Hasil Evaluasi Siswa Siklus I Refleksi

11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs valuta asing Gambar 4.25.. 12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada siswa catatan-catatan guru selama proses pembelajaran berlangsusng dan mengkajinya dengan komentar evaluatf siswa selama pembelajaran berlangsung Gambar 4.25..

4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji dalam Tabel 4.3 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Gambar 4.25. Guru dan Siswa Menyimpulkan dan Merefleksi Pembelajaran Tabel 4.3. Capaian prestasi belajar siswa pada siklus I No Keterangan Ketercapaian 1 Nilai tertinggi 96 2 Nilai terendah 48 3 Rata-rata nilai tes 75,6 4 Siswa Tuntas 24 5 Siswa Belum Tuntas 10 6 Persentase ketuntasan klasikal 70,6 Sumber: Analisis capaian prestaasi belajar siswa siklus I, 2013 Pada siklus I, nilai tertinggi yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 48. Nilai rata- rata hasil belajar siswa adalah 75,6 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 70,6. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 24 siswa mampu mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 10 siswa belum mampu mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Indikator yang belum dikuasai yaitu siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15. Dari 34 siswa hanya 22 siswa 64,71 yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11, hanya 15 siswa 44,12 yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17 siswa 50 yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Penelitian pada siklus I ketuntasan belajar klasikal belum memenuhi indikator ketercapaian yang ditetapkan, oleh karena itu akan dilanjutkan ke siklus II.

4.1.5 Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil dikusi antara peneliti dan guru setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Kelebihan a. Siswa fokus memperhatikan guru pada saat memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap pertanyaan guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan Ganbar 4.8.. b. Siswa mampu memainkan peran serta membawakan karakter tokoh dengan baik. Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, dialog yang diungkapkan secara jelas, sehingga dapat dengan mudah dikaji pengamat, serta interaksi antar pemeran terlihat baik Gambar 4.11.. c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan dibahas Gambar 4.16.. d. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas, hal ini ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama Gambar 4.17.. e. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang tepat untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Gambar 4.18.. f. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga dilaksanakan dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan kurs valuta asing Gambar 4.24.. g. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs valuta asing Gambar 4.25.. h. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada siswa catatan-catatan guru dan mengkajinya dengan komentar evaluatif siswa selama pembelajaran berlangsung Gambar 4.25.. 2. Kekurangan a. Belum terlihat kerjasama antar siswa pada saat kegiatan diskusi berlangsung. masih terdapat siswa yang belum berinteraksi dengan sesama anggota kelompok Gambar 4.9. b. Masih telihat siswa yang belum memiliki rasa percaya diri sehingga masih terlihat dan malu-malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung Gambar 4.11.. c. Masih ada siswa yang belum fokus dalam mengikuti proses pembelajaran ditandai dengan masih terlihat siswa melamun dan bercerita sendiri dengan teman sebangkunya Gambar 4.12. d. Pengelolaan waktu kurang baik karena waktu didominasi saat permainan peran dilakukan, sehingga pada tahap siswa menanggapi dan memberi saran hanya satu perwakilan pengamat yang mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas. Serta pembelajaran melebihi alokasi waktu yang ditentukan Gambar 4.10. e. Hanya sebagian siswa yang mendapat dorongan dari guru, hal ini ditandai masih ada siswa yang pasif, kurang termotivasi dalam memainkan peran, dan kurang fokus dalam mengamati permainan peran Gambar 4.21. f. Masih terdapat soal yang belum mampu dikuasai siswa yaitu siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 10, dan 15. Dari 34 siswa hanya 22 siswa 64,71 yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11, hanya 15 siswa 44,12 yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17 siswa 50 yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya tersaji pada lampiran 24. 3. Perbaikan a. Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerjasama antar anggota kelompok terutama dalam berdiskusi sehingga tercipta interaksi dan kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada kualitas hasil diskusi yang semakin baik. b. Guru memberikan dorongan dan penguatan kepada seluruh siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung. c. Guru lebih intensif memantau jalanya permainan peran, sehingga siswa yang masih mengobrol maupun melamun sendiri dapat dikurangi. d. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik sehingga kegiatan pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang ditentukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran. e. Guru lebih interaktif pada saat melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa yang terjadi di skenario kepada siswa dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada seluruh siswa. f. Dalam pelaksanaan permainan peran materi ditekankan pada soal yang dianggap sulit oleh siswa yaitu pada materi cara menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15. Berdasarkan hasil evaluasi siklus I, persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 70,6 dimana dari 34 siswa masih terdapat 10 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus I belum dikatakan meningkat karena belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sebagaimana pendapat Subyantoro 2009:132 “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70 secara individu dan 85 secara klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran maka perlu dilanjutkan ke siklus II guna menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan koordinasi dengan guru mata pelajaran, saran siswa, serta berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus pertama.

4.2 Hasil Penelitian Siklus II