Metode Pengambilan Sampel Metode Analisis

Teknik observasi dimaksudkan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui metode wawancara dan kuisioner. Observasi dilakukan selama pengumpulan data di daerah penelitian, terutama pada waktu mengadakan wawancara dan responden. Hal-hal yang diobservasi adalah yang berhubungan dengan penelitian yaitu kondisi rumah, usaha yang dijalankan, aktivitas sehari-hari, keadaan umum Desa Sukaluyu. Hasil-hasil informasi yang diperoleh dapat dipergunakan untuk mengkaji sampai sejauh mana dampak dari Program Ikhtiar Baytul Maal Bogor bagi keluarga miskin dan keefektifan program penyaluran dana zakat tersebut. Data sekunder mencakup semua data yang berhubungan dengan petunjuk pelaksanaan Program Ikhtiar, data monografi desa, serta data-data lain yang dapat digunakan untuk melengkapi penelitian ini.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling, dimana setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan anggota sampel. Teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara sengaja purposif. Pertimbangan dalam pengambilan sampel ini adalah mustahik yang data awalnya terdaftar di arsip Yayasan Peramu. Dalam penelitian ini the sample frame responden diambil berdasarkan data awal yang terdapat arsip Yayasan Peramu yang berjumlah 40 responden. Walaupun sebenarnya populasi datanya besar akan tetapi yang telah didata oleh Yayasan Peramu berjumlah 40 orang. Kemudian dari 40 sample frame tersebut dipilih 30 contoh sembarang. Walpole 1995 mengemukakan responden berjumlah 30 orang mengacu pada konsep teorema limit pusat yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang besar n ≥ 30 akan menyebar secara normal dan pertimbangan bahwa uji rata-rata sampel berjumlah minimal 30 orang. Kelemahan dalam pengambilan sampel ini adalah kurang banyaknya sampel yang dijadikan sebagai responden karena keterbatasan biaya dan waktu. Akan tetapi, peneliti melakukan hal ini bukan karena sekedar keterbatasan semata tetapi juga karena mempertimbangkan sampel responden yang sangat homogen.

3.5 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan dua bentuk pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dengan sajian data yang ditampilkan dalam bentuk tabelgrafik dan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data fakta-fakta dilapangan hasil wawancara dengan narasumber. Subagyo 2003 menyatakan statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal. Data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Pendeskripsian hasil penelitian dijelaskan dengan berdasarkan atas persepsi dari responden terhadap keberhasilan Program Ikhtiar Baytul Maal dan melihat kondisi kesejahteraan mereka ketika sebelum dan saat Program Ikhtiar sudah berjalan selama 7 tahun. Dalam penelitian menggunakan metode deskriptif ini ada beberapa keterbatasan. Yaitu dalam penentuan kemiskinan kurang memberikan gambaran kategori kemiskinan yang jelas, hal ini disebabkan karena banyaknya definisi dalam menentukan kategori tingkat kemiskinan seseorang. Pada penelitian ini menggunakan definisi yang dibuat oleh BKKBN dan BPS. Selain itu, karena data yang digunakan untuk dianalisis merupakan data berasal dari kuisioner yang diisi oleh responden tentang persepsi mereka terhadap program dan dirinya. Sehingga mengakibatkan gambaran kondisi mereka dilapangan dengan apa yang diucapkan terkadang tidak sesuai. Dibutuhkan suatu metode pengambilan data yang advance sehingga mampu memberikan gambaran hasil penelitian yang mencerminkan hal yang sesungguhnya.

3.6 Definisi Operasional