Patri lunakbraze welding. Jenis Pematrian

204 dasar. Semakin encer Patri, harus semakin sempit pula celah. Patri dari tembaga dan perak yang encer menuntut celah yang lebih sempit dibanding yang dibutuhkan oleh kuningan dan logam pengisi lunak yang kental.

3. Jenis Pematrian

Jenis pematrian dibedakan berdasar jenis bahan tambahlogam penyambung. Logam penyambung sendiri digunakan tergantung pada jenis bahan induk yang akan disambung, proses patri keras yang dikehendaki dan tebal bahan logam induknya. Gambar 2.114 Macam bentuk logam pengisi Gulungan kawat, plat strip, batang, ring Secara umum pekerjaan pematrian dibedakan menjadi pematrian lunak dan pematrian keras.

a. Patri lunakbraze welding.

Patri lunak adalah proses pematrian yang menggunakan bahan tambah dari logam lunak, logam cair ini harus mencair pada suhu di bawah 450°C. Pematrian ini diterapkan apabila diperlukan jalur sambungan yang kedap,- tidak terlalu pejal, dantidak untuk menerima suhu yang tinggi.Logam penyambung pada patri lunakyang digunakan dikelompokkan menjadi menjadi tiga yaitu : A : Patri lunak timbel - timah dan timah - timbel 205 B : Patri lunak timah - timbel dengan tambahan tembaga atau perak. C : Patri lunak istimewa. Pada skema penyolderan di atas terlihat cairan timah sebagai bahan tambah bereaksi dengan bahan dasar membentuk suatu ikatan. Pemanasan pada daerah sambungan harus dilakukan secara merata,agar cairan patri dapat rata masuk pada celah – celah sambungan. Pada skema penyolderan di atas terlihat cairan timah sebagai bahan tambah bereaksi dengan bahan dasar membentuk suatu ikatan. Celahatau jarak antara bahan plat yang disambung berkisar antara 0,08 –0,13 mm. penyempitan celah ini bertujuan agar cairan patri dapatditarik oleh gaya kapiler untuk membasahi sisi –sisi pelat yang akandisambung. Penggolongan patri lunak berdasarkan temperatur yang digunakan untuk proses penyolderan. Temperatur yang digunakan patrilunak ini berkisar di bawah 450 ⁰C.Penggunaan patri lunak biasanya untuk konstruksisambungan yang tidak membutuhkan kekuatan tarik yangtinggi, tetapi dititik beratkan pada kerapatan sambungan.Fluks yang digunakan dari berbagai macam jenis sesuai dengan bahan atau material yang disambung. Pada tabel2.8 berikut ini dapat dilihat berbagai macam jenis fluks dan penggunaannya. Tabel 2.8 Jenis Fluks Dan Penggunaannya 206 Panas yang dibutuhkan untuk penyolderan dengan temperatur rendah ini dapat diperoleh dari beberapa sistem pemanasan diantaranya: a Sistem pemanasan menggunakan arus listrik sebagai sumber panas penyolderan. Gambar 2.116 Sistem pemanasan listrik b Sistem pemanas gas LPG Gambar 2.117 Sistem pemanasan gas c Sistem pemanas arang kayu Gambar 2.118 Sistem pemanas gas LPG Kepala patri yang digunakan pada sistem pemanas LPG dan arang kayu ini adalah sama, seperti terlihat pada gambar di bawah. Tetapi dewasa ini 207 penggunaan kedua sistem pemanas ini kurang digunakan. Penggunaan patri listrik lebih banyak digunakan, sebab peralatan patri listrik yang digunakan lebih praktis. Proses penyolderan dan komposisi patri lunak ini dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut : Tabel 2.9 Komposisi PatriLunak Proses penyolderan ini dilakukan dengan beberapa langkah pengerjaan sebagai berikut : 1 Persiapkan peralatan patri serta membersihkan bahan yang akan dipatri. Batang patri selanjutnya dipanaskan pada tungku pemanas atau dengan listrik. 2 Daerah bahan yang akan dipatri dibersihkan dengan mengoleskan fluks. 3 Setelah kepala patri panas, letakkan di atas bahan yang akan dipatri, agar panas merata seluruhnya. 4 Oleskanlah fluks dan bahan tambah pada daerah yang akan disambung dengan menggunakan kepala patri yang panas. Sampai merata pada seluruh daerah bahan yang disambung 5 Hasil penyolderan yang baik dapat dilihat pada gambar di sebelah. Terlihat bahan tambah masuk kecelah –celah sambungan.

b. Patri kerasBrazing.