Desain Analisis Pertumbuhan Teknologi, Produk Domestik Bruto, Dan Ekspor Sektor Industri Kreatif Indonesia
tenaga kerja, dan ekspor, sedangkan untuk kontribusi jumlah usaha menempati urutan ke-5 dari 14 subsektor industri kreatif.
Pada akhir tahun 2013, di Galeri Nasional Jakarta, Kemenparekraf memamerkan 93 karya hasil kolaborasi desainer Indonesia dari delapan subsektor
industri kreatif bidang arsitektur seperti interior, mebel, produk, kriya tekstil, desain interior, mode, dan grafis
yang sangat diapresiasi masyarakat. Akan tetapi,
inovasi di bidang desain masih lemah karena terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk RD yang terkait dengan desain. Oleh karena itu, pemerintah
menerbitkan peraturan pemerintah No. 35 Tahun 2007 mengenai insentif pengurangan pajak bagi BUMN seperti LIPI, BPPT, dan PUSPITEK yang
melakukan kegiatan RD.
Tabel 7 Kontribusi Subsektor Industri Desain
Indikator Satuan
2010 2011
2012 2013
Berbasis Produk Domestik Bruto PDB
Nilai Tambah Milyar Rupiah
9 568.3 9 808.8
9 951.8 10 354.4
Nilai thd Industri Kreatif Persen
7.24 7.05
6.84 6.71
Pertumbuhan Nilai Tambah Persen
- 2.51
1.46 4.05
Nilai thd Total PDB Persen
0.42 0.41
0.39 0.38
Berbasis Ketenagakerjaan
Jumlah TK Orang
160 216 163 265
166 019 167 576
Partisipasi TK thd Ind. Kreatif Persen
2.06 2.06
2.06 2.06
Partisipasi TK thd Total Pekerja Persen
0.15 0.15
0.16 0.16
Pertumbuhan Jumlah TK Persen
- 1.90
1.69 0.94
Produktivitas TK Ribu Rppekerja
59 721.3 60 079.0
59 943.7 61 789.3
Berbasis Nilai Ekspor
Nilai Ekspor Juta rupiah
1 484 368 1 551 788
1 611 491 1 612 590
Pertumbuhan Ekspor Persen
- 4.54
3.85 0.07
Nilai Ekspor thd Ind. Kreatif Persen
1.73 1.65
1.63 1.50
Nilai Ekspor thd Total Ekspor Persen
0.094 0.079
0.081 0.077
Berbasis Jumlah Perusahaan
Jumlah Usaha Unit
26 821 27 211
27 521 27 931
Pertumbuhan Jumlah Usaha Persen
- 1.45
1.14 1.49
Jml Usaha thd Industri Kreatif Persen
1.16 1.16
1.17 1.17
Jml Usaha thd Total Usaha Persen
0.05 0.05
0.05 0.05
Sumber: Kemenparekraf 2014 diolah Tabel 7 menunjukan bahwa tingkat partisipasi tenaga kerja di bidang
desain baru mencapai sekitar 2 persen, padahal industri desain berpeluang besar untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. Hal ini dikarenakan masih minimnya
sumber daya yang berkualitas di bidang desain. Pendidikan desain di Indonesia memang semakin populer, namun biaya pendidikan di sekolah desain masih
mahal sehingga masyarakat kurang termotivasi. Di samping itu, desainer-desainer lokal lebih senang bekerja di luar negeri karena insentif yang lebih tinggi.