disajikan secara jelas sehingga para pengamat mampu mengolah materi yang disampaikan melalui permainan peran dan mampu menghitung kurs valuta asing.
Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing membuat suasana pembelajaran
lebih interaktif serta siswa mampu memahami secara langsung materi sesuai dengan realita di lapangan. Hasil capaian prestasi dari siklus I dan siklus II
manunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.7. yang menunjukan ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,6 dan meningkat pada siklus ke II
menjadi sebesar 85,29 dengan demikian standar keberhasilan pembelajaran telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutmya.
4.4 Pembahasan
Penelitian tindakan ini merupakan upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru melalui perpaduan
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada
penelitian ini dilakukan dengan menciptakan proses belajar mengajar dengan suasana yang lebih menyenangkan melalui permainan peran. Hal ini sesuai
dengan Hamalik 2009:161 yang mengungkapkan “siswa lebih senang
melanjutkan belaj arnya jika kondisi pengajaran yang menyenangkan.” Dengan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak pada baiknya kondisi psikologis seseorang, ketika siswa gembira mengikuti pembelajaran maka
akan berimplikasi pada peningkatan motivasi. Hal ini juga didukung oleh Siregar dan Nara 2011
:54 yang mengungkapkan “jika seseorang kondisi psikisnya
sedang tidak bagus, misalnya dalam keadaan stres maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan
bagus, gembira, dan menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi.”
Selain dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan upaya peningkatan motivasi belajar siswa juga dilakukan dengan memberikan apersepsi
dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara 2011
:56 yang menyatakan bahwa “optimalisasi pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga perlu dilakukan. Salah satunya
dengan cara mengaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman belajar m
asa lalu dan kemampuan si pembelajar.” Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui perpaduan metode
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi
siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas pada siklus I sebesar 81,25 dan mengalami peningkatan siklus ke II yaitu sebesar 90,62.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan pada peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi Prasetyo 1997 sebagaimana dikutip Sugiharti 2009:19, “model pembelajaran bermain peran
dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator
sehingga siswa lebih antusias dalam belajar, dengan demikian hasil belajarpun meningkat.”
Hasil penelitian aktivitas guru dalam menerapkan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran mempunyai pengaruh positif
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25 yang diikuti
persentase aktivitas siswa sebesar 81,25 dan mengalami peningkatan pada siklus ke II yaitu menjadi 97,9 yang diikuti peningkatan aktivitas siswa menjadi
90,62. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara 2011 :55 “jika guru
bergairah dalam proses pembelajaran maka cenderung menjadikan siswa memiliki motivasi dalam belajar. Sebaliknya, jika guru tidak memiliki gairah dalam
membelajarkan siswa maka cenderung menjadikan siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar.”
Hasil pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dari kegiatan pratindakan, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan motivasi yang diikuti oleh
peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 69 dengan ketuntasan klasikal
sebesar 52,9. Pada siklus ke I nilai rata-rata belajar siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 75,6 dengan ketuntasan klasikal 70,6. Pada siklus ke
II nilai rata-rata siswa sebesar 82,8 dengan ketuntasan klasikal 85,29. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman 2007:86
yang mengungkapkan “dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi siswa.”
116
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa kelas XI IPS 3
SMA Negeri 1 Dukuhwaru pada materi perhitungan kurs valuta asing, dapat diambil simpulan yaitu:
a. Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui
perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran berdampak pada terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari tingkat motivasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan
hingga mencapai indikator keberhasilan. b.
Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
berdampak pada terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari capaian prestasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs
valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan hingga mencapai indikator keberhasilan.