Proses Program Ikhtiar .1 Pendampingan

6.2 Proses Program Ikhtiar 6.2.1 Pendampingan Tingkat pengetahuan peserta Program Ikhtiar tentang pendampingan telah cukup baik sebesar 93.3 persen sangat mengetahui dan mengetahui Gambar 6.9. Ini berarti bisa dikatakan informasi mengenai pendampingan Program Ikhtiar telah tersebar dikalangan peserta Program Ikhtiar dengan sangat baik. Tingkat Pengetahuan Informasi Pendampingan Program Ikhtiar 3.3 90 3.3 3.3 50 100 Sangat mengetahui Mengetahui ragu Tidak mengetahui Sangat Tidak mengetahui Res pon P ro s en ta se Gambar 6.9 Tingkat Pengetahuan Informasi Pendampingan Program Ikhtiar Kehadiran peserta Program Ikhtiar dalam pendampingan cukup tinggi yaitu sebesar 93.3 persen pernah hadir dalam pendampingan Gambar 6.10. Hasil ini berarti pendampingan yang diprakarsai oleh Program Ikhtiar melalui Fasilitator Kelurahan telah berjalan dengan baik. Seluruh peserta pun sangat antusias dan aktif dalam menghadiri pertemuan pendampingan ini dengan selalu menghadiri pertemuan pendampingan. Tingkat Kehadiran Peserta Pada Pendampingan 93.3 6.6 20 40 60 80 100 Selalu Sering Kadang-kadang Re s pon P ro sen tase Gambar 6.10.Tingkat Kehadiran Peserta Pada Pendampingan Program Ikhtiar Durasi waktu pelaksanaan pendampingan yang diprakarsai oleh Program Ikhtiar dinilai oleh responden sebanyak 43.3 persen pelaksanaan selama 1-2 jam Gambar 6.11 waktu ini dirasa sudah cukup karena apabila lebih lama akan membuat bosan peserta pendampingan. Waktu Pendampingan 56.6 43.3 20 40 60 1 Jam 1-2 Jam 3-4 Jam 4 Jam Re s pon P ro sen tase Gambar 6.11. Waktu Pendampingan Program Ikhtiar Gambar 6.12 menunjukkan saat berlangsung pendampingan program ikhtiar, partisipasi peserta dalam bertanya atau memberikan pendapat dan saran sangat buruk, karena sebanyak 76.6 persen responden jarang bertanya atau memberikan pendapat dan saat pendampingan. Hasil ini mungkin disebabkan karena rasa malu dan takut yang merupakan watak masyarakat desa terhadap hal-hal yang sifatnya baru. Namun selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang ikut berpartsipasi yang ditunjukkan sebesar 23.3 persen pernah bertanya atau memberikan pendapat dan saran didasari oleh suasana pendampingan yang santai dan kekeluargaan sehingga rasa takut dan keengganan tidak bertanya semakin tereliminasi. Pihak fasilitator dengan sabar terus berusaha untuk memberikan wawasan kepada mereka dan menciptakan suasana kekeluargaan sampai seluruhnya merasakan hal yang sama, sehingga mereka mampu memahami maksud dan tujuan dari pendampingan ini. Tingkat Keaktifan Peserta Pendam pingan 23.3 76.6 50 100 Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah Respon P ro s en tase Gambar 6.12 Tingkat Keaktifan Peserta Program Ikhtiar Sebanyak 83.3 persen dari responden menyatakan bahwa program pendampingan bermanfaat Gambar 6.13. Pendampingan kadang membantu mereka dalam memecahkan masalah mereka. Namun, pada umumnya mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Hasil ini disebabkan karena masyarakat yang kurang aktif dalam mengemukakan masalahnya sehingga fasilitator kelurahan sulit untuk memberikan solusi atau setidaknya alternatif gambaran dalam memecahkan solusi. Tingkat Manfaat Pendampingan 3.3 80 16.6 20 40 60 80 100 Sangat Bermanfaat Bermanfaat Ragu-ragu Tidak Bermanfaat Sangat Tidak Bermanfaat Respon P ro se n tase Gambar 6.13. Tingkat Manfaat Pendampingan Program Ikhtiar

