REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS

323 Bab 10 Revolusi Industri serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan .... tinggi. Pekerjaan pada manufaktur masih bisa dilakukan menggunakan tangan dan sama sekali tidak menggunakan alat. Berdirinya manufaktur tersebut telah menggeser industri rumahan yang sebelumnya cukup banyak di Inggris. Akibatnya para pemilik industri rumahan mulai mengalihkan usahanya ke manufaktur. Berkembangnya industri manufaktur ini sangat menguntungkan perekonomian Inggris dan sekaligus membuka peluang terjadinya Revolusi Industri. Kebutuhan akan alat-alat pada manufaktur tersebut telah mendorong masyarakat Inggris untuk mencari solusi. Maka ditemukanlah banyak alat yang dapat mempermudah pekerjaan pada menufaktur-manufaktur yang telah berdiri.

2. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Revolusi Industri

Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang atau di suatu tempat. Sementara Industri artinya proses membuat atau menghasilkan suatu barang. Perubahan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 merupakan perubahan dalam memproduksi barang-barang dari penggunaan tenaga manusia kepada mesin- mesin. Jadi Revolusi Industri adalah perubahan cara membuat atau menghasilkan barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin. Penemuan James Watt merupakan awal mula munculnya Revolusi industri di Inggris terjadi pada tahun 1763. Watt adalah seorang insinyur yang berasal dari Skotlandia. Dalam perjalanan dan perkembangan sejarah manusia, penemuannya ini kemudian dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil membuat alat kerja dengan tenaga mesin. Sebenarnya James Watt hanya memodifikasi mesin uap buatan Thomas Newcomen yang Gambar 10.2 Mesin uap hasil penemuan James Watt Sumber: Encarta 2007 324 Sejarah SMAMA Program IPS Jilid 2 Kelas XI dianggap memboroskan bahan bakar dan bertenaga kecil. James Watt kemudian menemukan kondensator alat untuk memadatkan uap sehingga mesin uap Thomas Newcomen menjadi hemat. James Watt terus memperbaiki mesin uapnya sehingga mesin uap Thomas Newcomen mulai dilupakan orang dan mesin uap James Watt semakin dikenal orang. Dalam perkembangan sejarah berikutnya, mesin uap James Watt nantinya dipakai dalam kegiatan industri. Dalam perkembangan selanjutnya. Watt menjadi motivator untuk para ahli lainnya menemukan alat-alat untuk membantu manusia dalam menyediakan kebutuhan hidup yang tidak hanya sekedar mengendalkan tangan-tangan manusia. Penemuan pada periode ini kemudian telah mengantarkanm kepada sejarah baru umat manusia. Kemunculan Revolusi Industri dilatarbelakangi oleh berbagai hal, di antaranya:

a. Dalam Bidang Politik

Pada abad ke-17 di Inggris terjadi peperangan yang dahsyat antara bangsawan kuno dengan bangsawan baru yang dikenal dengan Pera4ng Mawar . Dalam peperangan tersebut bangsawan baru muncul sebagai pemenang. Mereka berhasil menguasai kursi pemerintahan dan selanjutnya mengendalikan negara Inggris. Berbeda dengan bangsawan kuno yang terkesan mewah dan boros, kaum bangsawan baru lebih menampilkan diri sebagai kelompok masyarakat yang berpikiran maju. Bangsawan baru ini terdiri dari para bangsawan rendah, petani kaya, pedagang sukses dan para tuan tanah pemilik modal. Dalam menjalankan pemerintahan golongan ini lebih mengutamakan perekonomian daripada kepentingan politik belaka. Kemenangan bangsawan baru telah memberikan angin segar untuk kemajuan Inggris karena fokus perhatian mereka tertuju kepada perekonomian, tidak lagi politik yang menjadi pusat perhatian bangsawan kuno. Perdebatan politik yang terus-menerus kadang menghalangi kemajuan yang dicapai.

