Metode pembelajarn kooperatif tipe STAD

22 mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

2.3.1 Metode pembelajarn kooperatif tipe STAD

STAD Students Team Achievement Division merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sederhana dan merupakan metode yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif Slavin, 2010:143. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen, yaitu dalam setiap kelompok terdiri atas siswa laki-laki dan perempuan, terdapat siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah, dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pelaksanaannya diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok dan penghargaan kelompok. 1. Komponen STAD Menurut Slavin 2010:143 STAD mempunyai 5 komponen utama yaitu: a. Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar- benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh 23 selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mengerjakan kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. b. Tim Tim adalah faktor yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poin yang ditekankan adalah membentuk anggota tim agar mau bekerja dengan baik untuk tim. Tim memberikan dukungan kelompok tehadap kinerja akademik dalam pembelajaran. c. Kuis Sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan praktek tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan kuis. d. Skor Kemajuan Individual Tiap siswa dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada timnya dalam setiap sistem skor ini. Tiap siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka. e. Rekognisi Tim Tim akan mendapatka sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. 24 Menurut Trianto 2007:52 pembelajaran kooperatif tipe STAD juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, diantaranya yaitu: a. Perangkat Pembelajaran Yang meliputi rencana pembelajaran, buku siswa, lembar kegiatan siswa beserta lembar jawabnya. b. Membentuk Kelompok Kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen c. Menentukan Skor Awal Skor awal yang digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis d. Pengaturan Tempat Duduk Pengaturan tempat duduk juga perlu diatur dengan baik agar tidak menimbulkan kekacauan yang menimbulkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok Latihan kerjasama kelompok perlu diadakan terlebih dahulu untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. 25 Sementara itu langkah-langkah atau fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 6 fase Trianto 2007:54 yaitu a. Fase I: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. b. Fase II: menyajikan atau menyampaikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan lewat bahan bacaan. c. Fase III: mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. d. Fase IV: membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. e. Fase V: evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya. f. Fase VI: memberi penghargaan Mencari cara-cara menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu atau kelompok. 26 Menurut Lie 2004 kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yaitu : a Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika diterapkan dalam grup. b Banyak siswa tidak senang disuruh untuk bekerja sama dengan orang lain. c Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. d Siswa yang tekun juga merasa timnya yang kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah mereka.

2.4 Metode pembelajaran konvensional