BAB VI. EVALUASI EFEK PROGRAM IKHTIAR BAYTUL MAAL BOGOR
6.1 Input Program Ikhtiar 6.1.1 Dana
Gambar 6.1 menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui besar alokasi dana yang diterima oleh setiap kelompok majelis karena pada saat pertemuan
kelompok fasilitator kelurahan memberitahukan kepada peserta Program Ikhtiar tentang masalah ini. Sudah merupakan kewajiban bagi Baytul Maal dan Yayasan
Peramu sebagai pengelola dan penyalur dana umat dalam mengemban amanat untuk bersikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
Tingkat Alokasi Penggunaan Dana Program Ikhtiar
53.3 46.6
10 20
30 40
50 60
Sangat mengetahui
Mengetahui Ragu-ragu
Tidak mengetahui
Sangat Tidak mengetahui
Re s pon P
rosent a
s e
Gambar 6.1.Tingkat Pengetahuan Alokasi Dana Program Ikhtiar Seluruh peserta memperoleh informasi mengenai dana bantuan Program
Ikhtiar dari publikasi tentang Program Ikhtiar yang dilakukan oleh fasilitator kelurahan dan pelaksana lapangan Program Ikhtiar dalam hal ini adalah Yayasan
Peramu. Yayasan Peramu memiliki jajaran yang memiliki dedikasi tinggi dan peduli terhadap masyarakat yang tidak mampu, dengan semangat itulah membuat
mereka mampu menjalankan tugas dalam mensosialisasikan kegiatan pogram ikhtiar hingga ke pelosok-pelosok desa. Seluruh peserta juga menyatakan bahwa
dalam pengajuan permohonan dana Program Ikhtiar diakui mudah dalam prosedur
pengurusannya dan pencairan dananya cepat. Sebagian besar dana bantuan Program Ikhtiar digunakan untuk
perkembangan usaha dan modal usaha. Mereka dibimbing oleh pelaksana lapangan Fasilitator kelurahan dalam menggunakan uang pinjaman untuk digunakan dengan
sebaik-baiknya dan juga mereka diingatkan untuk terus membayar angsuran karena untuk kelangsungan kegiatan program dan kebaikan mereka sendiri.
Tabel 6.1 Perkembangan Usaha Responden yang Mendapat Bantuan
Program Ikhtiar Baytul Maal Bentuk Usaha
Jumlah Jiwa Prosentase
Usaha Lama Pengembangan Usaha
Usaha Baru 17
Tambahan Modal 13
56,6
43,3
Total 30 100
Tabel 6.1 menunjukkan bentuk usaha responden yang mendapatkan bantuan program. Usaha yang didanai Program Ikhtiar Baytul Maal bervariasi
diantara responden. Berdasarkan 30 responden peserta program terdapat sepuluh usaha baru yang didanai program. Sedangkan sisanya merupakan responden yang
sudah memiliki usaha produktif. Pinjaman diberikan kepada perempuan yang memiliki usaha atau bekerja. Asalkan pinjaman tersebut jelas penggunaannya atau
digunakan secara produktif maka mereka yang tidak memiliki usaha sebelumnya dapat mengajukan kepada pelaksana lapangan yang disetujui oleh para anggota
kelompok. Program ini telah memberikan perubahan pendapatan kepada peserta
program sebanyak tiga belas orang dari responden yaitu dengan membuka usaha
baru. Sebelum ikut menjadi peserta program mereka tidak memiliki usaha hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi setelah ikut program dengan melakukan pinjaman
sebagai modal usaha ataupun yang lain mereka menjadi memiliki penghasilan tambahan. Sedangkan untuk usaha yang lama, bantuan program ini menjadi
tambahan untuk lebih mengembangkan usaha mereka. Mengingat dahulu sebelum terlibat pada Program Ikhtiar, usaha mereka
kebanyakan tersendat, baik karena persaingan yang semakin ketat maupun harga bahan pokok yang semakin mahal maka guna mempertahankan usaha mereka
membutuhkan suntikan dana agar usaha mereka dapat berjalan dengan lancar. Pada Gambar 6.2 ditunjukkan apapun alokasi penggunaan dana bantuan
Program Ikhtiar, 100 persen menyatakan dana bantuan Program Ikhtiar bermanfaat dan sangat bermanfaat yang berarti dana bantuan tersebut dapat membantu
perekonomian keluarga.
