2.2 Kerangka Berpikir
Berdasarkan data hasil UN Matematika tahun pelajaran 20112012 diketahui bahwa kemampuan siswa SMA Negeri 1 Gombong pada materi jarak
dalam ruang dimensi tiga masih rendah. Hal ini disebabkan karena selama proses pembelajaran model bidang tiga dimensi hanya digambarkan pada bidang datar
sehingga imajinasi siswa kurang aktif. Selain itu, data nilai UH siswa kelas X SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 20122013 semester 1 juga
menunjukkan hasil belajar yang berada dalam kategori rendah berdasarkan KKM yang ditetapkan. Hal ini disebabkan pembelajaran masih menggunakan model
Direct Instruction DI.
Berdasarkan masalah di atas, perlu adanya model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, salah satunya
yaitu dengan pembelajaran berkelompok. Salah satu model pembelajaran berkelompok adalah model Rotating Trio Exchange RTE. Model ini sesuai
dengan teori belajar Vygotsky yang menekankan pada keaktifan interaksi siswa dalam kelompok. Vygotsky yakin bahwa belajar dimulai ketika siswa berada
dalam perkembangan zone proximal, yaitu zona di mana siswa tidak dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan kelompok atau orang dewasa. Selain
itu, pada model RTE juga memunculkan scaffolding yang merupakan hal penting dalam teori belajar Vygotsky, yaitu pemberian dukungan dan bantaun kepada
seorang siswa yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tersebut setelah siswa mampu untuk
memecahkan masalah dari tugas yang dihadapi. Dalam proses pembelajaran RTE,
siswa dapat melakukan diskusi bersama teman sebaya dalam kelompok dengan bantuan dan bimbingan dari guru sehingga siswa dapat belajar secara aktif.
Solusi lain untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub materi jarak adalah dengan penggunaan alat peraga sehingga siswa dapat memanipulasi
benda-benda ruang dimensi tiga secara langsung. Pada penelitian ini, alat peraga yang digunakan diberi nama magic box. Penggunaan alat peraga ini sesuai dengan
teori belajar Bruner. Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga.
Sedangkan materi jarak yang diajarkan pada penelitian ini sesuai dengan teori Van Hiele yang menjelaskan tentang pembelajaran geometri.
Berdasarkan teori dan alasan-alasan yang telah dipaparkan, maka apabila terdapat tiga kelas berbeda yang didalamnya dilakukan pembelajaran sub materi
jarak dalam ruang dimensi tiga yang sesuai dengan teori Van Hiele, yaitu: 1 kelas dengan model pembelajaran Rotating Trio Exchange RTE
berbantuan alat peraga magic box yang sesuai dengan teori belajar Bruner dan Vygotsky;
2 kelas dengan model pembelajaran Rotating Trio Exchange RTE
berbantuan LKS mandiri yang sesuai dengan teori belajar Vygotsky;
serta 3 kelas dengan pembelajaran Direct Instruction DI berbantuan LKS
sekolah,
maka logikanya hasil belajar siswa di kelas pertama lebih baik daripada kelas kedua dan kelas ketiga, serta hasil belajar di kelas kedua lebih baik daripada kelas
ketiga.
2.3 Hipotesis