Metode dan Tahapan Program .1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran

1. Membangun pelayanan keuangan mikro bagi keluarga berpenghasilan rendah agar mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar berupa pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, 2. Pendampingan pengelolaan asset ekonomi rumah tangga dan pengembangan kewirausahaan. 3. Membangun proses pembelajaran dan pengorganisasian bagi perempuan keluarga miskinberpenghasilan rendah melalui kelompok simpan pinjam participatory group of women of the poor Kelompok sasaran dari penerima program ini adalah : 1. Perempuan dari keluarga miskin atau berpenghasilan rendah di perkotaan dan pedesaan urban rural poor, yang masih memiliki potensi produktif economically active , memiliki pekerjaan sebagai buruh kasar atau pelaku usaha mikro. 2. Usaha rumah tangga yang dilakukan pelaku usaha mikro, seperti pedagang sayur di pasar Kota Bogor, atau pedagang sayur keliling, perajinpemilik bengkel sepatu, pedagang warungan, pedagang makanan jajanan, dan petani ataupun buruh tani. 4.2 Metode dan Tahapan Program 4.2.1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran 1. Wilayah sasaran Program Ikhtiar adalah desakelurahan yang merupakan kantong kemiskinan di pedesaan, atau pemukiman kumuh slump area di perkotaan, yang merupakan kelompok kegiatan ekonomi rakyat di sektor pertanian, industri kecil rumahan atau kelompok pekerja informal perkotaan. 2. Secara fisik wilayah tersebut memiliki keterbatasan dalam sarana jalan dan angkutan, sarana pendidikan dan kesehatan masyarakat, kondisi rumah dan sanitasi lingkungan, akses terhadap air bersih, listrik dan telepon umum, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik lainnya. 3. Secara statistik wilayah sasaran memiliki indikator kesejahteraan yang rendah dalam tingkat kematian balita dan ibu melahirkan, tingkat pendidikan dan angka putus sekolah, angka kemiskinan penduduk, dan sebagainya. 4. Secara teknis, kelayakan suatu wilayah sebagai area program mengharuskan ; potensi keluarga miskin nearly poor yang memiliki kegiatan produktif minimal 30 dari total populasi penduduk, potensi pelayanan sebanyak 300 – 500 KK, memiliki jarak tempuh sekitar 30 km dan dapat dijangkau dalam waktu maksimum 30 menit dari kantor pelayanan. 5.

4.2.2 Mekanisme Persiapan Sosial

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data dasar calon peserta program, kelompok pendukung dan calon tenaga lokal. 1. Kunjungan, diskusi, dan wawancara kepada contact person, 2. Presentasi pada pertemuan warga Forum Group Discussion bersama warga lokal, dan 3. Pendataan awal yang biasanya dikaitkan dengan kegiatan bakti sosial, seperti santunan bahan pokok, distribusi daging kurban, dan sebagainya.

4.2.3 Mekanisme Rekrutmen Anggota

1. Pendaftaran diri secara berkelompok minimal 15 orang kepada petugas lapangan lokal, 2. Uji kelayakan dengan menggunakan indeks rumah, indeks pendapatan power saving , serta indeks aset rumah tangga. Keluarga yang dikategorikan tidak miskin atau keluarga miskin tanpa sumber pendapatan tidak menjadi kelompok sasaran pelayanan Unit Pengelola Keuangan UPK. 3. Keluarga yang lulus dalam uji kelayakan akan mengkuti latihan wajib kelompok selama tiga hari berturut-turut dengan durasi pertemuan maksimum 1 jam. Apabila lulus dalam latihan wajib ini maka kelompok telah terbentuk dan semua anggota berhak atas pinjaman. Dapat dilihat pada Gambar 2.1 Registrasi Anggota Survey keluarga miskin Uji Kelayakan Lulus ? Latihan Wajib Kelompok Pelayanan 2-2-1 Qardh Hassan Criteria : - 1 kelompok = 5 orang - 1 majelis = 2-4 groups. - housing index - average income = IDR. 2000daycapita. - Jumlah tanggungan Monitoring Pelayanan Monitoring - angsuran - cashflow tabungan - kehadiran Pembentukan Kelompok - Pencatatan anggota - Pemilihan ketua majelis Bahan : - kelembagaan - sistem pelayanan - ikrar anggota - latihan pengajuan - Pengajuan pinjaman - Analisa plafond - Rapat komite - Pencairan pinjaman - Channelling ke BMT Financing Channeling commercial level End or Buka wilayahanggota baru start Database keluarga miskin HASIL kriteria, substansi LANGKAH Gambar 4. 1 Bagan Alur Perekrutan dan Pelayanan Keuangan Majelis Ikhtiar