b. Dalam Bidang Sosial-Ekonomi

Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan menyangkut pengaturan status tanah. Pengaturan kembali tanah pertanian di Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi diawali dengan cara menukar tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah petani di sekitarnya. Melalui cara ini tanah bangsawan menjadi luas, sebaliknya para petani mendapatkan tanah yang letaknya jauh dan kurang produktif. Tidak jarang di antara para petani terpaksa meninggalkan tanahnya atau terusir tanpa mendapatkan tanah hasil tukarannya. Selanjutnya para bangsawan tersebut menjadikan tanahnya sebagai lahan peternakan domba atau industri. 325 Bab 10 Revolusi Industri serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan .... Banyaknya tanah pertanian yang berubah menjadi daerah peternakan dan industri berkaitan dengan banyaknya permintaan kain wol dan katun dari pasaran Eropa. Hal ini benar-benar telah mengokohkan para bangsawan atau para pemilik modal untuk menggeluti bidang industri dan peternakan. Apalagi para pengusaha di Inggris semakin diuntungkan dengan tenaga kerja yang murah. Tenaga kerja murah di Inggris terdiri dari para petani yang telah kehilangan tanah dan mata pencahariannya, termasuk juga kaum urban yang menyerbu kota-kota di Inggris karena perkembangannya sebagai wilayah industri cukup menggiurkan. Manufaktur yang berdiri di Inggris banyak menghasilkan barang-barang yang terbuat dari logam seperti cangkul, pisau, wajan, dan lainnya. Peralatan dari besi tersebut dibuat setelah dileburkan ke dalam panas 1000 derajat celcius dengan bahan bakar kayu. Dengan berjalanya kondisi alam yang semakin membahayakan, pemerintah Inggris kemudian melarang penggunaan kayu sebagai bahan bakar karena dapat membahayakan ekosistem hutan. Sebagai gantinya digunakan batubara yang di Inggris berlimpah. Melalui ilmu pengetahuan yang sudah cukup maju batu bara tersebut diubah menjadi cokes, yaitu proses yang agak mirip dengan membuat arang menjadi kayu. Cokes telah membuka kemungkinan untuk mengembangkan industri besi menjadi cikal bakal perkembangan industri di Inggris. Pada abad ke-18 pemerintah Inggris mulai menikmati hasil dari kemakmuran negerinya. Marak dan berkembangnya Industri manufaktur di Inggris ternyata diikuti dengan meningkatnya permintaan masyarakat Eropa. Selain itu permintaan akan barang Inggris semakin luas seiring dengan semakin luasnya jajahan Inggris, baik di Afrika maupun di Asia. Kemajuan kegiatan industri yang masih menggunakan tenaga kerja itu telah melahirkan kaum kapital di beberapa tempat dan kota di Inggris.

c. Dalam Bidang Iptek dan Budaya

Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat masyarakat Inggris terhasap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar. Orang- orang saling berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala bidang dan mulai meninggalkan sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik dengan penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri. Pada abad ke-17 di London sudah berdiri perhimpunan yang bertujuan memajukan ilmu terutama matematika dan fisika. Hasil penelitian ilmiah tidak hanya dijadikan rumusan atau teori belaka tetapi juga diterapkan bagi peningkatan kesejahteraan hidup umat manusia, terutama bagi kemajuan masyarakat Inggris. Sumber: Encarta 2007 Gambar 10.3 Kain wol yang berasal dari bulu domba. 326 Sejarah SMAMA Program IPS Jilid 2 Kelas XI Perangkat teknologi yang berhasil meningkatkan industri pertekstilan di Inggris adalah alat pintal dan alat tenun. Alat pintal adalah alat yang dapat memilih benang dari bahan kapas sedangkan alat tenun adalah alat pembuat kain dengan bahan dasar benang. Orang yang berhasil menciptakan alat tenun adalah John Kay 1733. Alat tersebut diberi nama Flying Shuttle pintalan terbang. Alat ini mampu bekerja lebih cepat dan dapat melebarkan kain sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Sedangkan yang menemukan alat pintal adalah Hargreaves 1762. Alat ini kemudian diberi nama Spinning Jenny. Alat penemuan Hargreaves ini dapat memintal berpuluh-puluh gulung benang sekaligus. Pada perkembangan selanjutnya Inggris mampu mengembangkan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya penemuan alat-alat baru yang menggunakan tenaga mesin. Atas penemuan-penemuan tersebut, maka pada abad ke-18 oleh Inggris sering dijuluki sebagai abad penemuan. Berikut ini beberapa penemuan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18. Sumber: Encarta 2007 Gambar 10.4 Alat pintal hasil penemuan Hargreaves yang bernama Spinning Jenny.

