pada  siklus  II  dan  jika  dalam  pelaksanaan  siklus  II  masih  belum  mendapatkan peningkatan  motivasi  dan  prestasi  belajar,  maka  dapat  dilanjutkan  pada  tahap
siklus III dan seterusnya.
3.5 Metode Pengumpulan Data
a. Tes
Menurut  Sudijono  2006:67 “tes  adalah  cara  yang  digunakan  dalam
rangka  pengukuran  dan  penilaian  bidang  pendidikan  yang  berbentuk  pemberian tugas  yang  harus  dijawab  oleh  testee  sehingga  dapat  diperoleh  hasil  yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi. ” Pada penelitian ini dilakukan tes untuk
mengetahui  indikasi  terdapat  peningkatan  prestasi  belajar  siswa  setelah menerapkan  perpaduan  ceramah  bervariasi  dan  model  pembelajaran  bermain
peran. b.
Observasi Menurut  Sudijono  2006:76
“observasi  adalah  cara  menghimpun  data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan .” Untuk
mengumpulkan  data,  maka  dilaksanakan  observasi  siswa  dan  guru.  Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh perubahan aktivitas dan motivasi
siswa  saat  mengikuti  proses  pembelajaran.  Sedangkan  observasi  guru  dilakukan dengan  mengamati  kesesuaian  kegiatan  guru  dengan  rencana  pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. c.
Dokumentasi Menurut Zuriah 2007:191
“dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui  peninggalan  tertulis  sepserti  arsip,  teori,  pendapat,  dalil  atau  hukum  dan
lain-lain  yang  berhubungan  dengan  masalah  penelitian. ”  Dalam  penelitian  ini
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang bertujuan untuk  memperoleh  data  nilai  ulangan  harian  siswa  pada  standar  kompetensi
perekonomian  terbuka  dan  kompetensi  dasar  mengidentifikasi  kurs  tukar  valuta asing.
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen
1 Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar ekonomi pokok materi  perhitungan  kurs  valuta  asing.  Instrumen  yang  digunakan  adalah  tes
obyektif pada tiap siklus. Pengambilan data dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.  Sebelum  penelitian  dilakukan  terlebih  dahulu  diadakan  uji  coba
instrumen tes tertulis di  kelas lain  yang telah diberikan materi kurs valuta asing. Tujuan diadakan tes uji coba adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya
pembeda soal, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh. a.
Validitas Menurut  Suharsimi  2009:64
,  “validitas  merupakan  suatu  ukuran  yang menunjukkan  tingkat  kevalidankeshahihan  suatu  instrumen.  Suatu  instrumen
dikatakan  valid  jika  dapat  mengungkap  data  dari  variabel  yang  diteliti  secara tepat.” Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Validitas item dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r
xy
= N
XY −   X  Y N   X
2
−   X
2
N   Y
2
−    Y
2
Keterangan: r
xy
:  koefisien  korelasi  antara  variabel  X  dan  variable  Y,  dua variabel yang dikorelasikan.
N : banyaknya peserta tes
ΣX   : jumlah skor item ΣY
: jumlah skor total ΣX
2
: jumlah kuadrat skor item ΣY
2
: jumlah kuadrat skor total ΣXY  : jumlah perkalian skor item dan skor total
Suharsimi, 2009:72 Hasil  perhitungan  r
xy
dikonsultasikan  pada  tabel  harga  kritik  product  moment dengan taraf signifikasi 5. Jika  r
xy
r
tabel
maka butir soal tersebut valid.
Tabel 3.1. Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
No. Keterangan
Butir Soal Jumlah  Keterangan
1. Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10,  11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50 46
Dipakai
2. Tidak Valid
7, 19, 32, 45 4
Perbaiki Sumber: analisis soal uji coba, 2013 lampiran 18
Dalam  penelitian  ini  soal  yang  valid  dipakai  sedangkan  soal  yang  tidak valid  diperbaiki  dengan  prosedur  penerapan  validitas  logis  menunjuk  kondisi
sebuah intrumen memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Hal ini sesuai  dengan  pendapat  Suharsimi
2009:65 yang menyatakan “instrumen yang
sidah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen secara logis sudah valid.” Maka  dalam  hal  ini  instrumen  yang  telah  diperbaiki  tidak  perlu  diujikan
kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut disusun. b.