4.2.4 Mekanisme Pelayanan Pinjaman

1. Pengajuan pinjaman oleh anggota dilakukan dalam pertemuan majelis, persetujuan anggota menjadi prasyarat sebelum pengajuan ke pembina pembiayaan financing officer. Tingkat kehadiran, prestasi angsuran, dan dinamika tabungan menjadi indikator dalam persetujuan pinjaman. 2. Pengajuan anggota yang telah direkomendasikan oleh majelis diproses dalam komite pinjaman yang dipimpin oleh kepala operasional dan pembina pembiayaan. Setelah mendapat persetujuan dalam rapat komite, pencairan pinjaman dapat dilakukan dalam pertemuan majelis. 3. Pinjaman diberikan secara bergiliran dengan urutan 2-2-1 dalam kelompok 5-an. Dalam satu tahun setiap anggota berhak atas 2 kali pinjaman, pinjaman berikut dapat diberikan apabila umur pertemuan minimal 25 kali dalam masa angsur. 4. Plafon pinjaman pertama maksimal Rp. 300 ribu untuk setiap kenaikan plafon pinjaman diberikan secara bertahap dengan mempertimbangkan disiplin anggota kehadiran, disiplin angsur dan disiplin tabungan, serta kesepakatan tanggung renteng oleh anggota lainnya. 5. Kenaikan selanjutnya maksimal Rp. 500 ribu, Rp. 750 ribu dan hingga plafon maksimum Rp. 1 juta. Pinjaman lebih dari Rp. 1 juta dikerjasamakan dengan BMT atau BPRS . 6. Angsuran pinjaman terdiri dari angsuran pokok, bagi hasil, tabungan wajib, tabungan kelompok, dan cadangan tabungan. 7. Tabungan wajib merupakan iuran keanggotaan yang dibayarkan pada setiap pertemuan pekanan sebesar Rp.200,- dan meningkat sesuai dengan kenaikan plafon pinjaman. 8. Tabungan kelompok merupakan iuran pelayanan yang dibayarkan oleh kelompok yang jumlahnya disesuaikan dengan plafon pinjaman, misalnya Rp. 300 untuk pinjaman Rp. 500 ribu, dan Rp. 500,- untuk pinjaman Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 juta. Uang ini merupakan milik anggota yang dapat diambil ketika keluar dari keanggotaan.

4.2.5 Mekanisme Pertemuan Rutin

1. Pertemuan rutin menjadi wahana pelayanan kas angsuran dan tabungan, pengajuan dan pencairan pinjaman. Saat tertentu pertemuan melakukan evaluasi kinerja kelompok dalam kehadiran, pinjaman, dan tabungan. Pertemuan rutin dipandu oleh fasilitator, didampingi oleh Tenaga Pendamping Kelompok. 2. Proses dimulai dengan memeriksa kehadiran anggota dan pembacaan ikrar yang dipimpin oleh ketua kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pelayanan kas setoran angsuran dan tabungan, pengambilan tabungan dan pencairan pinjaman. Apabila ada pengajuan baru, maka anggota yang mengajukan akan kehadapan dan mengajukan secara verbal, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan pengajuan tersebut oleh anggota. Agenda akhir pertemuan biasanya diisi dengan membahas kondisi kelompok, dan pembahasan usul-usul anggota. Pertemuan ditutup dengan pembacaan hasil transaksi dan validasi oleh ketua majlis, serta pembacaan ikrar. 4.3 Gambaran Umum Wilayah Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian Luas Wilayah