Tingkat Manfaat Alokasi Penggunaan Dana Program IKhtiar
10 90
20 40
60 80
100
Sangat Bermanf aat
Bermanf aat Ragu-ragu
Tidak Bermanf aat
Sangat Tidak Bermanf aat
Re s pon P
ro s
en tase
Gambar 6. 2 Tingkat Manfaat Penggunaan Alokasi Dana Program Ikhtiar
6.1.2 Fasilitator Kelurahan
Ditunjukkan pada Gambar 6.3 sebanyak 100 persen responden menyatakan mengetahui keberadaan Fasilitator Kelurahan untuk memperlancar Program Ikhtiar
di kelurahan Sukaluyu. Hasil ini memperlihatkan bahwa keberadaan Fasilitator Kelurahan sudah cukup dikenal dikalangan responden. Hal ini juga membuktikan
intensifnya kegiatan pertemuan sehingga mereka mengetahui tentang keberadaan Fasilitator Kelurahan.
Tingkat Pengetahuan Keberadaan Fasilitator Kelurahan
20 78
20 40
60 80
100
Sangat mengetahui
Mengetahui ragu
Tidak mengetahui
Sangat Tidak mengetahui
Respon Pro
s e
n ta
s e
Gambar 6.3.Tingkat Pengetahuan Keberadaan Fasilitator Kelurahan Program Ikhtiar
Keseluruhan peserta juga menyatakan jumlah Fasilitator Kelurahan dirasa cukup untuk menjalankan tugas-tugas Program Ikhtiar di Kelurahan Sukaluyu
Gambar 6.4.
Tingkat Kecukupan Fasilitator Kelurahan
100 50
100 150
Sudah Belum
Respon P
ro sen
tase
Gambar 6.4.Tingkat Kecukupan Fasilitator Kelurahan Program Ikhtiar Ditinjau dari sisi kemampuan Fasilitator Kelurahan dalam menjalankan
tugasnya, sebanyak 90 persen responden menilai Fasilitator Kelurahan telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik Gambar 6.5 dikarenakan Fasilitator Kelurahan
sudah memahami keadaan masyarakat. Pemahaman Fasilitator Kelurahan ini
disebabkan karena mereka mempunyai budaya yang sama Budaya Sunda sehingga tidak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan masyarakat Desa . Selain itu
juga, domisili mereka yang berada diwilayah sekitar Kabupaten Bogor membuat mereka semakin memahami akan kondisi dan keadaan masyarakat.
Tingkat Kem am puan Fasilitator Kelurahan
40 50
10 20
40 60
Sangat Mampu
Mampu Ragu-ragu Tidak
Mampu Sangat
Mampu
Respon P
ro s
en ta
se
Gambar 6.5. Tingkat Kemampuan Fasilitator Kelurahan Program Ikhtiar Tingkat kehadiran Fasilitator Kelurahan dalam pertemuan majelis atau
kelompok telah cukup baik seperti dinyatakan oleh responden sebanyak 40 persen Gambar 6.6. Berarti dari jumlah prosentase tersebut Fasilitator Kelurahan selalu
hadir minimal 75 persen kehadiran dari seluruh pertemuan kelompok. Hasil ini menggambarkan bahwa para Fasilitator Kelurahan sangat intensif dalam melakukan
interaksi interpersonal dengan peserta Program Ikhtiar sehingga diharapkan dapat membantu dan memfasilitasi apabila dibutuhkan saran dan masukan.
Tingkat Ke ha dira n Fa silita tor Ke lura ha n
60 40
10 20
30 40
50 60
70
Selalu Sering
Kadang- kadang
Jarang Tidak Pernah
Re s pon P
ro se
nt as
e
Gambar 6.6.Tingkat Kehadiran Fasilitator Kelurahan Program Ikhtiar
Sebanyak 49.9 persen menyatakan Fasilitator Kelurahan dapat diandalkan dalam membantu masalah peserta program ikhtiar. Kehandalan ini
terkait dengan aktivitas mereka yang senantiasa mendampingi sehingga selalu berinteraksi dalam memahami masalah yang sedang dihadapi peserta Program Ikhtiar.
Tingkat Kehandalan Fasilitator Kelurahan
13.3 36.6
43.3 6.6
10 20
30 40
50
Selalu Sering
Kadang- kadang
Jarang Tidak Pernah
Re spon P
ro sen
tase
Gambar 6.7.Tingkat Kehandalan Fasilitator Kelurahan Program Ikhtiar Apabila dilihat dari tingkat manfaat Fasilitator Kelurahan bagi pengembangan
usaha sebanyak 86.6 persen menyatakan keberadaannya telah berhasil meningkatkan motivasi peserta Program Ikhtiar untuk mengembangkan usaha produktif.
Tingkat Pe ngaruh Fasilitator Ke lurahan Bagi Pe nge mbangan Usaha
86.6 10
3.3 20
40 60
80 100
Sangat Bermanf aat
Bermanf aat Ragu-ragu
Tidak Bermanf aat
Sangat Tidak
Bermanf aat
Re s pon Pr
o s
e n
ta s
e
Gambar 6.8. Tingkat Pengaruh Fasilitator Kelurahan Bagi Pengembangan Usaha Program Ikhtiar
6.2 Proses Program Ikhtiar 6.2.1 Pendampingan