3. Proses dan Dampak Perkembangan Revolusi Industri

Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Inggris. Revolusi Industri memberikan bermacam dampak positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan ilmu pengetahuan. Secara umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan penduduk Inggris antara lain sebagai berikut.

a. Bidang Sosial

Pengaruh Revolusi dalam bidang Industri bagi Inggris terlihat dari arus urbanisasi yang semakin besar di kota-kota Industri. 327 Bab 10 Revolusi Industri serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan .... Masyarakat di luar Inggris banyak yang tertarik untuk tinggal dan mencari nafkah di Inggris. Akibatnya pengangguran dan tindak kriminalitas banyak muncul dan meningkat.

b. Bidang Ekonomi

Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan daerah-daerah industri dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang. Perkembangan pesat dalam bidang industri ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap kualitas barang industri yang meningkat tajam. Revolusi industri telah banar-benar mendorong warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan mereka. Gambar 10.5 Pabrik di Kota New Castle, salah satu kota industri di Inggris Sumber: Encarta 2007

c. Bidang Politik

Pembangunan kawasan industri muncul di berbagai kota, sebagian besar masyarakat mulai menikmati dampak dari Revolusi Industri. Penduduk semakin mudah dalam memperoleh kebutuhan dan barang industri. Para pengusaha dan pemilik modal mendapatkan keuntungan yang berlimpah.secara singkat Revolusi Industri telah membawa pengaruh yang cukup baik yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun masalah timbul ketika lahan yang dipakai untuk industri semakin sempit dan semakin sulit untuk dapat menghasilkan bahan baku industri sendiri. Jumlah penduduk meningkat tajam seiring dengan semakin tingginya arus urbanisasi dari para pencari pekerjaan. Masyarakat yang tidak memiliki keahlian menjadi pengangguran. 328 Sejarah SMAMA Program IPS Jilid 2 Kelas XI Akibatnya tidak sedikit kejahatan yang terjadi, kriminalitas meningkat. Selain dari itu juga banyak masalah yang dihadapi: upah yang rendah, jaminan sosial yang buruk, jam kerja yang tidak sesuai ditambah lagi kemudian terjadinya pencemaran lingkungan yang terus dan berkepanjangan. Revolusi Industri menimbulkan dampak yang mendorong terjadinya revolusi sosial yaitu gerakan masyarakat yang berkeinginan mengubah kehidupan masyarakat kepada taraf yang lebih baik. Pemerintah Inggris menanggapi keadaan ini dengan cara mengeluarkan undang-undang Hak Asasi Manusia seperti Reform Bill 1832, Abolition Bill 1832, dan Factory Bill 1833. Reform Bill adalah peraturan pemerintah yang berisi tentang hak-hak yang diperoleh pekerja dalam parlemen. Factory Bill berisi tentang larangan penggunaan tenaga kerja wanita dan anak-anak. Sementara Abolition Bill berisi tentang penghapusan perbudakan. Gambar 10.6 Para buruh wanita yang dipekerjakan di sebuah pabrik di Inggris Sumber: Encarta 2007 Perkembangan tersebut telah mendorong Inggris menjadi kota dengan keadaan kota semakin lama semakin sempit. Para pengusaha dan pemilik modal kemudian mencoba memasuki wilayah desa dan membeli wilayah di pedesaan. Pengambil alihan tanah di pedesaan ini menyebabkan pengaruh sosial ekonomi. Petani banyak yang