Setting dan Subyek Penelitian Faktor-faktor yang Diteliti Prosedur Penelitian

37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20122013. Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

3.2 Faktor-faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1 Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa yang dilihat melalui lembar pengamatan. 2 Prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai hasil evaluasi. 3 Kesesuaian guru dalam menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS 1 SMAN 1 Dukuhwaru kabupaten Tegal.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatanobservasi, dan refleksi. Secara rinci tahapan penelitian yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut. 1 Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas. 2 Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. b. Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran sesuai dengan perencanaan pada RPP. c. PengamatanObservasi Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan motivasi siswa yang dilihat dari segi siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Pada tahap ini semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengoreksi kelemahan-kelemahan selama pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dan peneliti bersama-sama merencanakan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas secara sistematis dapat disajikan dalam skema berikut: Gambar 3.1. Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Proses penelitian diawalai dengan melaksanakan siklus I. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya. Dalam penelitian ini tidak dapat ditetapkan dengan pasti berapa siklus tersebut dapat dilaksanakan, karena penggunaan siklus harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari proses pembelajaran tersebut. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran.

3.3.1 Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah mengenai rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas, selanjutnya menganalisis masalah tersebut guna mencari solusi. Berdasarkan analisis masalah yang ditemukan maka selanjutnya menentukan metode dan model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini model yang digunakan adalah perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Proses selanjutnya yaitu menyusun intrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. b. Pelaksanaan Pelaksanan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagi berikut. 1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pada siswa. 2 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya mengenai cara menjual atau membeli barang antar negara padahal terdapat dua mata uang negara yang berbeda. 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4 Guru membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan informasi mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 5 Guru mengajak siswa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang terdapat pada naskah skenario mengenai wisatawan yang belum mengetahui cara menukarkan valuta dan belum mampu menghitung nilai tukar valuta. 6 Guru bersama siswa mendiskusikan karakter dan memilih siswa yang tepat untuk memerankan peran mengenai cara perhitungan valuta asing serta memilih pengamat dalam menilai seberapa jauh kemampuan pemeran dalam membawakan perannya. 7 Guru memberikan dorongan motivasi pada siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. 8 Guru mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan peranannya, serta menilai hasil pengamatan siswa selama permainan peran dilakukan. 9 Guru bersama siswa mendiskusikan dan menilai kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung. 10 Guru meminta siswa pengamat untuk mempresentasikan hasil pengamatannya kemudian mendiskusikan perminan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran yang telah dilakukan. 11 Guru mengajak siswa untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan, 12 Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam pada siswa. c. Pengamatan Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan motivasi siswa yang dilihat dari segi aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Pada tahap refleksi dilakukan diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran ekonomi setelah berlangsungnya proses pembelajaran pada siklus I. Diskusi yang dilakukan yaitu mengkaji hasil pengamatan peneliti, serta melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan guna memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3.3.2 Pelaksanaan Siklus kedua

Pelaksanaan siklus kedua sama seperti pelaksanaan dalam proses pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan apabila peneliti merasa belum puas dalam penerapan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada siklus pertama. Dengan penerapan siklus kedua maka guru dapat menyempurnakan intervensi sehingga pada siklus selanjutnya dilakukan perkembangan dan dilakukan perubahan-perubahan berdasarkan saran siswa maupun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus I. Dalam pelaksanaan setiap siklus adalah upaya perbaikan dalam hal proses sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.

3.4 Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil observasi yang ditemui selanjutnya peneliti berkoordinasi dengan guru mengenai penerapan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan masalah yang ditemui. Setelah obsevasi dilakukan selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian berupa silabus, RPP, naskah skenario, lembar observasi guru dan siswa, dan soal evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. Kemudian peneliti melakukukan uji coba soal mengenai validitas, relialbilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh. Berdasarkan hasil tersebut kemudian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus I dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data