Pasar Barang Seni Kerajinan

bangsa Indonesia yang besar merupakan sumber kreativitas yang tidak akan ada habisnya. Industri kerajinan hampir semuanya sanggup bertahan ketika krisis 1997 karena minimnya ketergantungan akan komponen impor. Kemudian, daerah- daerah yang sudah kuat imagenya dalam turisme seperti Bali, Yogyakarta, dan Batam menjadi peluang untuk jalur distribusi industri ini. Di samping itu, jumlah penduduk Indonesia yang banyak juga merupakan potensi pasar, namun apresiasi masyarakat terhadap produk kerajinan masih kurang karena rendahnya daya beli sehingga masih memprioritaskan harga dan fungsi produk. Di sisi lain, Tabel 6 menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja masih rendah karena masih minimnya upah. Tabel 6 Kontribusi Subsektor Industri Kerajinan Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 Berbasis Produk Domestik Bruto PDB Nilai Tambah Milyar Rupiah 22 595.6 23 388.2 23 835.1 25 354.8 Nilai thd Industri Kreatif Persen 17.1 16.8 16.4 15.1 Pertumbuhan Nilai Tambah Persen - 3.51 1.91 6.38 Nilai thd Total PDB Persen 0.99 0.97 0.93 0.94 Berbasis Ketenagakerjaan Jumlah TK Orang 2 909 574 2 988 101 3 077 099 3 109 047 Partisipasi TK thd Ind.Kreatif Persen 37.4 37.7 38.2 38.2 Partisipasi TK thd Total Pekerja Persen 2.78 2.82 2.87 2.90 Pertumbuhan Jumlah TK Persen - 2.70 2.98 1.04 Produktivitas TK Ribu Rppekerja 7 765.9 7 827.1 7 745.9 8 155.2 Berbasis Nilai Ekspor Nilai Ekspor Milyar rupiah 15 539 17 773 20 176 21 723 Pertumbuhan Ekspor Persen - 14.37 13.52 7.67 Nilai Ekspor thd Ind.Kreatif Persen 18.06 18.92 20.42 20.27 Nilai Ekspor thd Total Ekspor Persen 0.98 0.91 1.01 1.05 Berbasis Jumlah Usaha Jumlah Usaha Unit 1 054 753 1 063 645 1 071 680 1 076 612 Pertumbuhan Jumlah Usaha Persen - 0.84 0.76 0.46 Jml Usaha thd Industri Kreatif Persen 45.6 45.4 45.5 45.2 Jml Usaha thd Usaha Total Persen 2.05 2.04 2.04 2.03 Sumber: Kemenparekraf 2014 diolah Dalam rangka memperkenalkan produk kerajinan Indonesia di kalangan luar negeri, Kemendag telah mengoordinasi promosi di luar negeri. Hal ini berdampak pada tingginya kontribusi ekspor produk kerajinan Indonesia yang mencapai 21.7 triliun rupiah atau mencapai hampir 1 persen dari total ekspor Indonesia pada tahun 2013 seperti yang terlihat pada Tabel 6. Untuk memudahkan para pelaku industri kerajinan untuk terus berkarya, Presiden telah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat KUR pada tanggal 5 November 2007 tanpa agunan. Di sisi lain, pemerintah juga masih lemah dalam menegakkan hukum terhadap pelaku yang melakukan penebangan liar dan penyelundupan kayu secara ilegal. Ekspor kayu ilegal masih banyak dilakukan di daerah-daerah seperti perbatasan Kalimantan dan Malaysia. Hal ini akan mempengaruhi ketersediaan bahan baku untuk industri kerajinan domestik.

5. Desain

Pemerintah Indonesia mendukung industri desain sehingga mampu menyumbang sekitar 7 persen PDB industri kreatif seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7. Industri desain menempati urutan ke-4 untuk kontribusi PDB, jumlah tenaga kerja, dan ekspor, sedangkan untuk kontribusi jumlah usaha menempati urutan ke-5 dari 14 subsektor industri kreatif. Pada akhir tahun 2013, di Galeri Nasional Jakarta, Kemenparekraf memamerkan 93 karya hasil kolaborasi desainer Indonesia dari delapan subsektor industri kreatif bidang arsitektur seperti interior, mebel, produk, kriya tekstil, desain interior, mode, dan grafis yang sangat diapresiasi masyarakat. Akan tetapi, inovasi di bidang desain masih lemah karena terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk RD yang terkait dengan desain. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah No. 35 Tahun 2007 mengenai insentif pengurangan pajak bagi BUMN seperti LIPI, BPPT, dan PUSPITEK yang melakukan kegiatan RD. Tabel 7 Kontribusi Subsektor Industri Desain