Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Jarak antara Bidang dan Bidang yang Sejajar Jarak antara Garis dan Bidang yang Sejajar Jarak antara Garis dan Garis yang Bersilangan

f Memberikan pengarahan pada kinerja yang belum benar. g Membantu siswa untuk memusatkan perhatian pada proses, bukan pada hasil. h Mengajari siswa untuk dapat memberikan umpan balik pada dirinya sendiri. 8 Memberikan Latihan Mandiri Pada tahap ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk menerapkan keterampilan yang baru saja diperoleh secara mandiri. Kegiatan ini dilakuakn oleh siswa di rumah atau di luar jam pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian latihan mandiri, yaitu sebagai berikut Kardi Nur dalam Trianto, 2007: 40. a Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan latihan dari materi yang sudah diajarkan. b Guru sebaiknya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang keterlibatan mereka dalam membimbing siswa di rumah. c Guru perlu memberikan umpan balik terhadap hasil tugas rumah yang telah diberikan.

2.1.9 Tinjauan Materi Jarak dalam Ruang Dimensi Tiga

2.1.9.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Berdasarkan standar isi dan petunjuk teknis pengembangan silabus dan contohmodel silabus SMAMA mata pelajaran matematika yang disusun oleh BNSP 2006, maka dirumuskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator-indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran materi jarak di SMAN 1 Gombong sebagai berikut. 1 Standar Kompetensi Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. 2 Kompetensi Dasar Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga. 3 Indikator Setelah pembelajaran materi jarak diharapkan siswa dapat: a menentukan jarak titik dan garis dalam ruang; b menentukan jarak titik dan bidang dalam ruang; dan c menentukan jarak antara dua garis dalam ruang. Materi pembelajaran yang diambil oleh peneliti adalah materi jarak antara titik dengan bidang, dua bidang sejajar, garis dengan bidang yang sejajar, dan garis dengan bidang yang bersilangan. Penjabarannya adalah sebagai berikut. 2.1.9.2 Jarak antara Titik dan Bidang melalui dan ⊥ titik tembus dan = jarak =

2.1.9.3 Jarak antara Bidang dan Bidang yang Sejajar

2.1.8.4 Jarak antara Garis dan Bidang yang Sejajar

2.1.8.5 Jarak antara Garis dan Garis yang Bersilangan

Ambil sebuah titik pada melalui dan ⊥ adalah titik tembus dan Ambil sebuah titik pada melalui dan ⊥ Titik tembus dan adalah S ⫽ ′ ⫽ dan memotong Bidang memuat ′ dan ⊥ dan memotong Bidang memuat dan adalah titik tembus dan ′

2.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan data hasil UN Matematika tahun pelajaran 20112012 diketahui bahwa kemampuan siswa SMA Negeri 1 Gombong pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga masih rendah. Hal ini disebabkan karena selama proses pembelajaran model bidang tiga dimensi hanya digambarkan pada bidang datar sehingga imajinasi siswa kurang aktif. Selain itu, data nilai UH siswa kelas X SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 20122013 semester 1 juga menunjukkan hasil belajar yang berada dalam kategori rendah berdasarkan KKM yang ditetapkan. Hal ini disebabkan pembelajaran masih menggunakan model Direct Instruction DI. Berdasarkan masalah di atas, perlu adanya model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, salah satunya yaitu dengan pembelajaran berkelompok. Salah satu model pembelajaran berkelompok adalah model Rotating Trio Exchange RTE. Model ini sesuai dengan teori belajar Vygotsky yang menekankan pada keaktifan interaksi siswa dalam kelompok. Vygotsky yakin bahwa belajar dimulai ketika siswa berada dalam perkembangan zone proximal, yaitu zona di mana siswa tidak dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan kelompok atau orang dewasa. Selain itu, pada model RTE juga memunculkan scaffolding yang merupakan hal penting dalam teori belajar Vygotsky, yaitu pemberian dukungan dan bantaun kepada seorang siswa yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tersebut setelah siswa mampu untuk memecahkan masalah dari tugas yang dihadapi. Dalam proses pembelajaran RTE,

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TPS BERBANTUAN MOUSE MISCHIEF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI FUNGSI KUADRAT

1 12 192

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN BOOKLET HIGHER ORDER THINKING SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

7 30 165

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Logika Menggunakan Alat Peraga Magic Box (PTK Siswa Kelas XI SMK Harapan Kartasura TahunAjaran 2011/2012).

0 0 16

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Logika Menggunakan Alat Peraga Magic Box (PTK Siswa Kelas XI SMK Harapan Kartasura TahunAjaran 2011/2012).

0 0 18

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI SPERMATOPHYTA KELAS X

0 0 14

Pengaruh Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbantuan Power Point terhadap Hasil Belajar Materi Trigonometri Siswa Kelas X

0 0 8

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCNHANGE (RTE) BERBANTUAN MEDIA COUPLE CARD PADA SUB MATERI TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA ADISUCIPTO SUNGAI RAYA

0 0 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 3 MATERI BAKTERI

0 1 10

PENGARUH MODEL TGT BERBANTUAN LEAFLET PADA MATERI MONERA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 0 13