Faktor Motivasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Ketiga variabel tersebut memiliki korelasi kuat satu sama lain dalam satu faktor, sebab masing-masing peubah tersebut berkorelasi positif. Interpretasi dari korelasi positif diantara ketiga variabel tersebut nilai factor loadings jaringan tokobranch adalah 0,836, nilai factor loadings pelatihan managemen sebesar 0,609, dan latar belakang perusahaan sebesar 0,765 adalah semakin banyak jaringan tokobranch Alfamart maka akan semakin dikenal oleh masyarakat membuat franchise akan lebih percaya terhadap reputasi Alfamart sehingga semakin menarik franchise untuk melakukan pembelian franchise Alfamart. Apalagi ditambah lagi dengan latar belakang perusahaan yang terpercaya.

4.5.5. Faktor Citra Produk Franchise

Faktor kelima adalah citra produk franchise yang terdiri dari merek brand, pelayanan toko, dan penampilan toko. Hal ini terkait dengan bagaimana suatu usaha dapat dikenal dan diterima baik di tengah masyarakat. Faktor ini memiliki eigenvalue 1,182 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 5,141. Berdasarkan nilai loading pada Tabel 9 dari variabel besarnya merek brand 0,556, pelayanan toko 0,766, dan penampilan toko 0,650 memiliki nilai loading yang cukup kuat dan memiliki korelasi positif antara variabel dengan faktor yang terbentuk Artinya dari ketiga variabel dalam faktor tersebut terdapat sekelompok franchise yang membeli usaha franchise Alfamart lebih karena merek yang terkenal, toko Alfamart yang bagus dan rapi serta pelayanan di tokonya yang baik dan ramah. Sedangkan kedua variabel tersebut memiliki korelasi positif, artinya semakin terkenal suatu merek, semakin bagus dan rapi penampilan toko, dan semakin baik dan ramah pelayanan tokonya maka akan semakin mendorong franchise untuk melakukan pembelian.

