sumber daya manusia adalah untuk memberikan kepuasan material dan psikologis bagi pekerja sebagai hasil dari partisipasinya. Hal-hal yang mendasari tujuan
tersebut adalah karena sumber daya manusia adalah pengeluaran pokok perusahaan dalam bisnis dan karena sumber daya manusia akan mempengaruhi
efisiensi dan efektivitas organisasi, terutama dalam menentukan seluruh tujuan pokok dan strategi organisasi Simamora, 1995
B. PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan tentang tindakan manusia dalam organisasi Davis, 1985. Diperlukan jenis organisasi
tertentu untuk mencapai tujuan bersama saat manusia bergabung dalam organisasi. Didalamnya terjadi interaksi antara manusia, struktur dan teknologi.
Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa unsur pokok perilaku organisasi adalah manusia, struktur dan lingkungan Umar, 2003.
Dalam Davis dan Newstrom 1995 dinyatakan bahwa perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang
bertindak dalam organisasi. Perilaku organisasi dapat diterapkan secara luas dalam perilaku orang-orang di semua jenis organisasi.
Unsur-unsur pokok perilaku organisasi adalah orang, struktrur organisasi, teknologi dan lingkungan. Orang, dalam hal ini adalah karyawan atau anggota
organisasi adalah unsur pembentuk sistem sosial internal organisasi, baik dalam bentuk kelompok kecil atau besar, serta secara formal maupun kelompok
informal. Struktur organisasi menentukan hubungan resmi orang-orang yang ada dalam organisasi, apakah sebagai manajer, pegawai, akuntan atau lainnya.
Dukungan teknologi menyediakan sumber daya yang siap digunakan oleh orang- orang dalam organisasi untuk bekerja. Unsur lingkungan merupakan pernyataan
bahwa organisasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yang pada kenyataannya memuat lebih banyak unsur lagi.
Terdapat beberapa model perilaku organisasi, yaitu model autokratis, model kustodial, model suportif dan model kolegial. Ciri utama model autokratis
adalah pengendalian yang ketat dan adanya ketergantungan pegawai terhadap atasan. Kelemahan model ini adalah besarnya kerugian terhadap sumber daya
manusia yang terlibat. Dalam model kustodial, pekerja bertujuan untuk mencari keamanan finansial, karena itu pekerja cenderung bekerja secara pasif, dan tidak
termotivasi untuk memberikan upaya maksimal. Model suportif cocok untuk diterapkan pada organisasi di negara dengan sistem penunjang yang sudah baik,
karena model suportif hanya bisa berfungsi ketika kebutuhan dasar primer pegawai sudah terpenuhi. Perluasan dari model suportif adalah model kolegial.
Model ini menekankan pada konsep kerja tim. Untuk lini perakitan, model ini tidak cocok diterapkan. Tabel berikut menggambarkan perbedaan antara empat
model perilaku organisasi tersebut.
Tabel 1. Ciri Khusus Model-Model Perilaku Organisasi
Faktor Pembeda
Autokratis Kustodial Suportif Kolegial Dasar
model Kekuasaan Ekonomi
Kepemimpinan Kemitraan
Orientasi manajemen
Wewenang Uang Dukungan Kerja
tim
Orientasi pegawai
Kepatuhan Rasa aman dan
keuntungan Prestasi kerja
Tanggung jawab
Dampak psikologis
bagi pegawai
Ketergantungan pada pimpinan
Ketergantungaan pada organisasi
Keikutsertaan Disiplin
diri
Kebutuhan pegawai
yang terpenuhi
Nafkah hidup Rasa aman
Status dan pengakuan
Perwujudan diri
Hasil prestasi
Minimum Kerjasama pasif
Kesadaran diri Antusiasme
Sumber : Newstrom dan Davis, 1995
Model perilaku organisasi yang digunakan sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia yang terlibat didalamnya. Tidak ada model yang secara
permanen merupakan model yang terbaik, karena penggunaan setiap model
perilaku sangat bergantung pada pengetahuan atas perilaku manusia dalam lingkungan kerja tersebut. Demikian pula tidak ada model perilaku organisasi
yang dapat digunakan terus-menerus untuk jangka panjang. Penggunaan setiap model cenderung berubah secara bertahap. Setiap model dibangun diatas
pencapaian model yang digunakan sebelumnya. Walaupun demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan model perilaku organisasi yang digunakan akan
selalu bergerak ke arah yang lebih demokratis.
C. KEPEMIMPINAN