Klasifikasi subelemen Pemodelan Deskriptif dengan Metode ISM Interpretative Structural Modeling

47 Setelah SSIM terbentuk, dapat dibuat Matriks Keterjangkauan Reachibility Matrix, atau RM dengan mengganti V, A, X, dan O menjadi bilangan 1 dan 0. Selanjutnya dilakukan perhitungan menurut Aturan Transitivitas untuk melakukan koreksi terhadap SSIM sampai terjadi matriks yang tertutup. Modifikasi SSIM in i membutuhkan masukan dari panel pakar. Hasil revisi SSIM dan matriks yang memenuhi syarat Aturan Transitivitas diproses lebih lanjut. Pengolahan lebih lanjut dari RM yang telah memenuhi Aturan Transitivitas adalah penetapan pilihan jenjang. Pengolahan tersebut bersifat tabulatif dengan pengisian format, dan dapat dibantu dengan komputer.

b. Klasifikasi subelemen

Untuk berbagai subelemen dalam suatu elemen berdasarkan RM dapat disusun matriks Driver-Power-Dependence atau matriks daya-gerak - ketergantungan matriks D-P-D. Klasifikasi subelemen diuraikan dalam empat sektor sebagai berikut: Sektor 1: Weak driver-weak dependent variables autonomous, atau variabel penggerak lemah-ketergantungan rendah. Peubah di sektor ini umumnya tidak berkaitan dengan sistem dan mempunyai hubungan yang sedikit, meskipun hubungan tersebut mungkin saja kuat. Sektor 2: Weak driver-strongly dependent variables dependent, atau variabel penggerak lemah-ketergantungan tinggi. Umumnya peubah di sektor ini merupakan peubah tak-bebas. Sektor 3: Strong driver -strongly dependent variables linkage atau variabel penggerak kuat-ketergantungan tinggi. Peubah pada sektor ini harus dikaji secara hati- hati karena hubungan antarvariabel bersifat tidak stabil. Setiap tindakan atas variabel ini akan memberikan dampak terhadap yang lain dan umpan balik pengaruhnya dapat memperbesar dampak. 48 Sektor 4: Strong driver-weak dependent variables independent atau variabel penggerak kuat-ketergantungan rendah. Peubah pada sektor ini merupakan bagian sisa dari sistem dan dinamakan peubah bebas. Keseluruhan urutan kerja dalam teknik ISM mulai dari tahap penyusunan hirarki sampai hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram teknik ISM Saxena, 1992 dalam Marimin, 2004 . Program Uraikan program menjadi perencanaan program ya Uraikan setiap elemen menjadi Sub-elemen Tentukan hubungan kontekstual antara Sub-elemen pada setiap elemen Susunlah SSIM untuk setiap elemen Bentuk Reachability Matrik setiap elemen Uji matriks dengan Aturan Transivity OK? Modifikas i SSIM Tidak Tentukan Level Melalui pemilahan Ubah RM menjadi Format lower trianguler RM Tetapkan Driver dan Driver Power setiap Sub-elemen Tentukan Rank dan Hirarki dari Sub - elemen Tetapkan Driver Dependence Matriks setiap elemen Plot Sub-elemen pada empat sektor Klasifikasi sub-elemen pada empat peubah kategori Susun Diagraph dari Lower Tringular RM Susunlah ISM dari setiap elemen 49

2. Metode Perbandingan Eksponensial MPE