kehilangan pekerjaanya sehingga mereka berbondong-bondong melakukan urbanisasi ke kota dengan harapan mendapatkan pekerjaan, terbukanya lapangan kerja yang baru, mata pencaharian yang berubah dari seorang petani menjadi peternak atau buruh, melimpahnya barang-barang kebutuhan, dan terjadi pencemaran di kawasan industri. Revolusi Industri di Inggris membawa perubahan ekonomi secara mendasar yaitu peningkatan kesejahteraan hidup, terutama bagi golongan kapitalis. Namun di balik berbagai keuntungan yang dihasilkan, Revolusi Industri menyisakan satu permasalahan 329 Bab 10 Revolusi Industri serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan .... yaitu kurangnya bahan mentah industri dan melimpahnya hasil industri. Dari masalah di atas, para golongan pemilik modal kemudian mencoba peruntungan dengan membuat jaringan perdagangan, selain itu untuk mengatasi kekurangan bahan mentah, Inggris kemudian mencari kawasan dan daerah yang dinilai memiliki potensi alam dan manusia untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan industri. Pemikiran inilah yang nantinya akan berujung kepada lahirnya imperialisme modern yang dimotori oleh Inggris. Ciri-ciri imperialisme modern yaitu menguasai daerah untuk mencari bahan mentah, bahan baku, mencari tempat untuk menanamkan modal , dan mencari tempat untuk memasarkan hasil industri . Tujuan ini sangat sesuai dengan kesusahan yang dialami Inggris sebagai akibat dari Revolusi Industri. Sejak Inggris menjadi pelopor imperialisme modern, jajahan Inggris di Asia dan Afrika semakin luas dan banyak. Dapat dikatakan bahwa Inggris adalah negara dengan imperialisme terbesar, karena jajahanya membentang dan terdapat di seluruh penjuru dunia. Dalam rangka mendukung keamanan daerah jajahannya maka Inggris memperkuat armada lautnya. Pada periode ini, Inggris merupakan negara dengan armada lautnya yang tidak tertandingi. Negara-negara lainnya yang secara geografis berada di Eropa banyak yang mencontoh keberhasilan Inggris, di antaranya Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol. Negara- negara tersebut berlomba untuk mendapatkan daerah jajahan yang potensial. Revolusi Industri telah melahirkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun Revolusi Industri juga telah menimbulkan munculnya sifat arogan dan serakah pada umat manusia. Tindakan bangsa yang menjajah bangsa lainnya merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, padahal munculnya Revolusi Industri ini berangkat dari perkembangan dan pertumbuhan Renaissans dan humanisme yang menjunjung tinggi aspek-aspek kemanusiaan. KEGIATAN 10.1 Untuk mengembangkan wawasan kontekstual dalam menyajikan contoh konkret masalah lingkungan, lakukanlah kegiatan berikut. Pada masa sekarang industrilisasi di bidang iptek sangat berkembang pesat. Penggunaan alat-alat elektrolik yang digital dan komputerisasi seperti telefon genggam handphone, komputer, alat cetak, alat foto, dan sebagainya, telah menjadi barang kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Sekarang buatlah analisismu tentang dampak penggunaan salah satu benda elektrolik tersebut, terutama dilihat dari segi hubungan sosial-budaya. Tulislah argumentasimu pada kertas kosong ukuran kertas bebas. Kumpulkan pas gurumu. Hendaknya diskusikan masalah tersebut di dalam kelas 330 Sejarah SMAMA Program IPS Jilid 2 Kelas XI

