Juli 1978. Saat ini perusahaan sudah memiliki cabang di kota Jakarta, Semarang, Surabaya dan Medan dengan pusat di Jalan Pemuda Bogor.
Mulai tahun 1968 hingga 1971, PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk melakukan modernisasi peralatan dan perluasan pabriknya di Bogor. Perluasan
tahap kedua dilakukan pada tahun 1974. Setelah dilakukan perkembangan tahap dua ini, kapasitas produksi pabrik meningkat hingga 30 persen dari kapasitas
semula. Saat ini, saham PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk dimiliki 85 oleh
perusahaan dan sisanya dimiliki oleh umum. Hal ini sesuai dengan keputusan yang disetujui oleh BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal mengenai
penawaran sebagian sahamnya kepada umum. Penawaran dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia. www.goodyear-indonesia.com
B. LOKASI PERUSAHAAN
PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk memiliki pabrik utama dan kantor pusat yang berlokasi di Jl Pemuda no 27 Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan
Bogor Utara, Kotamadya Bogor. Pabrik berlokasi ditengah perumahan penduduk. Dari segi pengadaan bahan baku, transportasi dan kelengkapan pabrik lainnya
termasuk jalur distribusi dan pemasaran, lokasi ini termasuk strategis. Luas keseluruhan pabrik adalah 172.554 m2.
Batas wilayah pabrik sebelah timur adalah Gelanggang Olah Raga dan pemukiman penduduk. Sebelah selatan pabrik dibatasi oleh jalan raya sedangkan
sebelah utara adalah area perdagangan dan rumah potong hewan. Dari sisi barat, pabdik dibatasi oleh rel kereta api, sungai Cipakancilan dan area perumahan
penduduk.
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN KETENAGAKERJAAN
Pemilik saham PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk menjabat sebagai Presiden Komisaris yang memegang posisi tertinggi dalam perusahaan. Selain
Presiden Komisaris, ada pula jabatan Presiden Direktur selaku pelaksana
perusahaan. Sebagai anak perusahaan dari perusahaan induknya, Presiden Direktur PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk bertanggung jawab kepada Vice
President Asia Region selaku wakil dari Direktur Pusat untuk kawasan Asia. Presiden Direktur ditunjuk langsung oleh dewan direksi pusat di Amerika Serikat.
Tugas Presiden Direktur sebagai pelaksana perusahaan meliputi pelaksanaan dan pengawasan kebijakan internal PT GOODYEAR INDONESIA,
Tbk sesuai dengan kewenangan dan batasan yang ditentukan untuknya. Dalam menjalankan tugasnya, Presiden Direktur dibantu oleh Direktur Manufaktur,
Direktur Keuangan, General Manager Pemasaran, General Manager Sales, Original Equipment Sales Manager
, Kepala Departemen Ekspor dan Manajer Sumber Daya Manusia. Setiap jabatan tersebut berkoordinasi dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Direktur. Direktur Manufaktur membawahi bidang perencanaan, pengaturan dan
pelaksanaan produksi. Salah satu lingkup tugasnya adalah memastikan kelancaran proses produksi sesuai jumlah dan kualitas yang diminta. Dibawah Direktur
Manufaktur, terdapat beberapa manajer yaitu Engineering Manager, Manajer Produksi, Manajer Training dan Pengembangan Organisasi serta Manajer
Kualitas dan Teknologi. Selain itu terdapat pula beberapa departemen seperti Merchandise and Distribution Department
, Industrial Engineering Department, Environment, Health and Safety EHS Department, Factory Accounting,
serta Traffic and Material Control
. Engineering
Manager berkewajiban melaksanakan kegiatan teknis pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin serta saluran listrik dan air. Manajer
Produksi bertugas membuat produk sesuai dengan pesanan, dengan kualitas yang memenuhi syarat standar kualitas perusahaan dan dengan kualitas yang seragam,
serta menekan biaya produksi. Manajer Training dan Pengembangan Organisasi bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan
karyawan. Manajer Kualitas dan Teknologi bertanggung jawab mengawasi kualitas hasil produksi, termasuk diantaranya menentukan formula pembuatan
produk serta melakukan analisa dan pengujian produk.
