Arsitektur Analisis Pertumbuhan Teknologi, Produk Domestik Bruto, Dan Ekspor Sektor Industri Kreatif Indonesia

Sama halnya dengan industri arsitektur, rantai pasok industri pasar barang seni juga lebih panjang daripada industri periklanan, namun industri pasar barang seni juga belum mampu berkontribusi secara signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan landasan pendidikan seni di sekolah umum belum tersentuh sehingga sumber daya yang berkualitas di bidang seni masih terbatas. Pada tahun 2013, industri pasar barang seni hanya menyerap 15.2 ribu orang atau hanya 0.19 persen dari total tenaga kerja industri kreatif. Industri pasar barang seni juga masih menempati urutan terakhir dari 14 subsektor industri kreatif dalam hal kontribusi ekspornya yang masih rendah yaitu senilai 10.7 milyar rupiah atau hanya 0.01 persen dari total ekspor industri kreatif. Hal ini dikarenakan belum adanya dukungan dari lembaga pembiayaan untuk melakukan komersialisasi ke luar negeri.

4. Kerajinan

Industri kreatif subsektor kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam emas, perak, tembaga, perunggu, besi, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Rantai pasok industri kerajinan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Rantai Pasok Industri Kerajinan Berbeda dengan industri arsitektur dan pasar barang seni, rantai pasok industri kerajinan yang panjang terbukti mampu berkontribusi secara signifikan dalam hal penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2013, industri kerajinan mampu menyerap 3 juta tenaga kerja atau 37.9 persen dari total tenaga kerja industri kreatif. Ekspornya juga tinggi yaitu senilai 18.8 triliun rupiah atau 19.4 persen dari total ekspor industri kreatif karena Kemendag telah mengoordinasi promosi di luar negeri. 5. Desain Menurut Kemendag 2008, subsektor industri kreatif desain terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:  Desain Komunikasi Visual DKV Desain grafis adalah proses kreatif yang menggabungkan seni dan teknologi dalam mengkomunikasikan suatu gagasan atau ide. Desainer grafis Desain Produk •Inspirasi internet, pre- ferensi konsumen, riset lokal Produksi •Pendukung bahan baku Komersialisasi •Brosur •Pameran •Branding Distribusi •Pasar tradisional •Pasar modern •Galeri Pasar •Domestik •Asing Sumber: Kemendag 2008 harus bekerja sama dengan perangkat komunikasi agar dapat menyampaikan pesan dari klien ke sasaran audiensnya. Perangkat-perangkat utama desain grafis adalah gambar dan tipografi.  Desain Industri Desain industri adalah seni terapan dimana terdapat faktor estetika dan kegunaan usability dari produk yang harus dioptimalisasi agar dapat diproduksi dan dijual. Cakupan area desain industri adalah furnitur, peralatan rumah tangga, perangkat elektronik, transportasi, perkakas, peralatan kebun, perangkat medis, dan peralatan pendukung aktivitas rekreasi.  Desain Interior Desain interior adalah suatu segala macam aktivitas yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berada di dalam dimensi ruang dan dinding, jendela, pintu, dekorasi, tekstur, pencahayaan, perabotan, dan furnitur. Semuanya ini digunakan oleh desainer interior dalam membangun ruangan yang teroptimalkan untuk penghuni bangunan yang bersangkutan. 6. Fesyen Industri kreatif subsektor fesyenmode adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, komersialisasi produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. Rantai pasok industri fesyen dapat dilihat pada Gambar 7. Sumber: Kemendag 2008 Gambar 7 Rantai Pasok Industri Fesyen Sama halnya dengan industri kerajinan, industri fesyen mampu berkontribusi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Industri fesyen berkontribusi paling tinggi dari 14 subsektor industri kreatif. Pada tahun 2013, industri fesyen mampu menyerap 3.8 juta orang atau 47.5 persen dari total tenaga kerja industri kreatif. Ekspornya juga tertinggi yaitu senilai 69.3 triliun rupiah atau 71.8 persen dari total ekspor industri kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa komersialisasi ke luar negeri sudah sangat berhasil sehingga produk fesyen menjadi salah satu produk ekspor nonmigas yang potensial di Indonesia.

7. Film, Video, dan Fotografi

Industri kreatif subsektor film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film, dan hasil fotografi. Rantai pasok industri film, video, dan fotografi dapat dilihat pada Gambar 8. Desain Produk •Inspirasi brand dunia, selera buyer, budaya Produksi •Pendukun g bahan baku: kancing, zat warna Komersialisasi •Festival •Asosiasi fesyen •Media •Brosur Distribus i •Distro •Factory outlet •Grosir •Toko Pasar •Domestik •Asing