B. PERKEMBANGAN INDUSTRIALISASI DI

INDONESIA PADA MASA KOLONIAL Industrialisasi di Indonesia tumbuh pertama kali di Pulau Jawa. Kegiatan industri di pulau ini relatif berkembang, dan penggunaan uang meluas. Berbagai kegiatan ekonomi dikejar oleh masyarakat yang berkembang menjadi aneka suku bangsa.

1. Kegiatan Perdagangan di Jawa pada Masa Kolonial

Abad ke-17 dan sebelumnya, tanah di Jawa sangat subur, penduduknya lebih padat dari daerah lain dan ekonominya sangat dinamis. Di sebagian besar Indonesia sistem ladang berpindah masih sangat umum sedangkan di Jawa sudah ada budidaya padi dengan sistem pengairan intensif. Ekonomi di Jawa tetap dinamis meski setelah akhir abad ke-18 VOC berusaha keras mengendalikannya secara keseluruhan. Pada awal abad ke-17 Jawa juga merupakan pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Para pedagang Jawa memasok pangan penting untuk Malaka dan bandar-bandar seperti Surabaya, Gresik, dan Banten yang merupakan gudang penting untuk barang-barang seperti cengkeh, lada, dan cita kain tenun dari kapas untuk bahan pakaian India. Perdagangan ini tidak surut meskipun dikendalikan secara drastis oleh VOC. Pada abad ke-17 dua bandar yaitu Banten dan Batavia berkembang sebagai gudang utama di Jawa. Keduanya bersaing gigih untuk secara penuh menguasai perdagangan antarpulau, meskipun persaingan itu dimenangkan Batavia setelah serangan militer Belanda ke Banten pada tahun 1682. Gambar 10.7 Peta pusat dagang dan industri di Pulau Jawa Sumber: Indonesian Heritage 3 Setelah itu, perdagangan tetap penting bagi Jawa. Harus diakui bahwa sebagian besar perdagangan penting akhir abad ke- 18 jatuh ke tangan Belanda dan orang Cina. VOC melarang perahu Jawa berlayar ke Indonesia Timur dan melarang berdagang barang yang sangat menguntungkan seperti rempah, candu, cita India. Walaupun demikian, perahu Jawa mengangkut beras, garam, kain Kata Kunci industrialisasi, lada, tebu, nila, cita, kopi, cengkeh, VOC, Jung, tembakau, ekspor, modernisasi, mesin cetak, kereta api, telegraf, kapal api, pabrik 331 Bab 10 Revolusi Industri serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan .... batik, tembakau, dan beberapa barang dalam jumlah besar ke berbagai tempat sampai Patani dan Perak. Pada akhir abad ke-18 pun, hampir seperlima nakhoda kapal berasal dari Jawa dan jumlah yang sama besar terdiri atas nakhoda penduduk setempat dari pulau Indonesia lain. Perdagangan luar negeri berkait dengan jaringan dagang di Jawa sendiri. Angkutan terpenting melalui air, sebab tanah tidak rata sehingga membuat sulit angkutan darat. Akibatnya, barang yang diperdagangkan dari Jawa Tengah ke Jawa Barat mula-mula di bawa dibawa ke pantai melalui sungai dan dari sana melalui laut. Sungai utama yang digunakan adalah Sungai Sala dan Brantas. Sebagian besar perniagaan dilakukan atas nama petinggi Jawa. Keluarga istana dan bupati mempekerjakan pedagang profesional, Jawa ataupun Cina. Pada awal abad ke-18, misalnya, desa Sala dihuni oleh pedagang yang berniaga sepanjang sungai dan dimodali putra mahkota Mataram. Akhir abad yang sama, putra dari putra mahkota ini mendirikan keraton di Sala. Di kota bandar seperti Semarang, para bupati setempat memiliki rumah timbang dan gudang yang disewakan kepada pedagang asing. Di samping perdagangan yang didanai oleh para elit, banyak perdagangan dilakukan sebagai usaha sampingan oleh penduduk nelayan dan petani. Biasanya dilakukan oleh kaum perempuan, terutama di lingkungan setempat, sehingga perempuan Madura akan menyeberang selat untuk menjual buah-buahan di pasar Gresik.

2. Perkembangan dalam Bidang Industri

Pada awal abad ke-17, Jawa memiliki industri galangan kapal yang luar biasa, bahkan jung besar pun dibuat di sini. Industri pembuatan kapal tetap penting meski akhirnya sebagian diatur oleh Belanda. Untuk industri ini, demikian juga bangunan rumah, diperlukan kayu jati dalam jumlah besar. Demak, Jepara, dan terutama Rembang menjadi industri penggergajian yang besar, yang melibatkan orang Kalang sebagai pekerja. Setelah ditebang, gelondong ditarik oleh kerbau ke sungai terdekat dan dibiarkan hanyut ke pantai. VOC langsung mengangkut kayu gelondong ini ke Batavia dengan kapal. Di Juwana, Jepara, dan Semarang, orang Cina dan Jawa mendirikan pengolahan kayu dalam sejumlah penggergajian. Dari sini, papan, tong, perabot rumah tangga, dan dayung dikirim ke Batavia dan tempat lain di Indonesia. Pembuatan kain batik terpusat di keraton Jawa dan kota terdekat seperti Banten, Semarang, dan Kudus. Di keraton, kain dibuat dan dicelup di tempat pembatikan besar milik beberapa istri pejabat dan perempuan lain. Di dalam dan sekitar kota Pantai Sumber: Indonesian Heritage 3 Gambar 10.8 Seorang wanita Indonesia sedang membatik