293
Alat pengulir diputar searah jarum jam sambil ditekan. Pemutaran alat pengulir dilakukan secara perlahan-lahan dengan gerakan yang teratur. Oli
pemotong yang memadai harus diberikan untuk meningkatkan efisiensi pemotongan. Pemutaran alat pengulir dihentikan ketika sisi bagian dalam dari
gigi pengulir telah sampai batas penguliran. Pengarah putaran dibalik dan alat pengulir diputar berlawanan arah putaran semula untuk mematahkan beram
chip, kemudian alat pengulir disetel kembali untuk pemakanan kedua dan selanjutnya hingga garis indeks segaris dengan tanda dari besar diameter pipa
yang diulir pada permukaan alat pengulir.
3. Reamer dan Deburrer
Pipa tembaga setelah dipotong ujungnya tidak rata pada bagian dalam maupun bagian luarnya. Harus diratakan dengan reamer. Pengerjaan
membersihkan ujung pipa setelah dipotong sangat penting sebelum pipa dikembangkan flare atau dibesarkan swage. Pisau pada reamer dan
deburrer dibuat dari baja yang dikeraskan. Dipakai untuk meratakan ujung pipa yang telah dipotong. Dapat untuk meratakan ujung pipa dari 316 s.d. 1.12 “
pada bagian dalam dan bagian luarnya. Pemotong pipa ada juga yang dilengkapi dengan pisau reamer reamer blade dan kikir.
Gambar 3.34 Reamer A, Deburrer B
4. FlaringSwaging Tool a. Flaring Tool
Alat ini berfungsi untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar dapat disambungkan dengan sambungan berulir flare fitting. Flaring tooll terdiri
dari 2 buah block yang disatukan dengan baut dan mur kupu-kupu wing nut.
294
Kedua penjepit ini diberi lubang dari beberapa ukuran pipa 316” s.d. 58”. Sebuah joke ujungnya bercabang dapat diselipkan pada penjepit tersebut. Pada
bagian atas yoke mempunyai sebuah baut yang panjang. Pada bagian atas baut diberi batang pemutar dan pada bagian bawah diberi sebuah flare cone
spinner. Flare cone tersebut berbentuk kerucut dengan sudut 45 derajat untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa.
Gambar 3.35
Flaring Tool
Flaring , adalah proses untuk membuat ulir bagian dalam pada ujung pipa tembaga denganmenggunakan flaring tools agar pipa dapat disambung
dengan sambungan pipa dari kuninganyang berulir flare fitting. Sebelum ujung pipa dilakukan penguliran, terlebih dahulu memasukkan flare nut mur
dari kuningan. Selanjutnya baru ujung pipa tersebut di masukkan pada flaring block, dengan ujung pipa dibuat 3 mm di atas flaring block.
b. Swaging
Swaging, merupakan proses untuk membesarkan ujung pipa tembaga dengan menggunakan Swaging tool, agar dua buah pipa yang sama
diameternya dapat disambungdengan las perak silver brasing. Panjang sambungan untuk tiap ukuran pipa berbeda, pada umumnya diambil sepanjang
diameter dari pipa yang akan disambung.
295
Gambar 3.36 Screw Jenis Swaging Tool
Untuk membesarkan ujung pipa, agar dua buah pipa yang sama diameternya dapat disambung dengan solder timah atau las perak. Panjang sambungan
untuk tiap pipa berbeda, pada umumnya diambil sepanjang diameter dari pipa yang akan disambung. Swagging tool ada 2 macam :
1. Model dipukul Punch jenis 2. Model diputar Screw jenis
Pemakaiannya hampir sama dengan flaring tool. Di sini flare cone ditukar dengan swaging punch swaging dies atau swage adaptor.
Gambar 3.37 Punch Jenis Swaging Tool
296 4. Pembengkok pipa Tube Bender
Untuk membengkok pipa tembaga lunak. Pipa 316” dan ¼” dapat dibengkok dengan tangan tanpa memakai alat, tetapi dengan mempergunakan
alat pembengkok pipa akan diperoleh hasil bengkokan yang tepat dan rapi. Alat pembengkok pipa juga dapat menghindarkan pipa menjadi gepeng dan rusak.