Merchandise and Distribution Department bertanggung jawab untuk
mengarahkan dan berkoordinasi dengan bagian produksi mengenai persediaan barang jadi. Departemen ini juga bertugas untuk mendistribusikan produk. Agar
produksi optimal, perlu diketahui standar kemampuan mesin dan pekerja, yang kemudian disesuaikan dengan upah. Hal ini menjadi tanggung jawab Departemen
Teknik Industri Industrial Engineering Department. Departemen EHS bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. Bagian
Factory Accounting menangani masalah keuangan internal pabrik, yang
mencakup biaya produksi dan biaya pemeliharaan. Sedangkan Traffic and Material
Control bertanggung jawab utnuk mengatur cara-cara pengangkutan produk yang diproduksi, termasuk untuk pesanan luar negeri.
Direktur Keuangan bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan kebijakan keuangan perusahaan, termasuk diantaranya pengaturan
efisiensi penanaman modal perusahaan dan masalah hutang piutang perusahaan. Manajer-manajer yang bertugas dibawahh Direktur Keuangan adalah Manajer
Sistem Informasi, Treasury Manager, Financial Analysis and Factory Accounting Manager, Internal Auditor,
serta Purchasing Manager. Manajer Sistem Informasi bertanggung jawab untuk mengatur segala alur
informasi secara umum, termasuk juga keperluan informasi untuk system keuangan. Treasury Manager bertugas melakukan pendataan terhadap seluruh
asset perusahaan serta membuat laporan mengenai setiap perubahannya. Financial Analysis and Factory Accounting Manager
berkewajiban menganalisa biaya-biaya yang berhubungan dengan keperluan proses produksi dan
memperhitungkannya dalam penetapan harga pokok produksi. Internal Auditor bertugas untuk mengawasi seluruh prosedur pelaksanaan produksi mulai dari
tahap penyediaan bahan baku hingga tahap penjuialan barang. Purchasing Manager
bertugas membeli barang-barang yang dibutuhkan dalam produksi dengan harga yang sesuai. Purchasing Manager juga bertanggung jawab dalam
pengendalian bahan baku.
Dari posisi di bawah Presiden Direktur, hanya Direktur Manufaktur dan Direktur Keuangan yang secara khusus membawahi lagi manajer-manajer tertentu
seperti telah disebutkan diatas. Untuk posisi yang lain, masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda. General Manager Pemasaran memiliki
kewenangan dalam segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran, seperti penetapan strategi pemasaran jangka panjang, pelaksanaan riset pemasaran,
perhitungan peluang pasar, serta kegiatan mempertahankan dan menjaga pasar seperti promosi, General Manager Sales bertugas menangani masalah penjualan
secara khusus sesuai dengan strategi pemasaran yang ditetapkan. Original Equipment Sales Manager
bertanggung jawab dalam penanganan pemesanan dari perusahaan perakitan kendaraan assembler. Kepala Departemen Ekspor
bertanggung jawab atas pemesanan dan pengiriman pesanan dari dan ke luar negeri. Manajer Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas kegiatan
penyediaan tenaga kerja recruitment, pelatihan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan karyawan serta implementasi program keselamatan kerja.
Saat ini PT Goodyear Indonesia mempekerjakan ± 880 pekerja yang
terbagi dalam dua sistem kerja. Pada bagian kantor, berlaku sistem 6 hari kerja 40 jam per minggu dan pada bagian produksi dibagi dalam 3 shift masing-
masing 8 jam selama 6x24 jam seminggu. Perbedaan ini karena proses produksi dilakukan selama 24 jam non stop dalam 6 hari per minggu. Pada bagian kantor,
untuk hari senin sampai jumat diberi waktu istirahat satu jam, sedangkan hari sabtu kegiatan perkantoran hanya dilaksanakan setengah hari kerja. Pada bagian
pabrik, pekerja diberi waktu istirahat selama setengah jam setiap shift. Data pekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Pekerja PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk.
Pendidikan Jenis Kelamin
Status Pekerja Asal Pekerja
SMUsederajat 603
Diploma 125
Laki-laki
840
Pekerja tidak
tetap 803
Lokal
876
Strata 1 146
Perempuan 43
Pekerja 80
Asing 7
Strata 2 atau lebih
9
tetap Jumlah
883
Jumlah
883
Jumlah
883
Jumlah
883 Sumber : PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk. 2005
PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk memberlakukan sistem kompensasi yang dibedakan dalam upah harian upah per jam dan upah borongan serta upah
bulanan. Upah dengan perhitungan per jam dibayarkan dua minggu sekali pada akhir minggu bersamaan dengan pembayaran upah kerja lembur, bila ada. Upah
bulanan dibayarkan pada setiap akhir bulan, juga bersamaan dengan pembayaran upah kerja lembur, bila ada. Jika hari pembayaran upah jatuh pada hari libur,
pembayaran dilakukan sehari sebelumnya.
D. TEKNOLOGI PROSES