Efek di Bidang Ekonomi .1 Peningkatan Modal Usaha

Tingk at M anfaat Pe latihan Pr ogr am Ik htiar 6,6 70 23,3 20 40 60 80 Sangat Bermanf aat Bermanf aat Ragu-ragu Re s pon P rosent ase Gambar 6. 20 Tingkat Manfaat Pelatihan Program Ikhtiar 6.3 Efek di Bidang Ekonomi 6.3.1 Peningkatan Modal Usaha Modal usaha yang dimiliki oleh peserta Program Ikhtiar sebelum tahun 1999 kebanyakan kurang dari Rp. 1.000.000,00 sebanyak 93,33 persen. Hal ini merupakan indikasi bahwa modal usaha yang dimiliki peserta Program Ikhtiar sebelum terlibat dalam Program Ikhtiar termasuk dalam kategori modal usaha karena kebanyakan modal usahanya dibawah Rp 1.000.000,00. Setelah selama enam tahun berjalan modal peserta Program Ikhtiar telah mengalami perubahan. Jumlah peserta Program Ikhtiar yang mempunyai modal usaha kurang dari Rp. 1.000.000,00 menurun dari sebelum tahun 1999 sebesar 93.33 persen menjadi 83,67 persen setelah pada tahun 2005. Adanya perbedaan besar modal usaha yang dimiliki peserta Program Ikhtiar pada tahun 1999 dan setelah tahun 2005 berarti dapat dikatakan bahwa Program Ikhtiar telah mencapai salah satu tujuannya dibidang ekonomi yakni pemberian modal usaha bagi masyarakat ekonomi lemah Gambar 6.21 terlihat terjadi penigkatan modal usaha pada sebelum tahun 1999 dan setelah tahun 2005. Sebelum tahun 1999 modal usaha kebanyakan kurang dari Rp.1.000.000,00. Pada tahun 2005, modal usaha sedikit berubah pada modal dibawah Rp. 1.000.000,00 dari 93.33 persen menjadi 83,67 persen. Pengurangan ini disebabkan karena modal mereka bertambah pada rataan yang lebih besar yaitu pada rataan Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp. 2.000.000,00. Kemudian pada modal antara Rp. 1.000.000,00 sampai dengan 2.000.000,00 mengalami kenaikkan dari 6,67 persen menjadi sebanyak 13,33 persen. Peningkatan Modal Usaha 93,33 6,67 83,67 13,33 50 100 1juta 1juta - 2 juta 2 juta Rupiah P ro sen ta se Pada Tahun 1999 Pada Tahun 2006 Gambar 6.21 Besar Modal usaha Peserta Program Ikhtiar

6.3.2 Peningkatan Pendapatan

Gambar 6.22 menggambarkan besar pendapatan peserta Program Ikhtiar sebelum tahun 1999 kurang dari Rp. 301.000,00 adalah sebesar 76,66 persen. Pada tahun 2006, pendapatan yang kurang dari 301.000,00 mengalami perubahan hingga tidak ada. Perubahan yang mencolok ini disebabkan karena peserta Program Ikhtiar yang sebelumnya belum memiliki penghasilan, pada tahun 2006 sudah memiliki penghasilan sehingga menggeser pendapatan mereka ke rataan yang lebih tinggi. Hal ini tidak lepas dari pengaruh Program Ikhtiar yang selalu senantiasa memotivasi mereka untuk menjadi produktif dan mandiri. Peningkatan Pendapatan 76,66 6,6 16,66 10 46,66 43,33 20 40 60 80 100 0-300000 301.000- 50000 501.0000- 800000 800.000 Rupiah Pr os e n ta s e Pada Tahun 1999 Pada Tahun 2006 Gambar 6.22 Peningkatan Pendapatan Peserta Program Ikhtiar

6.3.3 Aset Rumah Tangga

Sebanyak 83.3 persen menyatakan pinjaman yang diberikan masih belum menambah aset rumah tangga. Sedangkan sisanya 16.6 persen mampu menambah aset rumah tangga Gambar 6.23. Hal ini seiring dengan penjelasan pendapatan diatas bahwa pendapatan yang mereka hasilkan belum mampu untuk menambah aset rumah tangga, hanya cukup untuk modal usaha guna memenuhi kebutuhan hidup. Penambahan Aset Produktif Peserta Program Ikhtiar 16.6 83.3 50 100 Ya Tidak Re spon P ro sen tase Penambahan Aset Rumah Tangga Gambar 6.23 Penambahan Aset Peserta Program Ikhtiar Namun, penambahan sebesar 16,6 persen merupakan suatu keberhasilan besar bagi Program Ikhtiar yang berarti juga Program Ikhtiar Baytul Maal Bogor berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Jenis pertambahan aset produktif yang di m i l i k i setelah terlibat dalam Program Ikhtiar kebanyakan adalah perkakas rumah misalnya televisi, radio, kulkas dan kompor. Jenis perkakas rumah tangga karena dapat dinikmati secara langsung dan terasa manfaatnya, daripada aset dalam bentuk tanah atau bangunan. selain mahal untuk membelinya juga mahal dalam perawatannya.

6.3. 4 Tabungan