Gambar 3.38 Pembengkokan pipa
Pembengkokan pipa tube bending, merupakan proses untuk membengkokkan pipa tembaga atau material pipa lunak lainnya denganmenggunakan alat tube
bender dan spring bender agar diperoleh hasil bengkokkan yang tepat dan rapi. Pemakaian tube bender dapat menghindarkan pipa menjadi gepeng atau rusak
pada saat pipa dibengkokkan. Alat pembengkok pipa ada 2 macam :
a. Dengan rol dan tuas Lever jenis tube bender
Pembengkok pipa tersebut ada 2 macam : Lilitan pegas di luar Outside spring dan lilitan pegas di dalam Inside spring. Yang pertama pipa
dimasukan ke dalam pegas dan untuk yang kedua pegas dimasukan ke dalam pipa. Inside spring hanya dapat dipakai untuk membengkokan ujung
pipa, sedangkan Outside spring dapat dipakai untuk membengkokan semua bagian dari pipa.
297
Gambar 3.39 Lever jenis bender A, Spring jenis bender B
Spring bender, merupakan alat pembengkok pipa baik itu untuk pembengkokan luar eksternal spring bender dan pembengkokan dalam
internal spring bender untuk pipa dengan material seperti tembaga, aluminum, dan bahan pipa metalik lunak lainnya. Ukuran diameter luar pada
external spring benders terdiri dari 14, 516, 38, 716, 12, dan 58, sedangkan ukuran diameter dalam pada internal spring benders 38, 12,
dan 58 inchi. Pada pembengkokan luar, pipa dimasukkan kedalam selongsong eksternal spring bender kemudian dilakukan pembengkokan
sesuai kebutuhan, sebaliknya proses pembengkokan dalam dilakukan dengan cara internal spring bender dimasukkan kedalam pipa yang akan
dibengkokan.
Gambar 3.40. internal bender ¾”
2. Dengan pegas Spring jenis tube bender
Alat pembengkok jenis ini dapat membuat bengkokan pipa dengan radius tertentu sesuai dengan diameter dari rol, dapat sudut bengkokan dengan
akurat dengan hasil bengkokan sangat baik. Dapat membengkokan pipa dari – 180 derajat. Alat pembengkok pipa pada gambar 4.8 A hanya dapat
membengkok satu macam ukuran pipa saja, sedangkan alat pembengkok pipa kecil pada gambar 4.9 memiliki 3 atau 4 rol yang disatukan. Dapat
298
untuk membengkok pipa untuk berbagai ukuran diameter pipa, untuk pipa 316”,14”,516” dan 38 inchi.
Gambar 3.41. Multi Lever Bender
5. Alat Pembantu pipa Pinch-Off tool
Alat ini dipakai untuk membuntukan ujung pipa. Pembuntu pipa dibuat oleh beberapa pabrik dengan bermacam-macam model, bentuk, dan sifat.
Gambar 3.42. Pinch-Off tool
299 1. Vise-Grip
Bentuknya seperti tang penjepit yang berbentuk setengah bulatan memanjang. Sangat praktis dan
mudah dipakai untuk membuntukan pipa kapiler dan pipa tembaga sampai ½ inchi. Setelah pipa dijepit
sampai tidak bocor, pembuntu pipa tersebut akan terus menjepit dan melekat pada pipa. Setelah pekerjaan
selesai, barulah vise-grip tersebut dilepas dari pipa
Gambar 3.42.
Vise-Grip 2. Imperial
Direncanakan untuk membuntukan sementara, setelah itu pipa dapat dibulatkan kembali. Pipa
dijepit seperti pada flaring tool. Alat tersebut juga dilengkapi lubang-lubang untuk membuka dan
membulatkan kembali pipa yang gepeng. Dapat dipakai untuk pipa ukura
n : ¼”, 516”, 38”, dan ½ inchi.
Gambar 3.42. Imperial
3. Robinair