6. 2. 2 Pelatihan

Sebanyak 83.3 persen mengetahui adanya pelatihan yang diadakan oleh Program Ikhtiar dan hanya 16.6 persen saja peserta Program Ikhtiar yang tidak mengetahui adanya pelatihan tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa baiknya komunikasi antara para peserta dan Fasilitator Kelurahan Gambar 6.14. Tingk at Pe nge tahuan Inform as i Pe latihan 83.3 16.6 20 40 60 80 100 Sangat mengetahui Mengetahui Ragu-ragu Tidak mengetahui Sangat Tidak mengetahui Res pon Pr o s e n ta s e Gambar 6.14. Tingkat Pengetahuan Informasi Pelatihan Program Ikhtiar Prosentase tertinggi sumber informasi tentang pelatihan Program Ikhtiar dari teman sebanyak 6.6 persen. Hasil ini bisa disebabkan faktor kedekatan dan frekuensi pertemuan dengan teman yang cukup tinggi. Karena kebanyakan mereka seprofesi sehingga dalam keseharian mereka sering bcrtemu dan bercakap-cakap saling memberikan informasi. Sedangkan asal informasi pelatihan diketahui dari Fasilitator Kelurahan sebanyak 93.3 persen. Hal ini bisa disebabkan karena informasi pelatihan sebelumnya diberitahukan pada saat pertemuan rutin kelompok Gambar 6.15. Tingkat Pengetahuan Asal Informasi Pelatihan 6.6 93.3 20 40 60 80 100 Teman Aparat Kelurahan Organisasi Kemasyarakat an Publikasi PI Fasilit at or Kelurahan Lainnya R e spon Gambar 6.15 Tingkat Pengetahuan Asal Informasi Pelatihan Program Ikhtiar Pengetahuan peserta program tentang pelatihan Program Ikhtiar dibarengi oleh kehadiran mereka dengan selalu hadir dalam pelatihan tersebut Gambar 5.16. Hasil ini disebabkan karena ditetapkannya pelatihan oleh Program Ikhtiar sebagai suatu keharusan bagi peserta maupun calon peserta. Tingkat Kehadiran Dalam Pelatihan 100 50 100 150 Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah Respon P ro sen ta se Gambar 6.16 Tingkat Kehadiran Dalam Pelatihan Program Ikhtiar Seluruh peserta menyatakan pelatihan diadakan sebanyak 1-3 kali Gambar 6.17. Pelaksanaan pelatihan ini sebenarnya telah berusaha disesuaikan dengan kesibukan peserta Program Ikhtiar sehingga terlaksana 1-3 kali. Selain itu, mereka pun merasa kesulitan dalam mengikuti pelatihan padahal materi yang diberikan seputar Program Ikhtiar dan juga untuk kemajuan mereka kedepan. Hasil ini mungkin disebabkan oleh tingkat pendidikan mereka yang rendah. Jum lah Pe latihan Be rlangs ung 100 50 100 150 1-3 Kali 4-6 Kali 6 Kali Re s pon P ro s en tase Gambar 6.17. Jumlah Pelatihan Program Ikhtiar Sayangnya kehadiran mereka dalam pelatihan tidak dibarengi dengan keaktifan dalam mengajukan pertanyaan saran maupun pendapat, sebanyak 83.3 persen jarang dan tidak pernah mengajukan pertanyaan, saran maupun pendapat selama pelatihan berlangsung Gambar 6.18. Hasil ini merupakan indikasi yang tidak baik karena peserta tidak secara aktif bertanya, memberikan saran maupun masukan hanya semata hadir, mendengarkan dan pulang. Suasana serius namun santai terus dibangun dalam setiap pelatihan agar mereka tidak bosan dan jemu sehingga pelatihan diharapkan bisa digunakan sebagai sarana bertukar pengalaman dan saling tukar informasi. Dibutuhkan kesabaran agar mereka mau aktif dalam dialog pelatihan maupun pendampingan. Tingkat Keaktifan Peserta Dalam Pelatihan 3.3 6.6 3.3 80 3.3 20 40 60 80 100 Selalu Sering Ragu-Ragu Jarang Tidak Pernah Re s pon P rose nt a se Gambar 6.18 Tingkat Keaktifan Peserta Dalam Pelatihan Program Ikhtiar Selama ini pelatihan berlangsung 1-2 jam, hal ini dinyatakan oleh responden sebesar 96.6 persen Gambar 6.19. Durasi waktu pelaksanaan dibuat singkat dan padat sehingga tidak membosankan, karena suasana pelatihan didesain agar serius namun santai sehingga tidak terasa waktu berjalan sangat cepat hingga lebih dari 1 jam. Lam a Pe latihan Be rlangs ung 3.3 96.6 50 100 150 1 Jam 1-2 Jam 3-4 Jam 4 Jam Re s pon Pr o s e n ta s e Gambar 6. 19 Lama Pelatihan Program Ikhtiar Sebanyak 73.3 persen peserta pelatihan menilai bahwa pelaksanaan pelatihan Program Ikhtiar bermanfaat karena dengan diadakannya pelatihan dapat membantu mereka dalam memecahkan masalah-masalah Gambar 6.20. Manfaat pelatihan lainnya adalah bertambahnya pengetahuan dalam mengelola usaha dan keterampilan. Selain itu, ada juga yang menilai ragu sebanyak 23.3 persen. Hasil ini karena peserta tidak merasa terbantu atau bahkan tidak tahu maksud dan tujuan dari pelatihan tersebut. Tingk at M anfaat Pe latihan Pr ogr am Ik htiar 6,6 70 23,3 20 40 60 80 Sangat Bermanf aat Bermanf aat Ragu-ragu Re s pon P rosent ase Gambar 6. 20 Tingkat Manfaat Pelatihan Program Ikhtiar 6.3 Efek di Bidang Ekonomi 6.3.1 Peningkatan Modal Usaha