Uji Normalitas Uji Homogenitas Sukestiyarno, 2010: 120 Uji Ketuntasan Hasil Belajar Hipotesis 1 Uji Banding One Way Anova Uji Kesamaan Rata-rata Hipotesis 2, 3, dan 4 Uji Lanjut LSD Sukestiyarno, 2010: 120 Hipotesis-5

Untuk menginterpretasikan daya pembeda dapat digunakan kriteria berikut ini. a. Jika D bertanda negatif, maka soal dikatakan mempunyai daya pembeda jelek sekali. b. Jika 0,0 ≤ D 0,2 , maka soal dikatakan mempunyai daya pembeda jelek. c. Jika 0,2 ≤ D 0,4 , maka soal dikatakan mempunyai daya pembeda cukup. d. Jika 0,4 ≤ D 0,7 , maka soal dikatakan mempunyai daya pembeda baik. e. Jika 0,7 ≤ D ≤ 1,0 , maka soal dikatakan mempunyai daya pembeda baik sekali. Berdasarkan analisis, dari 15 soal pilihan ganda terdapat 5 soal berdaya beda jelek yaitu nomor 1, 5, 7, 9, dan 15; terdapat 2 soal berdaya beda cukup yaitu nomor 2 dan 10; serta terdapat 8 soal berdaya beda baik yaitu nomor 3, 4, 6, 8, 11,12, 13, dan 14. Sedangkan untuk soal uraian, nomor 1 berdaya beda cukup, nomor 2 berdaya beda jelek, dan nomor 3 berdaya beda baik. Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

3.6 Analisis Data Akhir

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi data variabel terikat. Pada penelitian ini, uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov berbantuan SPSS. Uji statistika: Uji Kolmogorof-Smirnov dengan = 5 Sukestiyarno, 2010: 37 Hipotesis: H : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian hipotesis: terima H jika sig 0,05.

3.6.2 Uji Homogenitas Sukestiyarno, 2010: 120

Pada penelitian ini uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Lavene dengan α = 5 berbantuan SPSS. Hipotesis: H : = = H 1 : paling sedikit tanda “=” tidak berlaku Kriteria pengujian hipotesis: terima H jika sig 0,05.

3.6.3 Uji Ketuntasan Hasil Belajar Hipotesis 1

Siswa SMA N 1 Gombong di suatu kelas dikatakan tuntas pada mata pelajaran matematika jika telah memenuhi KKM individual yaitu lebih dari sama dengan 75 dan KKM klasikal yaitu sekurang-kurangnya 75 siswa mencapai nilai 75. Uji ketuntasan hasil belajar pada penelitian ini menggunakan uji proporsi satu pihak, yaitu uji pihak kanan Sudjana, 2005: 233. Hipotesis: : = 0,745 ≤ 0,745 : 0,745 Kriteria: terima H jika , . Rumus: = Keterangan: : banyaknya sampel yang memenuhi KKM : banyaknya sampel : proporsi

3.6.4 Uji Banding One Way Anova

Uji banding One Way Anova digunakan untuk mengetahui rata-rata di ketiga kelompok sama atau berbeda. Sukestiyarno, 2010: 120 Hipotesis: H : = = , H 1 : paling sedikit satu tanda “=” tidak berlaku. Kriteria Pengujian Hipotesis: Terima H jika Sig. 5 dengan = 5

3.6.5 Uji Kesamaan Rata-rata Hipotesis 2, 3, dan 4

Uji Statistika: Uji banding pihak kanan Uji-t Sudjana, 2005: 243 Hipotesis: H : = H 1 : Rumus: = = − 1 + − 1 + − 2 Kriteria Pengujian Hipotesis: Terima H jika dengan = + − 2 dan = 0,05 .

3.6.6 Uji Lanjut LSD Sukestiyarno, 2010: 120 Hipotesis-5

Untuk menjawab hipotesis ke-5 tentang apakah rataan kelas eksperimen-1 terbaik di antara ketiga kelas, maka harus dilakukan pengujian apakah rataan ketiga kelas berbeda signifikan. Meskipun pada hipotesis ke-2, 3, dan 4 telah dilakukan pengujian kesamaan rata-rata secara berpasangan menggunakan uji-t, namun untuk mengecek ulang maka perlu dilakukan uji lanjut. Hal ini karena dimungkinkan ada error pada pengujian menggunakan uji-t, semakin banyak melakukan uji-t maka akan semakin banyak error. Oleh karena itu, dilakukan uji lanjut anava post hock untuk mengetahui adanya perbedaan rataan yang signifikan antara ketiga kelas secara bersama-sama dilakukan satu kali. Hal ini tentu akan mengurangi error yang ditimbulkan pada saat pengujian. Pada penelitian ini, dipilih uji lanjut LSD. Langkahnya yaitu dengan melihat nilai Sig. pada masing-masing pasangan rataan. Jika nilai Sig.0,05, maka rataan pasangan tersebut dua kelompok sampel berbeda signifikan, dan sebaliknya. Selanjutnya, jika sudah diketahui bahwa rataan ketiga kelompok sampel berbeda signifikan, maka dilihat nilai rataan masing-masing kelas pada tabel descriptive untuk menentukan kelas mana yang memiliki rataan tertinggi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga kelas sebagai sampel, yaitu siswa kelas eksperimen 1, siswa kelas eksperimen 2, dan siswa kelas kontrol. Sebagai kelas eksperimen 1 adalah kelas X.7, kelas eksperimen 2 adalah kelas X.8, dan kelas kontrol adalah kelas X.9. Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan pembelajaran pada siswa kelas sampel dengan sub materi jarak yang dikenai tiga perlakuan berbeda. Kelas eksperimen 1 dikenai model pembelajaran RTE Rotating Trio Exchange berbantuan magic box, kelas eksperimen 2 dikenai model pembelajaran RTE Rotating Trio Exchange berbantuan LKS Mandiri, dan kelas kontrol model pembelajaran DI Direct Instruction berbantuan LKS sekolah. Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini tersaji dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terlampir. Setelah mendapatkan pembelajaran, siswa pada ketiga kelas diberi tes dengan materi dan bobot soal yang sama untuk mendapatkan data sebagai hasil penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan simpulan yang berlaku untuk populasi penelitian. 72

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TPS BERBANTUAN MOUSE MISCHIEF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI FUNGSI KUADRAT

1 12 192

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN BOOKLET HIGHER ORDER THINKING SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

7 30 165

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Logika Menggunakan Alat Peraga Magic Box (PTK Siswa Kelas XI SMK Harapan Kartasura TahunAjaran 2011/2012).

0 0 16

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Logika Menggunakan Alat Peraga Magic Box (PTK Siswa Kelas XI SMK Harapan Kartasura TahunAjaran 2011/2012).

0 0 18

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI SPERMATOPHYTA KELAS X

0 0 14

Pengaruh Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbantuan Power Point terhadap Hasil Belajar Materi Trigonometri Siswa Kelas X

0 0 8

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCNHANGE (RTE) BERBANTUAN MEDIA COUPLE CARD PADA SUB MATERI TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA ADISUCIPTO SUNGAI RAYA

0 0 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 3 MATERI BAKTERI

0 1 10

PENGARUH MODEL TGT BERBANTUAN LEAFLET PADA MATERI MONERA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 0 13