dagang Alfamart, Pengetahuan Retail Modern, Pelatihan Retail, Software retail, management back up, manual operasi,
supervisi rutin, bantuan promosi, supply barang, other income, jaringan alfamart, laporan keuangan dan perpajakan.
2. Royalty Fee dihitung secara progresif dari total penjualan bersih perbulan. Tarif royalty fee yang berlaku adalah sebagai
berikut:
Tabel 7. Tarif royalty fee
Penjualan Bersih Persentase
Rp. 0 sd Rp. 75.000.000. Rp. 75.000.000. sd Rp. 100.000.000
2 Rp. 100.000.000. sd Rp. 150.000.000.
2.5 Rp. 150.000.000.
3
Sehingga dalam hal ini bisa di tarik kesimpulan bahwa pengenaan Royalty Fee sangat tergantung pada besar kecilnya
penjualan bersih. 3. Administration Fee yang di dibebankan setiap bulan kepada
franchise sebesar Rp. 600.000,- belum termasuk PPn 10 . Dalam hal ini administrasi fee digunakan untuk biaya
pembuatan administrasi laporan keuangan dan perpajakan setiap bulan.
4. Distribution Fee dihitung dari 2 dikalikan pembelian bersih setelah dikurangi return. Dalam hal ini distribution fee
digunakan untuk biaya pengiriman dari gudang Alfamart sampai ke gudang toko.
e. Perkiraan Biaya Investasi
Sesuai hasil analisa dan pengalaman PT. SAT, maka sebagai illustrasi investasi awal dapat dibedakan sesuai type toko sebagai
berikut:
Tabel 8. Perkiraan biaya investasi
Type Toko Luas Toko
Jml Item Perkiraan Biaya
36 70 – 90 m
2
2500 Rp. 300.000.000
45 90 – 150 m
2
3000 Rp. 330.000.000.
54 150 m
2
3500 Rp.
380.500.000. .
Luas toko belum termasuk gudang dan mess karyawan. Biaya tersebut diatas diluar biaya untuk sewa tempat dan initial stock
stock awal sehingga sangat dimungkin bervariasi. Perkiraan biaya investasi tersebut adalah termasuk untuk
pembayaran antara lain Franchise Fee, Store Support Equipment, renovasi sipil dan listrik, AC, perijinan IMB, SIUP, TDP,
UUGHO, NPWP dan lain-lain, Store Equipment Rak dan Furniture, Komputer set, Grand Opening.
f. Ilustrasi Investasi Awal
Dengan didasarkan dari pengalaman dan analisa maka PT SAT membuat suatu perkiraan Invesatasi Awal waralaba franchise
Alfamart sebagai berikut:
Tabel 9. Rincian investasi awal toko Alfamart Type
Investasi 36
45 54
Biaya Waralaba 5 th
45,000,000 45,000,000
45,000,000
Promosi Buka Toko GO 12,000,000
12,000,000 12,000,000
Legal
13,000,000 13,000,000
13,000,000
Instalasi listriktelepon 11,500,000
13,500,000 16,000,000
Renovasi Sipil Shop Sign 41,000,000
55,000,000 70,500,000
Air Conditioning 17,500,000
21,000,000 27,000,000
Equipment 40,000,000
50,000,000 60,000,000
Komputer
20,000,000 20,000,000
20,000,000
Total 300,000,000 330,000,000
380,500,000
4.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Wilayah penelitian terdiri dari tiga DC Distribution Center Alfamart Jabotabek. Daerah itu meliputi DC Cileungsi, Bekasi dan Serpong. DC
Cileungsi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan barang outlet Alfamart di daerah Jakarta dan Bogor. Sedangkan DC Serpong berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan outlet Alfamart di daerah Serpong dan sekitarnya. Begitu pula untuk DC Distribution Center Bekasi. Ketiga DC Alfamart ini Cileungsi,
Serpong, dan Bekasi menjangkau paling banyak outlet franchise Alfamart dibanding DC Alfamart yang lain seperti DC Bandung, Surabaya, Cirebon,
dan Cilacap. Data terkini sampai dengan Juli 2006 saat penelitian ini berlangsung
terdapat 107 outlet franchise Alfamart di wilayah Jabotabek. Dari 107 outlet, 57 outlet berada di daerah Jakarta dan Bogor, 22 outlet di daerah Serpong, dan
28 outlet berada di daerah Bekasi dan sekitarnya. Jumlah ini masih terus bertambah karena dari informasi yang peneliti dapatkan terdapat beberapa
outlet franchise yang menunggu GO Grand Opening untuk menjadi outlet franchise Alfamart yang baru. Jumlah outlet franchise yang diambil sebagai
sampel penelitian adalah 40 outlet berdasarkan porsi dari jumlah outlet di setiap DC yang dijadikan penelitian.
4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner