang penuh dengan tantangan dan mengalami perubahan yang sedemikian cepat. Pelatihan efektif dapat dicapai dengan pemosisian program pelatihan secara utuh dalam kerangka perencanaan manajemen strategi dan dilakukan tahapan-tahapan yang teratur.

2.3 Penelitian Terdahulu