Patri kerasBrazing. Jenis Pematrian

207 penggunaan kedua sistem pemanas ini kurang digunakan. Penggunaan patri listrik lebih banyak digunakan, sebab peralatan patri listrik yang digunakan lebih praktis. Proses penyolderan dan komposisi patri lunak ini dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut : Tabel 2.9 Komposisi PatriLunak Proses penyolderan ini dilakukan dengan beberapa langkah pengerjaan sebagai berikut : 1 Persiapkan peralatan patri serta membersihkan bahan yang akan dipatri. Batang patri selanjutnya dipanaskan pada tungku pemanas atau dengan listrik. 2 Daerah bahan yang akan dipatri dibersihkan dengan mengoleskan fluks. 3 Setelah kepala patri panas, letakkan di atas bahan yang akan dipatri, agar panas merata seluruhnya. 4 Oleskanlah fluks dan bahan tambah pada daerah yang akan disambung dengan menggunakan kepala patri yang panas. Sampai merata pada seluruh daerah bahan yang disambung 5 Hasil penyolderan yang baik dapat dilihat pada gambar di sebelah. Terlihat bahan tambah masuk kecelah –celah sambungan.

b. Patri kerasBrazing.

Pada patri keras Logam penyambung patri mencair pada suhu di atas 450°C. Patri keras diterapkan apabila diinginkan ikatan yang lebih kokoh dan tahan terhadap suhu tinggi bila dibanding dengan ikatan Patri ringan. 208 Pada patri keras brazing dengan kuningan dan atau perak yang perlu diperhatikan adalah adanya pemilihan bahan yang sesuai seperti pemilihan fluks bahan pelumer. Tabel 2.10 Komposisi Patri Keras Proses pematriankeras menggunakan bahan penyambung dari logam yang lebih keras seperti perak, kuningan, tembaga. Bahan penyambung dari tembaga dan perak adalah yang lebih banyak pemakaiannya, beberapa diantaranya: 1 Patri keras tembaga Patri keras ini menggunakan tembaga yang terbuat dari tembaga tungku lebur FCu dan SF-Cu.Sifatnya sangat mudah dibentuk, menghasilkan jalur sambungan yang kedap, tahan asam, karat, dan suhu.Pemakaiannya: mematri celah sambungan antara baja dan baja. Bahan pelumer fluks yang cocok adalah FSH3. 2 Patri keras tembaga - timah Patri perunggu Terbuat dari tembaga dan timah dengan sedikit fospor, pemakaiannya untuk pematrian keras pipa baja.Bahan pelumer yang cocok: FSH3. 3 Patri keras tembaga - seng Patri kuningan Terbuat dari tembaga dan seng dengan sedikitcampuran silisium, timah, mangan, dan besi. Untuk keperluan khusus, ada juga yang dicampur perak dan nikel. Sifatnya memiliki daya regang tinggi, kekuatan 209 batasmenengah, kekerasan rendah, dan merupakan bahanPatri keras yang paling banyak dipakai.Pemakaian patri ini untuk macam-macam celah dan celah sambungan. Bahan pelumer yang cocok: FSH2, tapi bahan pelumer initidak cocok untuk pematrian logam keras. 4 Patri keras tembaga - nikel – seng Terbuat dari tembaga, nikel, dan seng dengan sedikitsisipan silisium.Sifatnya menghasilkan sambungan berkekuatan panas, kekuatan tarik tinggi hingga 800 Nmm. Pemakaian untuk pematrian celah 0,5-0,3 mm danpematrian celah sambungan baja, nikel, paduan nikel,besi tuang.Bahan pelumer yang cocok adalah FSH2. 5 Bahan Patri keras perak Patri keras perak distandarisasikan terdiri atastembaga Cu, perak Ag, seng Zn, mangan Mn, nikelNi, dan lain-lain. Beberapa jenis ada yang mengandungkadnium Cd untuk menurunkan titik lebur. Makin tinggikandungan Cd, makin rendah suhu kerja Patri. Suhu kerjapaling rendah 610°C dimiliki jenis Patri L-Ag 40 Cd. Sifat dari Patri perak ini adalahsangat encer dan mengalir dengan kecepatan tinggi kedalam celah,jalur hasil penyambungan sangat kuat, liat, tahan karat,dan putih,- dengan memperhatikan sifat jenis Patri ini, Patri perakcocok untuk pematrian keras berbagai logam berat.

4. Bahan Pelumer fluks