II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Nenas dan Agroindustri Nenas di Indonesia
a. Tanaman Nenas
Nenas atau nanas Ananas comosus L. Merr. bukan merupakan tan aman asli Indonesia. Tanaman tersebut diyakini berasal dari Brazilia dan Paraguay dan
disebarkan oleh orang-orang Indian ke bagian -bagian lain dari Amerika Selatan dan Tengah Economic Research Service, USDA, 2003. Tanaman nenas diduga masuk
wilayah Indonesia pada abad 15, mula-mula hanya sebagai tanaman pekarangan, tetapi berangsur-angsur meluas dan dikebunkan di lahan-lahan kering di seluruh
Indonesia. Menurut taksonomi tumbuhan, nenas diklasifikasikan sebagai berikut Rukmana, 1996:
Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Kelas : Angiospermae berbiji tertutup
Ordo : Farionsae Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus L. Merr.
Kerabat dekat spesies nenas cukup banyak, terutama nenas liar yang biasanya dijadikan tanaman hias, seperti A. bracteatus Lindl. Schultes, dan A. ananassoides
Bak. L. B. L. B. Smith. Tanaman nenas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan perennial. Tubuh tanaman nenas terdiri atas akar, batang, daun, bunga,
buah, dan tunas. Perakaran nenas sebagian berada di dalam tanah dan sebagian lagi menyebar di permukaan tanah. Akar nenas melekat pada pangkal batang dan tanaman
ini termasuk berakar serabut monocotyledonae. Biji nenas berkeping tunggal.
8 Batang tanaman nenas berbentuk gada dengan panjang antara 20 dan 25 cm
atau lebih, berdiameter 2,0 – 3,5 cm, dan beruas pendek. Batang nenas berfungsi sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, tunas, dan buah. Secara visual batang
nenas tidak terlihat karena tertutup daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan dari batang.
Bunga atau buah nenas muncul pada ujung tanaman. Tiap tangkai bunga terdiri atas 100 – 200 kuntum bunga yang melekat saling berhimpitan. Sifat pembungaan
nenas termasuk penyerbukan silang. Tanpa melalui penyerbukan silang, buah nenas tidak menghasilkan biji partenocarpi.
Kumpulan kuntum bunga yang mengalami proses penyerbukan akan menghasilkan kumpulan buah kecil berjumlah 100 – 200 buah. Buah -buah kecil
tersebut bergabung menjadi satu dan dihubungkan oleh batang tengah yang disebut hati, sehingga secara visual terlihat hanya sebagai satu buah berbentuk bulat dengan
bagian ujung seperti kerucut. Tiap buah yang sebelumnya mengalami penyerbukan buatan berpotensi menghasilkan 6.000 – 9.000 biji. Meskipun demikian, buah nenas
umumnya tidak berbiji karena bakal biji pada waktu bunga mulai membuka akan gugur dan hanya sedikit yang menjadi biji dalam buah nenas.
Berdasarkan bentuk daun dan buah, nenas dapat dibagi ke dalam empat golongan, yaitu: Cayenne, Queen, Spanish, dan Abacaxi. Nenas Simadu dari
Kabupaten Subang termasuk golongan Cayenne, sedangkan nenas Bogor dan nenas Palembang termasuk golongan Queen Rukmana, 1996. Bagian utama yang bernilai
ekonomi penting dari nenas adalah buahnya. Selain dikonsumsi segar, buah nenas juga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, di antaranya nenas kalengan
canned pineapple, jus nenas, dan selai. Buah nenas mengandung enzim bromelain, yaitu suatu enzim protease yang dapat menghidrolisis protein, proteose atau peptida,
9 sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Limbah nenas berupa kulit
buah dan batang nenas juga dapat dimanfaatkan. Kulit buah dapat diolah menjadi sirup atau diekstraksi cairannya untuk pakan ternak. Batang nenas dapat diambil
tepungnya. Serat daun nenas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas dan tekstil. Pohon industri nenas dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2. 1
. Pohon industri nenas Ditjen IKAH – Deperindag R.I., 2004
Dari pohon industri nenas di atas dapat dilihat bahwa usaha agroindustri nenas mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan mengingat banyaknya produk
olahan yang dapat dihasilkan. Selain itu, buah nenas mengandung gizi yang cukup lengkap, seperti dapat dilihat pada Tabel 2.1. Dari Tabel 2.1 tampak bahwa baik
buah, bonggol, maupun kulit buah nenas dapat diolah menjadi berbagai produk olahan yang bernilai tinggi.
Formatted: Swedish Sweden Field Code Changed
Formatted: Swedish Sweden Deleted: 1
10 Tabel 2.
1 . Kandungan gizi buah nenas segar tiap 100 gram bahan
Direktorat Gizi Depkes R.I., 1981 dalam Rukmana, 1996
Kandungan Gizi Satuan
Jumlah
Kalori kal
52.00 Protein
g 0.40
Lemak g
0.20 Karbohidrat
g 16.00
Fosfor g
11.00 Zat Besi
mg 0.30
Vitamin A S.I
130.00 Vitamin B1
mg 0.08
Vitamin C mg
24.00 Air
g 85.30
Bagian dapat dimakan BDD 53.00
Di Indonesia nenas dihasilkan oleh hampir semua wilayah, dengan Jawa Timur sebagai penghasil terbesar 275.373 ton pada tahun 2003, diikuti oleh Jawa Barat
161.497 ton , Sumatera Selatan 69.701 ton, dan Lampung 44.267 ton. Kebanyakan nenas di Indonesia dihasilkan oleh perkebunan -perkebunan kecil yang
standar kualitasnya belum ada dan dikonsumsi sebagai buah segar CIC, 2000. Pada Tabel 2.2. disajikan data produksi nenas di Indonesia tahun 2003.
Tabel 2. 2
. Produksi nenas di Indonesia tahun 2003 BPS, 2004
No. Propinsi Produksi
Ton
1 Nanggroe Aceh Darussalam 4,146
2 Sumatera Utara 31,032
3 Sumatera Barat 849,000
4 Riau 17,750
5 Jambi 3,809
6 Sumatera Selatan 69,701
7 Bengkulu 175,000
8 Lampung 44,267
9 Bangka Belitung 726,000
10 DKI Jakarta -
11 Jawa Barat 161,497
12 Jawa Tengah 21,992
13 D.I. Yogyakarta 690,000
14 Jawa Timur 275,373
15 Banten 970,000
16 Bali 2,252
17 NTB 1,083
18 NTT 3,719
19 Kalimantan Barat 5,886
20 Kalimantan Tengah 10,003
21 Kalimantan Selatan 1,300
22 Kalimantan Timur 4,159
23 Sulawesi Utara 3,369
24 Sulawesi Tengah 421,000
25 Sulawesi Selatan 6,881
26 Sulawesi Tenggara 677,000
27 Gorontalo 175,000
28 Maluku 561,000
29 Maluku Utara 3,016
30 Papua 610,000
Total Indonesia 677,089
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden
Field Code Changed
Formatted: Swedish Sweden Field Code Changed
Formatted: Swedish Sweden Deleted: 1
Deleted: 2
11
b. Agroindustri Nenas di Indonesia