Reliabilitas Suatu  soal  dikatakan  reliabel  jika  tes  tersebut  dipercaya  dan  konsisten.
Reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
11
= − 1
�
2
− �
2
Suharsimi, 2009:100 Keterangan :
r
11
= reliabilitas instrumen = banyaknya butir soal
p   = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir q   = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir 1-p
S   = Standar deviasi dari tes Jika r
11
r
tabel
maka soal dapat dikatakan reliabel Suharsimi 2009:103 Kriteria  pengujian  reliabilitas  tes  yaitu  setelah  didapat  harga  kemudian
dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel,  jika rhitung  rtabel maka item tes yang diujicobakan reliabel. Dari hasil perhitungan analisis data soal
yang telah diujicobakan, diperoleh r
11
= 0,977. Setelah dibandingkan dengan tabel r
product moment
dengan taraf signifikasi 5 diperoleh r tabel = 0,361. Kesimpulan bahwa soal uji coba merupakan soal yang reliabel.
c. Taraf Kesukaran
Untuk  mengetahui  tingkat  kesukaran  soal  digunakan  indeks  kesukaran yang besarnya antara 0,00
– 1,00. Jika indeks kesukaran bernilai 0,00 berarti soal tergolong  sukar,  namun  jika  indeks  kesukaran  bernilai  1,00  berarti  soal  terlalu
mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut. P =
B JS
Keterangan P
: indeks kesukaran B
: banyaknya soal yang dijawab benar JS
: jumlah siswa yang menjawab benar Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
0,00 P ≤ 0,3 Soal Sukar
0,30 P ≤ 0,7 Soal Sedang
0,70 P ≤1,00 Soal Mudah
Suharsimi, 2009:208
Tabel 3.2. Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Butir Soal
Jumlah Keterangan
Mudah 1, 3, 6, 15, 18, 26, 27, 28, 31, 33,
43, 50 12
Dipakai Sedang
2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49
38 Dipakai
Sukar -
- Sumber: analisis soal uji coba, 2013 lampiran 18
d. Daya Pembeda Soal
Soal  dikatakan  baik  jika  dapat  membedakan  tingkat  kemampuan seseorang, daya pembeda soal dirumuskan,
DP = B
A
J
A
− B
B
J
B
= P
A
− P
B
Keterangan : DP
= daya pembeda B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda :
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : Jelek 0,21 ≤ DP ≤ 0,40 : Cukup
0,41 ≤ DP ≤ 0,70 : Baik 0,71 ≤ DP ≤ 1,00 : Baik Sekali
DP  =  negatif,  semuanya  tidak  baik,  jika  semua  butir  soal  yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.
Suharsimi, 2009:213
Tabel 3.3. Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Keterangan
Baik Sekali 23
1 Dipakai
Baik 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 21, 27, 29, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 46
25 Dipakai
Cukup 1, 2, 3, 6, 7, 8, 19, 22, 24, 25,
26, 28, 31, 32, 35, 39, 43, 44, 47, 48, 49, 50
22 Dipakai
Jelek 20,45
2 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 lampiran 18 e.
Faktor Pengecoh Analisis  pilihan  jawaban  terutama  ditujukan  untuk  menganalisis
keberfungsian faktor pengecoh. Faktor pengecoh berfungsi menarik perhatian siswa  untuk  menguji  ketelitiannya  dalam  memilih  jawaban  benar.  Menurut
Sudijono  2006: 411 “suatu pengecoh berfungsi dengan baik bila sedikitnya
dipilih  oleh  5  peserta  tes.  Bila  dipilih  merata  maka  dikatakan  sangat  baik. Tetapi bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak  dipilih, maka
pengecoh tersebut tidak baik. ”
Tabel 3.4. Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Keterangan
Baik 4, 5, 6, 7,  8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,
49, 50 44
Dipakai
Tidak Baik 1, 2, 3, 26, 27, 28,
6 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba lampiran 18
3.7 Metode Analisis Data