308
sebelah kiri maka tanda ukuran tadi harus anda tempatkan tepat garis
bertanda L pada tuas pembengkok tersebut, jika sebaliknya maka ukuran tadi harus anda tempatkan tepat tanda garis R pada tuas pembengkok atau
seperti diperlihatkan pada gambar Berikut:
Gambar 3.54 Pipa Dibengkok
5. Putarlah tuas pembengkok secara perlahan-lahan sambil memperhatikan skala tanda sudut bengkokan
6. Jika skala tanda sudut bengkokan telah mencapai sudut bengkokan yang diminta, maka berhentilah menekan tuas, lalu dengan perlahan angkatlah
tuas tadi. 7. Ambilah pipa yang telah dibengkokan tadi dari pembengkok pipa tersebut
8. Proses pembengkokan pipa telah selesai
c. Penyambunan pipa sistem flaring
Sambungan dengan sistem flaring adalah salah satu cara sistem penyambungan pipa dengan sistem penjepitan bibir pipa yang telah
dikembangkan dengan fitting dengan menggunakan flare nuts. Seperti halnya diperlihatkan pada gambar berikut ini
309
Gambar 3.55 Penyambunan pipa sistim flaring
Untuk melakukan penyambungan pipa dengan sistem flaring terlebih dahulu ujung pipa harus dibuat mengembang dengan menggunakan flaring tool.
Gambar 3.56 flaring tool
Prosedur penggunaan flaring tool, untuk mendapatkan hasil flaring yang baik ada beberapa langkah yang harus diikuti, sebagai berikut :
1. Masukan flare nuts terlebih dahulu pada ujung pipa yang akan di flaring , dan diperiksa kembali apakah ujung pipa yang akan di flaring sudah
dibersihkan atau belum, jika belum bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan reamer atau kikir. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut
2. Letakan pipa pada blok penjepit. Sebelum dikerakan aturlah ujung pipa tersebut sehingga ujung pipa tadi menonjol keluar kira-kira 13 dari
kedalaman lubang miring dari lubang block flaring atau sekitar 3 mm di atas block, seperti gambar berikut :
Gambar 3.57 Memasang flaring nuts
310
3. Keraskanlah mur kupu-kupu wing nuts yang ada pada block flaring , secukupnya sehingga dapat memegang pipa dengan kokoh.
4. Sebelum yoke kaki flaring dipasangkan di atas block flaring terlebih dahulu berilah sedikit minyak kompresor pada kerucutnya cone, dengan
demikian akan mengurangi gesekan kerucut dengan dinding pipa, setelah itu masukan yokenya, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 3.58cMembuat flare yang baik
Gambar 3.59 Memasukan cone
5. Putarlah tuas pemutar batang cone secara perlahan-lahan sampai menyentuh ujung pipa, setelah itu putarlah kira-kira ¼ atau ½ putaran lalu
kendorkan lagi, lakukanlah cara tersebut berulang-ulang hingga proses pembuatan flaring selesai
6. Periksalah hasil dari pembuatan flaring tersebut, jika hasilnya kurang baik akan mengakibatkan terjadinya kebocoran pada sistem. Berikut ini diberikan
contoh hasil pembuatan flaring yang biasa terjadi, diperlihatkan pada gambar berikut :
311
Gambar 3.60Hasil pengerjaan flaring
3. Sistim Brasing Penyolderan