IV. GAMBARAN UMUM DESA SUKALUYU
4.1 Program Ikhtiar Baytul Maal
Program Ikhtiar Baytul Maal merupakan program pemberdayaan berbasis komunitas community based empowerment melalui pelayanan keuangan mikro
microfinance services , dengan mekanisme kelompok participatory group, yang
ditujukan secara khusus bagi kaum perempuan dari keluarga berpenghasilan rendah women of the poor or low income family.
Program Ikhtiar dirancang untuk menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan dengan berbasis prinsip-prinsip
pemberdayaan komunitas, sehingga membutuhkan upaya-upaya yang dilakukan oleh komunitas. Upaya-upaya ini mencakup penyediaan sumber daya yang cukup,
mentransformasikan kewenangan membuat keputusan dan tanggung jawab ke tangan komunitas serta meningkatkan kepercayaan dan transparansi.
Pendekatan yang ditempuh Program Ikhtiar menekankan pada pemberdayaan dan partisipasi komunitas dalam jangka panjang melalui perbaikan
peran tanggung jawab dalam mengenali tuntutan atau kebutuhan lokal, merumuskan langkah-langkah lokal dan melaksanakannya. Selain itu juga,
memberikan bantuan modal usaha bagi peningkatan ekonomi dan kemandirian masyarakat.
Baytul Maal Bogor dalam menjalankan perannya sebagai lembaga penyaluran dana umat melalui pembinaan tentulah semua itu harus terkonsep
dengan baik dan benar. Agar apa yang menjadi harapan dapat terealisasikan, perlu
direncanakan, salah satu perencanaan itu adalah dengan dituangkannya visi dan misi Baytul Maal Bogor dalam melakukan fungsinya sebagai amil zakat
Visinya adalah mewujudkan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadaan dalam ekonomi, sosial, budaya dan politik, mengedepankan rasa
persaudaraan dan kasih sayang serta menguatkan dan membela kaum yang terpinggirkan.
Misinya adalah bekerjasama dengan berbagai institusi dan kelompok masyarakat yang peduli untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pemiskinan
melalui optimasi pendayagunaan zakat dan non zakat, penyadaran orang yang memiliki harta dan kekuatan agar membantu kaum fakir miskin.
Untuk memastikan efektivitas dan konsistensi visi-misinya, maka fungsi-fungsi kelembagaan Baytul Maal Bogor terdiri atas :
1. Badan Pembina
Menetapkan fatwa syariah dan kebijakan pendayagunaan ZIS Zakat Infaq dan Sedekah serta menampung dan mengolah pendapat masyarakat
tentang ZIS 2.
Badan Pengawas Mengesahkan rencana kerja dan anggaran dan laporan tahunan pengurus
serta melaksanakan pengawasan internal terhadap kebijakan, operasional dan program.
Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Anggaran dan Operasional pengelolaan ZIS yang meliputi penghimpunan, penyaluran dan pendayagunaan ZIS,
menyampaikan laporan tahunan serta bertindak dan bertanggung jawab atas nama
Baytul Maal Bogor. Guna membantu masyarakat kecil mustahik mengatasi berbagai persoalan
dan kebutuhan hidupnya hingga menjadi masyarakat mandiri, diperlukan suatu tahapan yang realistis. Baytul Maal Bogor membagi tahapan tesebut ke dalam tiga
bagian utama, yaitu : Pemulihan, Penguatan, dan Pembinaan. 1.
Pemulihan Tahapan pemulihan diperuntukkan bagi mereka yang mengalami atau
terkena dampak krisis, tertimpa musibah, tergusur dan terjerat hutang. Hal tersebut dilakukan agar kepercayaan diri mereka berangsur pulih dan
kembali menatap hidup dengan optimis. 2.
Penguatan Tahap penguatan adalah tahap Baytul Maal Bogor melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak agar kelembagaan ekonomi rakyat, baik manajemen, sumber daya manusia dan finansialnya, dapat dioptimalkan dengan lebih
baik dan tidak mudah goyah dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan.
3. Pembinaan
Tahapan pembinaan merupakan tahap terakhir bagi masyarakat dan dimaksudkan agar perekonomian mereka dapat lebih baik dan kesadaran
kritisnya dapat meningkat, terbangun semangat persaudaraan dan solidaritasnya, sehingga mereka mau dan mampu memperjuangkan aspirasi
kelompoknya dan kepentingan masyarakat umum lainnya. Berdasar atas tahapan-tahapan diatas maka dibentuklah program - program
yang mendukung seperti : 1.
Program Amanah Program Amanah adalah santunan untuk rawan pangan, musibah,
beasiswa dan kegiatan sosial lainnya yang diberikan kepada mustahik yang bersifat parsial dan insidental. Agar efektif dan tepat sasaran,
pelaksanaan program amanah dikerjakan bersama masyarakat dan lembaganya.
2. Program Ikhtiar
Program ikhtiar adalah program aksi untuk memicu kemandirian mustahik melalui pemenuhan kebutuhan dasar yang bersifat strategis
menjangkau khalayak luas dan berdampak jangka panjang, terintegrasi dan berkesinambungan yang bertumpu pada partisipasi komunitas lokal.
Oleh karena itu program ikhtiar menekankan pendekatan kelompok dan pendampingan intensif.
3. Program Penguatan Kelembagaan
Program Penguatan Kelembagaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari program ikhtiar untuk membuka akses pengusaha mikro,
khususnya mustahik, terhadap sumber daya ekonomi dan informasi. diantara lembaga yang diprioritaskan adalah Koperasi Baytul Mal wat
Tamwil KBMT, sebuah lembaga keuangan mikro syariah untuk
masyarakat kecil. Terkait dengan pelaksanaannya dilapangan program ini juga memiliki
tujuan :
1. Membangun pelayanan keuangan mikro bagi keluarga berpenghasilan rendah
agar mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar berupa pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan,
2. Pendampingan pengelolaan asset ekonomi rumah tangga dan pengembangan
kewirausahaan. 3.
Membangun proses pembelajaran dan pengorganisasian bagi perempuan keluarga miskinberpenghasilan rendah melalui kelompok simpan pinjam
participatory group of women of the poor Kelompok sasaran dari penerima program ini adalah :
1. Perempuan dari keluarga miskin atau berpenghasilan rendah di perkotaan dan
pedesaan urban rural poor, yang masih memiliki potensi produktif economically active
, memiliki pekerjaan sebagai buruh kasar atau pelaku usaha mikro.
2. Usaha rumah tangga yang dilakukan pelaku usaha mikro, seperti pedagang
sayur di pasar Kota Bogor, atau pedagang sayur keliling, perajinpemilik bengkel sepatu, pedagang warungan, pedagang makanan jajanan, dan petani
ataupun buruh tani.
4.2 Metode dan Tahapan Program 4.2.1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran