11. Penerbitan dan Percetakan
Industri penerbitan dan percetakan merupakan industri terpenting ke-3 dari 14 subsektor industri kreatif. Pada tahun 2013, industri ini mampu menyumbang
PDB sebesar 19.7 triliun rupiah dan menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 500 ribu orang seperti yang dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Kontribusi Subsektor Industri Penerbitan dan Percetakan
Indikator Satuan
2010 2011
2012 2013
Berbasis Produk Domestik Bruto PDB
Nilai Tambah Milyar Rupiah
18 299.4 18 423.4
19 086.3 19 733.3
Nilai thd Industri Kreatif Persen
13.8 13.2
13.1 12.8
Pertumbuhan Nilai Tambah Persen
- 0.68
3.60 3.39
Nilai terhadap Total PDB Persen
0.8 0.8
0.7 0.7
Berbasis Ketenagakerjaan
Jumlah TK Orang
490 422 496 067
503 925 505 757
Partisipasi TK thd Ind. Kreatif Persen
6.3 6.3
6.2 6.2
Partisipasi Tk thd Total Pekerja Persen
0.5 0.5
0.5 0.5
Pertumbuhan Jumlah TK Persen
- 1.15
1.58 0.36
Produktivitas TK Ribu Rppekerja
37 313.6 37 138.9
37 875.3 39 017.4
Berbasis Nilai Ekspor
Nilai Ekspor Juta rupiah
1 669 121 1 707 399
1 750 281 1 755 826
Pertumbuhan Ekspor Persen
- 2.29
2.51 0.32
Nilai Ekspor thd Ind. Kreatif Persen
1.94 1.82
1.77 1.64
Nilai Ekspor thd Total Ekspor Persen
0.11 0.09
0.09 0.08
Berbasis Jumlah Usaha
Jumlah Usaha Unit
54 492 55 035
55 232 55 396
Pertumbuhan Jumlah Usaha Persen
- 1.00
0.36 0.30
Jml Usaha thd Ind. Kreatif Persen
2.36 2.35
2.34 2.33
Jml Usaha thd Total Usaha Persen
0.11 0.11
0.11 0.10
Sumber: Kemenparekraf 2014 diolah Besarnya potensi pasar akan produk-produk percetakan seperti undangan,
seminar kit, pamflet, baliho, poster, dan lain-lain mendorong industri ini untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian. Di samping itu, lahirnya penulis-
penulis baru yang menghasilkan karya fiksi kontemporer namun dengan latar belakang budaya dan agama sesuai dengan konteks Indonesia, seperti El Shiraizy
dengan Ayat-ayat Cinta dan Andrea Hirata dengan Laskar Pelangi juga merupakan peluang bagi industri penerbitan dan percetakan untuk terus tumbuh.
Produk komik Indonesia juga memiliki peluang yang besar dengan banyaknya komikus Indonesia yang diakui di luar negeri
1
. Dalam konteks buku pelajaran, pemerintah telah mengadakan program pengalihan hak cipta dengan memberi
insentif 100-175 juta bagi penulis yang karyanya lolos sebagai buku pelajaran. Namun, masih ada kendala dalam industri penerbitan dan percetakan ini.
Ketersediaan kertas sebagai bahan baku yang semakin sulit, dimana produksi dalam negeri sendiri hanya memenuhi sekitar 30 persen dari total kebutuhan
kertas, sedangkan lainnya diperoleh dari impor. 12.
Layanan Komputer dan Piranti Lunak Subsektor industri kreatif ini memiliki potensi yang cukup besar untuk
terus berkembang, yang ditandai dengan tingginya pertumbuhan nilai tambah yang dihasilkan dengan rata-rata di atas 8 persen per tahun selama periode 2010-
1
http:www.komikindonesia.com
2013 seperti yang dapat dilihat pada Tabel 14. Saat ini, industri layanan komputer dan piranti lunak menempati urutan ke-6 untuk kontribusi ekspor, urutan ke-8
untuk kontribusi PDB, dan urutan ke-9 untuk kontribusi jumlah usaha, sedangkan untuk kontribusi jumlah tenaga kerja, industri ini masih menempati urutan ke-7.
Hal ini dikarenakan suplai tenaga kerja belum optimal. Bukan selalu karena tidak mampu, namun karena gaji yang relatif rendah.
Tabel 14 Kontribusi Subsektor Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Indikator Satuan
2010 2011
2012 2013
Berbasis Produk Domestik Bruto PDB
Nilai Tambah Milyar Rupiah
3 318.5 3 609.2
3 949.9 4 275.5
Nilai thd Industri Kreatif Persen
2.5 2.6
2.7 2.8
Pertumbuhan Nilai Tambah Persen
- 8.76
9.44 8.24
Nilai terhadap Total PDB Persen
0.15 0.15
0.15 0.16
Berbasis Ketenagakerjaan
Jumlah TK Orang
65 627 67 438
69 037 69 451
Partisipasi K thd Ind.Kreatif Persen
0.84 0.85
0.86 0.85
Partisipasi TK thd Total Pekerja Persen
0.06 0.06
0.06 0.06
Pertumbuhan Jumlah TK Persen
- 2.76
2.37 0.60
Produktivitas TK Ribu Rppekerja
50 566.1 53 518.8
57 214.2 61 561.4
Berbasis Nilai Ekspor
Nilai Ekspor Juta rupiah
1 021 332 1 066 255
1 107 831 1 125 528
Pertumbuhan Ekspor Persen
- 4.40
3.90 1.60
Nilai Ekspor thd Ind. Kreatif Persen
1.19 1.14
1.12 1.05
Nilai Ekspor thd Total Ekspor Persen
0.065 0.055
0.055 0.054
Berbasis Jumlah Usaha
Jumlah Usaha Unit
8 015 8 301
8 550 8 734
Pertumbuhan Jumlah Usaha Persen
- 3.56
3.00 2.15
Jml Usaha thd Industri Kreatif Persen
0.35 0.35
0.36 0.37
Jml Usaha thd Total Usaha Persen
0.02 0.02
0.02 0.02
Sumber: Kemenparekraf 2014 Dalam rangka mendukung industri layanan komputer dan piranti lunak,
pemerintah Indonesia membangun kawasan ekonomi khusus di Batam, Bintan, dan Karimun yang menarik minat investasi asing. Batam telah menjadi tempat
investasi industri perangkat keras dunia dan terkoneksi dengan Singapura serta Malaysia. Berkembangnya kawasan-kawasan ini akan turut meningkatkan
permintaan tenaga kerja lokal terampil di bidang perangkat lunak. Di samping itu, pemerintah juga telah mengeluarkan Undang-Undang No.35 Tahun 2007 berupa
insentif pajak bagi BUMN. Insentif ini sangat diperlukan untuk menciptakan iklim riset dan pengembangan yang kondusif pada industri-industri besar BUMN
yang akan menciptakan rantai suplai ke industri layanan komputer, perangkat lunak dan perangkat keras.
13. Radio dan Televisi
Potensi subsektor industri radio dan televisi ditunjukkan oleh pertumbuhannya di atas 6 persen per tahun selama periode 2010-2013 seperti
yang terlihat pada Tabel 15. Di samping itu, jumlah penduduk yang besar menjadi potensi pasar bagi para pengiklan. Saat ini, industri radio dan televisi merupakan
subsektor terpenting ke-5 dari 14 subsektor industri kreatif dalam hal kontribusi PDB, jumlah tenaga kerja, dan ekspor. Lulusan sarjana komunikasi setiap
tahunnya mencapai ribuan. Jumlah ini merupakan suatu kekuatan tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja penyiaran. Industri ini juga didukung