Alat Pengukur dan Pembatas APP

402

D. Komponen Kelengkapan Kelistrikan

1. Alat Pengukur dan Pembatas APP

Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakaipelanggan listrik untuk keperluan rumah tangga, sosial, usahabangunan komersial, gedung pemerintah dan instansi, maka perlu dilakukan pengukuran dan pembatasan daya listrik. APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab pengusaha ketenaga listrikan PT. PLN, sebagai dasar dalam pembuatan rekening listrik. Pada sambungan tenaga listrik tegangan rendah, letak penempatan APP dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 4.56 Diagram satu garis sambungan tenaga listrik tegangan menengah Keterangan: GD : Gardu Distribusi TR : Jaringan tegangan Rendah SLP : Sambungan Luar Pelayanan SMP : Sambungan Masuk Pelayanan SLTR : Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah APP : Alat Pengukur dan Pembatas PHB : Papan Hubung Bagi IP : Instalasi Pelanggan SLTR yang menghubungkan antara listrik penyambungan pada GDTR merupakan penghantar di bawah atau di atas tanah. Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa pengukuran yang dimaksud adalah untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik. Adapun alat ukurinstrumen yang digunakan adalah alat pengukur : Kwh, KVARh, KVA maksimum ,arus listrik dan tegangan listrik. Sistem pengukurannya ada dua macam, yaitu : 403 a. Pengukuran primer atau juga disebut pengukuran langsung, terdiri dari pengukuran primer satu fasa untuk pelanggan dengan daya dibawah 6.600VA pada tegangan 220V380V, dan pengukuran primer tiga fasa untuk pelanggan dengan daya diatas 6.600V sampai dengan 33.000VA pada tegangan 220V 380V. b. Pengukuran sekunder tiga fasa atau disebut juga pengukuran tak langsung menggunakan trafo arus digunakan pada pelanggan dengan daya 53KVA sampai dengan 197 KVA. Sedangkan yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. c. Pada sistem tegangan rendah sampai dengan 100A digunakan MCB dan diatas 100A digunakan MCCB; pelebur tegangan rendah; NFB yang bisa disetel. d. Pada sistem tegangan menengah biasanya digunakan pelebur tegangan menengah atau rele. Berikut ini adalah contoh gambar alat ukur Kwh dan KVARh. Gambar 4.57 Kwh meter satu fasa analog dan digital 404 Gambar 4.58 Kwh meter tiga fasa analog dan digital Gambar 4.59 Kwh meter tiga fasa dan KVARh Sesuai dengan DIN 43 856 cara penyambungan alat pengukur atau penghubung daya dinotasikan dengan kode berupa angka 4 digit yang diikuti dengan angka 2, digit yang menunjukkan penomoran sambungan.  Digit pertama menunjukkan macam-macam penghitung  Digit kedua menunjukkan bagian tambahan  Digit ketiga menunjukkan sambungan luar  Digit keempat menunjukkan penyambungan bagian tambahan Sedangkan 2 digit berikutnya menunjukkan penomoran sambungan untuk tarif jam atau untuk pengendalian piringan. Berikut ini diuraikan arti dari masing- masing angka tersebut. a. Digit pertama menunjukkan macam-macam penghitung 1 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik satu fasa. 2 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik dua fasa. 3 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik tiga fasa, tiga kawat 4 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik tiga fasa, empat kawat 5 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik tiga fasa, tiga kawat dengan beda fasa 60 o 6 : Penghitun daya nyata arus bolak-balik tiga fasa, tiga kawat dengan beda fasa 90 o 7 : Penghitung daya nyata arus bolak-balik tiga fasa, empat kawat dengan beda fasa 90 o 405 b. Digit kedua menunjukkan bagian tambahan 0 : tanpa bagian tambahan 1 : dengan bagian tambahan dobel tarif 2 : dengan bagian tambahan daya maksimum 3 : dengan bagian tambahan dobel tarif atau daya maksimum 4 : dengan bagian tambahan daya maksimum atau saklar reset 5 : dengan bagian tambahan dobel tarif dan daya maksimum dan saklar reset c. Digit ketiga menunjukkan sambungan luar 0 : untuk sambungan tetap 1 : untuk sambungan dengan trafo arus 2 : untuk sambungan dengan trafo arus dan tegangan d. Digit keempat menunjukkan penyambungan bagian tambahan 0 : tanpa bagian tambahan pada penghitung daya maksimum dengan piringan putar. 1 : satu kutubjasa sambungan dalam 2 : sambungan luar 3 : satu kutubfasa sambungan dalam dengan sambungan terbuka 4 : satu kutubfasa sambungan dalam dengan sambungan hubung singkat 5 : sambungan luar dengan sambungan terbuka 6 : sambungan luar dengan sambungan hubung singkat e. Penomoran sambungan untuk tarif jam 00 : Tanpa dengan sambungan 01 : dengan saklar harian 02 : dengan saklar maksimum 03 : dengan saklar harian dan maksimum 04 : dengan saklar harian dan mingguan 05 : dengan saklar harian, maksimum dan mingguan 06 : dengan saklar mingguan f. Penomoran sambungan untuk pengendali piringan 11 : dengan sebuah saklar pemindah 12 : dengan dua saklar pemindah 13 : dengan tiga saklar pemindah 14 : dengan empat saklar pemindah 406 Berikut ini adalah keterangan dari hurufsimbol pada gambar cara penyambungan alat pengukur daya. Z : saklarpemutus dobel tarif d : saklar harian yang digerakkan oleh pemutus dobel tarif w : saklar mingguan M : pemutus maksimum ML : putaran maksimum MR : maksimum reset mo : pemutus maksimum dengan sambungan terbuka mk : pemutus maksimum dengan sambungan hubung singkat Beberapa contoh kode dan cara penyambungan alat pengukur atau penghitung sebagai berikut : Penyambungan dengan Code 1010 atau 1010-00 berarti : 1 : penghitung dengan daya nyata arus bolak-balik satu fasa 2 : tanpa bagian tambahan 3 : untuk sambungan dengan trafo arus 4 : tanpa bagian tambahan pada penghitung daya maksimum dengan piringan putar Gambar 4.60 Rangkaian Kwh satu fasa dengan trafo arus Penyambungan dengan Code 2000 atau 2000-00 berarti : 2 : penghitung daya nyata arus bolak-balik dua fasa 0 : tanpa bagian tambahan 0 : untuk sambungan tetap 407 0 : tanpa bagian tambahan pada penghitung daya maksimum dengan piringan putar Gambar 4.61 Rangkaian Kwh dua fasa dengan sambungan tetap Gambar 4.62 Rangkaian Kwh tiga fasa dengan trafo arus dan trafo tegangan Penyambungan dengan Code 3020 atau 3020-00 berarti : 3 : penghitung daya nyata arus bolak-balik tiga fasa 0 : tanpa bagian tambahan 2 : untuk sambungan dengan trafo arus dan trafo tegangan 0 : tanpa bagian tambahan pada penghitung daya maksimum dengan piringanputar Tabel 4.7 Standar Daya PLN 408

2. Panel Hubung Bagi PHB