4.5.6. Faktor Motivasi

Faktor yang terakhir dinamakan faktor motivasi franchise yang dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu motivasi pembelian dan mencari pengalaman bisnis. Faktor ini memiliki eigenvalue 1,058 dan mampu menerangkan keragaman data 4,600 . Berdasarkan nilai loading pada Tabel 7 dari variabel motivasi pembelian 0,781, dan mencari pengalaman bisnis 0,647 memiliki nilai factor loadings cukup kuat dan memiliki korelasi positif antara peubah Hal ini menggambarkan bahwa semakin besar motivasi franchise untuk membeli karena alasan mencari pengalaman bisnis akan mudah menarik franchise untuk membeli usaha franchise ini. Hal ini terkait dengan motivasi yang terbentuk langsung berasal dari pribadinya sendiri. Sehingga bila franchisor bisa menumbuhakan dan memfasilitasi motivasi ini maka dengan mudah dapat menarik franchise untuk melakukan pembelian. 4.6. Analisis Sikap Franchise Terhadap Atribut Franchise Alfamart 4.6.1. Analisis Tingkat Kepentingan evaluation Pada analisis ini peneliti menggunakan model sikap multiatribut fishbein yang berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk oleh seseorang terhadap suatu objek tertentu, dalam hal ini adalah atribut-atribut yang melekat pada sistem franchise. Berdasarkan data primer yang didapatkan dari 40 orang responden dapat diketahui penilaian franchise dalam bentuk skor kepercayaan b i dan skor evaluasi kepentingan e i terhadap atribut franchise. Setelah melalui perhitungan dapat diketahui sikap franchise terhadap atribut-atribut franchise. Pada Tabel 14 disajikan hasil evaluasi tingkat kepentingan e i terhadap atribut franchise sesuai dari urutan skor tertinggi sampai terendah. Evaluasi menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi franchise. Mereka akan menganggap artibut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda. Kemudian franchise akan mengevaluasi kepentingan atribut tersebut. Franchise akan mengidentifikasi atribut-atribut yang dimiliki objek yang akan dievaluasi. Dalam penelitian ini evaluasi kepentingan atribut diukur dengan skala likert, mulai dari 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = kurang penting, 4 = cukup penting, dan 5 = penting, 6 = sangat penting. Tabel 14. Skor tingkat kepentingan e i responden terhadap atribut franchise Frekuensi pada tiap nilai skala No. Atribut 1 2 3 4 5 6 Skor Evaluasi ei 1 Sistem managemen 0 0 0 0 13 27 5.70 2 PBP dan BEP 0 0 0 2 10 28 5.65 3 Pelayanan toko 0 0 1 1 10 28 5.63 4 Komunikasi dengan franchisor 0 0 0 4 9 27 5.58 5 Penampilan toko 0 0 0 1 16 23 5.55 6 SOP Standard Operation Procedur 0 0 0 1 16 23 5.55 7 Kualitas franchise 0 0 0 3 13 24 5.53 8 Besarnya investasi 0 0 0 3 14 23 5.50 9 Latar belakang perusahaan 0 0 0 4 15 21 5.43 10 Harga produk 0 1 1 1 14 23 5.43 11 Variasi produk 0 0 0 2 19 19 5.43 12 Promosi 0 0 0 4 16 20 5.43 13 Branch 0 0 0 3 19 18 5.40 14 Pelatihan managemen 0 0 0 3 22 15 5.30 15 Reputasi merek Brand 0 2 1 4 14 19 5.25 16 Pemasok supplier 0 0 2 5 21 12 5.18 Berdasarkan hasil pada Tabel 10 menunjukkan bahwa semua atribut dipertimbangkan oleh franchise, hal ini ditunjukkan dari skor e i untuk semua atribut di atas 3,00, namun tingkat kepentingan masing-masing atribut berbeda. Dari keenam belas atribut franchise Alfamart yang dievaluasi responden, atribut managemen profesional memiliki skor e i tertinggi yaitu sebesar 5,70 yang menunjukkan bahwa atribut ini adalah atribut yang paling penting dan diinginkan oleh franchise. Franchise merasa bahwa sistem managemen adalah hal yang paling utama harus dipertimbangkan dalam memilih bisnis franchise karena dengan sistem managamen yang profesional suatu bisnis apapun itu dapat terorganisisr dengan baik sehingga dapat tetap bertahan dan eksis dalam kondisi bisnis yang seburuk apapun. Atribut penting kedua menurut evaluasi franchise adalah Lamanya pengembalian modalPBP Pay Back Period dengan skor e i sebesar 5,65 sehingga dapat dikatakan bahwa lamanya pengembalian modalPBP Pay Back Period dianggap penting bagi franchise setelah atribut sistem managemen. Pertimbangan franchise akan pentingnya lamanya pengembalian modalPBP Pay Back Period karena semakin cepat modal dapat kembali akan semakin menarik dan menjanjikan suatu bisnis bagi franchise. Atribut penting yang ketiga adalah pelayanan toko dengan e i sebesar 5,63. Hal ini berarti franchise menyadari bahwa ditengah persaingan sengit bisnis ritel saat ini, para konsumen akhir yang nantinya akan membeli produk franchisenya perlu sesuatu yang lebih dari sekedar kualitas ataupun keunikan suatu produk. Pelayanan service yang baik adalah hal dapat diberikan lebih kepada konsumen akhir sehingga dapat membedakannya dengan produk yang ditawakan oleh kompetitor. Sedangkan dalam persepsi franchise untuk atribut pemasok supplier merupakan hal yang sangat tidak penting. 4.6.2. Analisis Tingkat Kepercayan belief Hasil dari penilaian tingkat kepercayaan b i franchise didapat skor rata-rata kepercayaan terhadap atribut-atribut franchise Alfamart. Skor kepercayaan menggambarkan seberapa besar franchise percaya bahwa suatu atribut melekat pada suatu merek. Dari Tabel 15 bisa diketahui bahwa atribut reputasi merek brand adalah yang paling bagus kinerjanya menurut persepsi franchise berdasarkan kenyataan yang dirasakan oleh franchise setelah bergabung dengan Alfamart. Karena atribut ini mendapat perolehan skor yang terbesar diantara antribut lain yaitu sebesar 5,28. Walaupun pada penilaian tingkat kepentinganevaluasi, atribut ini memiliki perolehan skor terendah kedua ei= 5,25 setelah atribut pemasok supplier. Hal ini mengintrepretasikan bahwa atribut reputasi merek yang pada awalnya dirasakan sangat tidak penting ternyata terbukti dan diyakini oleh franchise paling baik kinerjanya karena reputasinya yang sangat terpercaya. Tabel 15. Frekuensi skor tingkat kepercayaan b i atribut franchise Alfamart. Frekuensi pada tiap nilai skala No. Atribut 1 2 3 4 5 6 Skor Kepercayaan bi 1 Reputasi merek Brand baik 0 2 25 13 5.28 2 Branch banyak 1 1 24 14 5.25 3 Pelayanan toko baik 1 4 21 14 5.20 4 Pemasok supplier jelas 1 5 20 14 5.18 5 Penampilan toko rapi 1 6 19 14 5.15 6 SOP Standard Operation Procedur jelas 0 0 1 6 22 11 5.08 7 Kualitas franchise terjamin 7 24 9 5.05 8 Latar belakang perusahaan terpercaya 0 0 0 8 22 10 5.05 9 Besarnya investasi terjangkau 0 0 1 9 20 10 4.98 10 Komunikasi dengan franchisor lancar 0 1 0 10 17 12 4.98 11 Promosi menarik 1 1 7 22 9 4.93 12 Sistem managemen professional 0 0 1 11 19 9 4.90 13 Variasi produk lengkap 3 10 18 9 4.83 14 Harga produk murah 1 3 12 14 10 4.73 15 Pelatihan berkelanjutan 3 1 8 22 6 4.68 16 PBP Pay Back Period cepat 0 1 2 13 18 6 4.65 Dapat dikatakan juga dalam membentuk sikap terhadap franchise Alfamart, franchise mempunyai keyakinan belief bahwa reputasi merek brand adalah yang paling baik dibandingkan atribut lain yang melekat pada franchise Alfamart. Sedangkan atribut PBP Pay Back Period adalah atribut yang paling rendah atau tidak mendapat respon yang baik dari franchise karena pada kenyataannya lamanya pengembalian modal tidak cepat. Padahal atribut ini sebelumnya mendapat skor tertinggi kedua ei = 5,65 setelah atribut sistem managemen pada penilaian tingkat kepentinganevaluasi. Hal ini membuktikan bahwa atribut ini sangat tidak sesuai dengan harapan franchise.

4.6.3. Analisis Sikap Franchise

Dokumen yang terkait

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Sawi dan Jenis Sayur Lainnya (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

0 39 89

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA RITEL WARALABA INDOMARET DI WILAYAH KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

1 28 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY (STUDI KASUS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER)

0 7 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY (STUDI KASUS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER)

0 12 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY (STUDI KASUS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER)

0 7 21

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Univ

0 6 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK TELEPON SELULLER Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pembelian Produk Telepon Seluler Merk Nokia (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta Fa

0 2 11

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... 1604 6090 1 PB

0 11 20